Harga Saham Sektor Kesehatan BMHS Meroket 142,65 Persen, Berikut 10 Saham Paling Untung 5-9 Juli 2021


Kuhuni.com, Jakarta
- Harga saham sektor kesehatan BMHS (Bundamedik Tbk) meroket 142,65 Persen dalam sepekan. Harga saham BMHS pada perdangan tanggal 9 Juli 2021 ditutup di level Rp 825 per lembar. Harga saham BMHS mengalami ARA
 (auto reject atas) sejak tanggal 6 Juli – 9 Juli 2021 atau naik 25 persen tiap harinya.  

Saham yang selanjutnya paling untung yaitu saham PT Prodia Widyahusada Tbk. (IDX: PRDA). Emiten ini merupakan saham sektor kesehatan yang bergerak dibidang laboratorium terpadu. Selama sepekan harga saham PRDA naik hingga 90,22 persen.

Saham GGRM Naik Berjilid-jilid


Saham GGRM naik selama 6 hari berturut-turut. Kenaikan saham GGRM dimulai dimulai sejak tanggal 21 Juni 2021 yaitu 
naik 1,33 persen atau ditutup pada harga Rp 36.225 per lembar. Selasa 22 Juni 2021, Saham GGRM kembali naik lebih tinggi sebesar 3,52% dan ditutup di level Rp 37.500 per lembar.

Saham GGRM kembali reli di tanggal 23 Juni 2021 yakni naik sebesar 1,13 persen atau ditutup pada level Rp 37.925 per lembar. Kenaikan ini lebih sedikit dibanding hari sebelumya, tetapi saham GGRM kembali melanjutkan kenaikan di tanggal 24 Juni 2021 yakni naik tipis sebesar 0,92 persen.

Laba Bersih Link Net Kuartal 1 2021 Meningkat 26 Persen

Laba Link Net Kuartal 1 2021

Kuhuni.com
– Link Net (LINK) kuartal  1 tahun 2021 meraih pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun. Pendapatan Link Net kuartal 1 tahun 2021 meningkat 11,44% dibandingkan kuartal 1 tahun 2020 pendapatan hanya Rp 958,99 miliar.

Pendapatan Link Net ini berasal dari. Pendapatan layanan broadband internet dan jaringan, sebesar  Rp 501,18 miliar. Pendapatan Link Net ini merasal dari lini usaha FastNet. FastNet menyediakan layanan internet cepat melalui Hybrid Fiber Coaxial dan Fiber To The Home. Ditambah pendapatan dari DataComm yang khusus memberikan layanan jaringan internet ke perusahaan-perusahaan.

Laba Bersih Asuransi Bintang Kuartal I/2020 Turun 30 Persen

Asuransi Bintang

Kuhuni.com
 – Asuransi Bintang Tbk (ASBI) kuartal 1 tahun 2021 memperoleh laba bersih sebesar Rp 1,14 miliar. Laba bersih Asuransi Bintang yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 30% dibanding kuartal 1 tahun 2020 mencapai Rp 1,63 miliar. Pendapatan premi Asuransi Bintang  (ASBI) kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 55,11 miliar, mengalami penurunan dibanding pendapatan premi kuartal 1 tahun 2020 mencapai Rp 71,07 miliar.

Pendapatan Asuransi Bintang ini berasal dari  asuransi kebaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi rekayasa, asuransi rangka kapal, serta asuransi aneka.

LIHAT JUGA: Asuransi Mobil Terbaik 2021, Terbaru!

Total beban klaim Asuransi Bintang di kuartal 1 tahun 2021 mengalami penurunan jadi Rp 15,47 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 23,27 miliar. Alhasil total beban Asuransi Bintang juga turun menjadi Rp 25,82 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 39,82 miliar.

Laba Asuransi Jiwa Sinarmas Kuartal I/2020 Naik Tipis

laba asuransi jiwa sinarmas

Kuhuni.com
 – Asuransi Jiwa Sinarmas (LIFE) kuartal 1 tahun 2021 memperoleh laba bersih sebesar Rp 81,15 miliar. Laba bersih Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG ini naik 0,23% dibanding kuartal 1 tahun 2020 hanya Rp 80,96 miliar. Pendapatan premi Asuransi Jiwa Sinarmas  (LIFE) sepenjang kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat tajam dibanding pendapatan premi di kuartal 1 tahun 2020 hanya Rp 628,82 miliar.

Pendapatan Asuransi Jiwa Sinarmas ini berasal dari penjualan asuransi unit lik, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, asuransi jiwa dan tabungan, asuransi kematian jangka warsa, serta asuransi lainnya.

Lihat Juga: Pendapatan Asuransi Tugu Naik 34% Kuartal I/2021

Total beban klaim dan manfaat Asuransi Jiwa Sinarmas di kuartal 1 tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp 904,19 miliar. Alhasil total beban Asuransi Jiwa Sinarmas menjadi Rp 1,07 triliun dari sebelumnya hanya Rp 95,79 miliar di kuartal 1 tahun 2020.

Laba Bersih PWON / Pakuwon Kuartal I/2021 Meroket 254 Persen

Kuhuni.com - Laba bersih Pakuwon Jati Tbk (PWON) kuartal 1 2021 sebesar Rp 236,69 miliar. Laba bersih PWON ini meroket hingga 254,54% dibanding laba bersih kuartal I/2020 hanya Rp 66,76 miliar. Alhasil laba bersih per saham PWON juga naik jadi Rp 4,91 per saham kuartal I/2021 dari sebelumnya hanya Rp 1,39 per saham di kuartal I/2020.

Meskipun laba bersih PWON melonjak tinggi, tetapi pendapatan PWON sepanjang kuartal 1 tahun 2021 justru menurun. Pendapatan pemilik Mal Kota Kasablanka ini hanya Rp 1,12 triliun, turun 32,12% dibanding pendapatan kuartal I/2020 yang mencapai Rp 1,65 triliun.

Laba Bersih POWR Kuartal I/2021 Meroket 504 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih Cikarang Listrindo Tbk (POWR) kuartal  1 tahun  2021 sebesar USD 19,62 juta. Laba bersih POWR kuartal 1 tahun  2021 meroket 504% dibandingkan kuartal 1 tahun 2020 laba bersih hanya USD 3,24 juta.

Pendapatan bersih PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) kuartal  I/2021 mencapai USD 129,17 juta. Pendapatan ini terdiri dari penjualan listrik ke kawasan industtri sebesar USD 100,94 juta dan penjualan ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar USD 28,23 juta.

POWR mencatatkan beban pokok penjualan kuartal 1 tahun  2021 sebesar USD 76,73 juta, turun dibanding kuartal 1 tahun 2020 yang mencapai USD 77,51 juta. Sehingga laba bruto POWR jadi USD 52,44 juta.

Pendapatan Asuransi Tugu Kuartal 1 2021 Naik 34,88 Persen


Kuhuni.com
 – Asuransi Tugu kuartal 1 tahun 2021 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 131,46 miliar. Laba bersih Asuransi Tugu yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ini turun sebesar 14,62% dibanding kuartal I/2020 (Rp 153,99 miliar). Pendapatan Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) sepenjang kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 711,75 miliar (Q1-2020 Rp 527,66 miliar) atau meningkat sebesar 34,88 persen.

Pendapatan Asuransi Tugu ini berasal dari penjualan asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi rangka kapal, asuransi rekayasa, asuransi penerbangan dan asuransi lainnya.

Lihat Juga: Asuransi Mobil Terbaik 2021,Terbaru!

Total beban underwriting Asuransi Tugu di kuartal 1 tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp 362,43 miliar dari sebelumnya hanya Rp 341,24 miliar (Q1-2020). Sementara beban usaha melonjak naik jadi Rp 543,34 miliar dari sebelumnya hanya Rp 303,60 miliar (Q1-2020). Melonjaknya beban Asuransi Tugu akhirnya membuat labanya turun. Alhasil laba bersih per saham Asuransi Tugu juga turun jadi Rp 76,56 dari sebelumnya mencapai Rp 89,84 per saham (Q1-2020).

LIHAT JUGA: Luar Biasa! Laba BCA Salip BRI dan Mandiri Kuartal I/2021

Total aset Asuransi Tugu (Asuransi Tugu) hingga 31 Maret 2021 sebesar Rp 27,33 triliun terdiri dari aset lancar sebesar Rp 20,09 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 201,48 miliar. Total investasi Asuransi Tugu sebesar sebesar Rp 8,45 triliun.

Total liabilitas Asuransi Tugu sebesar Rp 11,49 triliun yang terdiri dari liabilitas asuransi sebesar Rp 9,10 triliun dan utang reasuransi dan retrosesi sebesar Rp 1,36 triliun dan liabilitas lainnya. Terakhir, Asuransi Tugu memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 7,90 triliun.

Lihat Juga: 15 Saham Ini Dapat “Tato” Dari BEI, Cek Apakah Saham Kamu Ada?

Luar Biasa! Laba BCA Salip BRI dan Mandiri Kuartal I/2021


Kuhuni.com
– Laba bersih Bank BRI (BBRI) kuartal 1 tahun 2021 Rp 16,37 triliun. Laba bersih BBRI kuartal I/2021 turun 16,37 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Dari segi pendapatan BBRI juga mengalami penurunan di kuartal I/2021 jadi Rp 29,63 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 30,38 triliun. Alhasil laba bersih per saham BBRI pada kuartal 1 tahun 2021 menjadi Rp 55 per lembar saham (QI-2020 Rp 66 per lembar saham).

Jadi kenapa laba bersih Bank BRI turun? Laba Bersih Bank BRI kuartal I/2021 turun karena naiknya beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bank BRI menjadi Rp 8,46 triliun sedangkan kuartal I/2020 hanya Rp 6,54 triliun atau naik 29,3 persen.

Pendapatan Bank BRI Kuartal I/2021 Rp 29,63 Triliun


Kuhuni.com
– Pendapatan Bank BRI (BBRI) kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 29,63 triliun. Pendapatan ini turun dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp 30,38 triliun. Sementara beban bunga dan syariah mengalami penurunan tajam jadi Rp 6,45 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 10,37 triliun di kuartal 1 tahun 2020. Dengan demikian pada kuartal 1 tahun 2021 pendapatan bersih bunga dan syariah Bank BRI naik manjadi Rp 23,18 triliun dari sebelumnya hanya Rp 20,96 triliun.

Pada kuartal 1 tahun 2021 pendapatan operasional Bank BRI naik tipis jadi Rp 8,25 triliun dari sebelumnya Rp 8 triliun. Pendapatan operasional ini terdiri dari pendapatan provisi dan komisi Rp 3,79 triliun, pendapatan kembali aset yang telah dihapusbukukan Rp 1,79 triliun dan keuntungan dari penjualan efek dan obligasi sebesar Rp 1,07 triliun dan lain-lain sebesar Rp 1,21 triliun.

Tahun 2020 IPCC / IPC Car Terminal Rugi 23,77 Miliar


Kuhuni.com
– Laba bersih Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tahun 2020 minus 23,77 miliar. Sepanjang tahun 2020 IPCC mengalami kerugian, padahal di tahun 2019 IPPC masih berhasil mencatatkan keuntungan sebesar Rp 135,30 miliar.

Total pendapatan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di tahun 2020 sebesar Rp 356,53 miliar. Turun 31,85% dibanding  tahun 2019 yang mencapai Rp 523,21 miliar. Beban pokok pendapatan IPCC tahun 2020 juga ikut turun menjadi Rp 280,82 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 305,57 miliar di tahun 2019.  Laba kotor IPCC juga turun drastic menjadi Rp 75,71 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 217,64 miliar.

LIHAT JUGA: Tahun 2020 Waskita Rugi 7,37 Triliun

Menurunnya pendapatan IPCC sepanjang tahun 2020 akhirnya tidak mampu menutupi seluruh biaya operasional, sehingga IPCC mengalami kerugian. Alhasil laba bersih per saham IPCC juga jadi minus yaitu sebesar  Rp -13,07 per saham dari sebelumnya mencapai Rp 74,41 per saham di tahun 2019.

Per 31 Desember 2020 PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) memiliki total aset sebesar Rp 1,82 triliun. Mengalami kenaikan dibanding tahun 2019 yang asetnya Rp 1,26 triliun.

LIHAT JUGA: 20 Istilah Saham yang Sering Dipakai dan Wajib Diketahui

Jumlah aset lancar  IPCC tercatat sebesar Rp 599,96 miliar yang di dalamnya terdapat kas sebesar Rp 519,65 miliar. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 1,22 triliun.

Hingga tahun 2020 IPCC memiliki hutang/liabilitas sebesar Rp 820,11 miliar. Mengalami kenaikan drastis dibanding tahun 2019 hanya Rp 191,59 miliar. Jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 134,86 miliar. Hutang jangka panjang sebesar Rp 685,25 miliar mengalami kenaikan tajam dibanding tahun 2019 hutang jangka panjangnya tidak ada. Kenaikan hutang jangka panjang ini berupa biaya sewa.

LIHAT JUGA: Tanya Jawab tentang Dividen

Terakhir, IPCC memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,00 triliun. Mengalami penurunan dibanding tahun 2019 mencapai  Rp 1,07 triliun.

Pendapatan INTP / Indocement Kuartal I/2020 Naik 2,23 Persen


Kuhuni.com
 – Laba bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) kuartal 1 tahun 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 351,31 miliar. Laba bersih INTP ini turun sebesar 12,26% dibanding kuartal I/2020 (Rp 400,43 miliar). Laba per saham INTP akhir juga turun jadi Rp 95,43 dari sebelumnya mencapai Rp 108,78 per saham (Q1-2020).

Pendapatan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepenajang kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 3,43 triliun (Q1-2020 Rp 3,36 triliun) atau meningkat sebesar 2,23%. Pendapatan INTP ini berasal dari penjualan semen sebesar Rp 3,19 triliun, beton siap pakai sebesar Rp 238,48 miliar dan penjualan agregat sebesar Rp 97 juta.

Laba Bersih JPFA Kuartal I/2021 Meroket 149 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih Japfa (JPFA) kuartal 1 tahun 2021 meroket 149,12 persen. Pendapatan Japfa Comfeed Tbk (JPFA) kuartal I/2021 sebesar Rp 10,76 triliun. Meningkat sebesar 11,5 persen dari sebelumnya hanya Rp 9,65 triliun di kuartal I/2020.

Beban pokok penjualan JPFA kuartal  I/2021 naik sedikit jadi Rp 7,97 triliun dari sebelumnya hanya Rp 7,82 triliun. Sementara beban penjualan juga naik sedikit menjadi Rp 421,85 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 406,27 miliar. Sedangkan beban administrasi dan umum  juga meningkat menjadi Rp 894,84 miliar dari sebelumnya hanya Rp 796,58 miliar.

Laba Bersih MAPA Kuartal I/2021 Anjlok 92,67 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih MAPA kuartal 1 tahun 2021 anjlok 92,67 persen. Pendapatan Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) kuartal I/2021 sebesar Rp 1,27 triliun. Turun sebesar 13,12 persen dari sebelumnya mencapai Rp 1,46 triliun di kuartal I/2020.

Beban pokok penjualan MAPA kuartal  I/2021 juga ikut turun jadi Rp 729,41 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 821 miliar. Sementara beban penjualan juga turun sedikit menjadi Rp 432,38 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 491,490 miliar. Sedangkan beban administrasi dan umum  meningkat menjadi Rp 80,61 miliar dari sebelumnya hanya Rp 59,15 miliar.

Laba Bersih ULTJ / Ultrajaya Kuartal I/2021 Turun 7,39 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih Ultrajaya (ULTJ) kuartal 1 2021 turun 7,39 persen. Pendapatan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) sepanjang kuartal 1 2021 juga turun 5,73 persen menjadi Rp 1,52 triliun dari sebelumnya Rp 1,61 triliun.

Beban pokok penjualan ULTJ kuartal 1 2021 juga ikut turun jadi Rp 975,39 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 983,41 miliar. Sementara beban penjualan juga turun menjadi Rp 144,04 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 211,48 miliar. Sedangkan beban administrasi dan umum  naik sedikit menjadi Rp 54,49 miliar dari sebelumnya hanya Rp 52,76 miliar.

Laba Bersih Bali Towerindo Kuartal I/2021 Meroket 311 Persen


Kuhuni.com
 – Laba bersih Bali Towerindo (BALI) kuartal 1 tahun 2021 meroket 311% atau sebesar Rp 36,68 miliar. Pada kuartal  I/2020 laba bersih BALI hanya tercatat sebesar Rp 8,92 miliar.

Pendapatan usaha Bali Towerindo (BALI) tiga bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp 220,04 miliar. Mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya Rp 180,45 miliar di kuartal I/2020. Beban pokok pendapatan BALI juga naik menjadi Rp 93,86 miliar dari sebelumnya hanya Rp 78,45 miliar.

Laba Bersih Telkom / TLKM Tahun 2020 Naik 11,47 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tahun 2020 sebesar Rp 20,80 triliun. Meningkat sebesar 11,47 persen dari sebelumnya Rp 18,66 triliun di tahun 2019. Sepanjang tahun 2020 pendapatan Telkom sebesar Rp 136,46 triliun. Naik tipis sebesar 0,66% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 136,46 triliun.

Pendapatan Telkom ini terdiri dari. Pendapatan telepon sebesar  Rp 21,61 triliun, turun dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 27,97 triliun. Pendapatan interkoneksi sebesar Rp 7,68 triliun, naik dibanding tahun 2019 Rp 6,28 triliun.

Laba Bersih Kalbe Farma (KLBF) Kuartal 1 2021 Meningkat 7,05 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih  Kalbe Farma Tbk (KLBF) kuartal 1 2021 Meningkat 7,05%. Pendapatan bersih KLBF selama kuartal 1 2021 sebesar Rp 6,01  triliun. Meningkat sebesar 3,79% dibanding kuartal I/ 2020 hanya Rp 5,79 triliun.

Pendapatan Kalbe Farma Tbk (KLBF) ini terdiri dari pendapatan dari penjualan domestik seperti obat resep, produk kesehatan, nutrisi, distribusi dan logistik dengan total sebesar  Rp 5,75 triliun. Penjualan ekspor sebesar Rp 264,40 miliar.

Laba Bersih Tempo Scan Pacific (TSPC) Kuartal 1 2021 Naik 1 Persen

Kuhuni.com – Laba bersih  Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) kuartal 1 2021 naik 1%. Pendapatan bersih TSPC selama kuartal 1 2021 sebesar Rp 2,74  triliun. Turun sedikit dibanding kuartal I/ 2020 yang mencapai Rp 2,76 triliun.

Pendapatan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) ini terdiri dari pendapatan dari segmen farmasi sebesar  Rp 843,60 miliar. Pendapatan segmen produk konsumen dan kosmetika sebesar Rp 822,53 miliar. Terakhir  pendapatan dari jasa distribusi sebesar Rp 1,07 triliun

Laba Bersih Bank Syariah Indonesia (BRIS) Kuartal 1 2021 Naik 12,84%


Kuhuni.com
– Laba bersih Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) kuartal 1 2021 naik 12,84 persen. Pendapatan pengelolaan dana Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) per 31 Maret 2021 juga meningkat jadi Rp 4,44 triliun dari sebelumnya hanya Rp 4,24 triliun di kuartal I/2020.

Hak bagi hasil milik BRIS sebesar Rp 3,29 triliun, mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya Rp 2,92 triliun. Sementara pendapatan operasional BRIS turun sedikit jadi Rp 637,81 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 656,40 miliar.

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...