Histori Dividen GGRM / Gudang Garam


Kuhuni.com -
Histori jumlah dividen Gudang Garam (GGRM) sejak tahun 2010 selalu mengalami pasang surut. Selama 10 tahun terakhir Gudang Garam (GGRM) rutin membagikan dividen ke pemegang saham.

Dividen yield dan jumlah dividen per lembar GGRM selalu mengalami perubahan di tahun-tahun tertentu. Apabila kita perhatikan dari info grafis di atas. Jumlah dividen Gudang Garam dari tahun 2010 hingga 2012 senantiasa mengalami kenaikan. Kemudian di tahun 2013, 2014 dan 2015 jumlah dividen GGRM sama tiap tahun sebesar Rp 800 per lembar. Selanjutnya di tahun 2016 hingga 2019 dividen GGRM meningkat tajam, tetapi jumlahnya tetap sama tiap tahun yaitu sebesar Rp 2.600 per lembar.

Harga Saham FLMC Hari Ini – Falmaco Nonwoven Industri Tbk (IDX: FLMC)

 


Harga Saham FLMC Hari Ini:

 

Analisis Fundamental Saham FLMC

Harga Saham MCOL Hari Ini – Prima Andalan Mandiri Tbk (IDX: MCOL)

 


Harga Saham MCOL Hari Ini: 

Analisis Fundamental Saham MCOL

Harga Saham CMRY Hari Ini – Cimory (IDX: CMRY)

 


Harga Saham CMRY Hari Ini:


Analisis Fundamental Saham CMRY

Berikut analisis fundamental saham CMRY:


Harga Saham MTEL Hari Ini – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (IDX: MTEL)

 

Harga Saham MTEL Hari Ini:

Analisis Fundamental Saham MTEL

Analisis fundamental MTEL sesuai dengan rasio keuangan saham Dayamitra Telekomunikasi Tbk. Berikut analisis fundamental saham MTEL:

Harga Saham GGRM 10 Tahun Terakhir

harga saham ggrm 10 tahun terakhir

Harga saham Gudang Garam (IDX: GGRM) terus turun sepanjang tahun 2021. Harga saham GGRM dari awal Januari hingga September 2021 sudah turun sebesar 22%. Harga saham GGRM pada Januari 2021 masih berada di level Rp 41.000 per lembar. Namun, September 2021 harga saham GGRM kembali turun ke Rp 31. 900 per lembar.

Harga tertinggi saham Gudang Garam (GGRM) Rp 83.800 per lembar di tahun 2017 dan di tahun 2018. Namun, tahun 2019 harga saham GGRM anjlok ke harga Rp 53.000 per lembar atau -37%. Kemudian, terus anjlok hingga tahun 2020 di level Rp 41.000 atau minus 23%. Berikut histori harga saham GGRM selama 10 tahun terakhir.

Saham RUNS Naik 108%, Apakah akan kembali ARA?

idx runs

Kuhuni.com – Saham RUNS sejak pertama kali IPO sudah naik sebesar 108%. Harga saham RUNS awalnya dijual ke pasar di harga Rp 254 per lembar dan kini sahamnya sudah melonjak ke harga Rp 530 per lembar.

Harga saham PT Global Sukses Solusi Tbk ( IDX : RUNS)  sejak IPO di Bursa Efek pada tanggal 8 September 2021 sudah mengalami ARA ( auto reject atas) selama 8 hari berturut-turut. Saham RUNS pada perdangan tanggal 17 September 2021, volume transaksi mencapai 2,9 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,57 miliar.

Dividen HEXA 2021: US$ 0,0839 Per Lembar

Dividen HEXA

Kuhuni.com – Dividen HEXA 2021 sebesar US$ 0.083902 per lembar atau setara dengan US$ 70,47 juta atau setara dengan Rp 1 triliun (kurs Rp 14.257 per USD). Dividen tunai HEXA tahun 2021 meningkat dibanding dividen tahun sebelumnya. Berikut histori pembagian dividen HEXA selama 5 tahun terakhir ini.

Hexindo Adiperkasa Tbk (IDX: HEXA) selama 5 tahun terakhir rasio pembagian dividen selalu mencapai di atas 80% dari laba bersih.

Berikut Histori Dividen HEXA 5 tahun terakhir:

  1. Tahun 2020 dividen HEXA sebesar US$ 0.3661 per lembar.
  2. Tahun 2019 dividen HEXA sebesar US$ 0.358 per lembar saham.
  3. Tahun 2018 dividen HEXA sebesar US$ 0.2148 per lembar saham.
  4. Tahun buku 2017 dividen HEXA sebesar US$ 0.01721 per lembar saham.
  5. Tahun buku 2016 dividen HEXA sebesar US$ 0.1262 per lembar saham. Jumlah dividen tahun 2016 merupakan jumlah dividen terbesar dibanding tahun yang lain.

Lihat Juga:

1.    Daftar Aplikasi Trading Saham Harian Terbaik

2.    20 Saham ini Bagi Dividen 2021, No 20 Paling Oke

3.    Dividen Bukit Asam PTBA dari Tahun ke Tahun 

4.    Daftar Broker Saham Asing di Indonesia

5.    Daftar Broker Forex Terpercaya

Laba bersih Hexindo Adiperkasa Tbk (IDX: HEXA)  tahun buku 2020 tercatat sebesar US$ 38,43 juta dan laba bersih per saham sebesar US$ 0.04576. Dengan demikian di tahun 2021 ini HEXA kembali membagikan dividen jumbo. Dividen yang dibagikan melebihi laba bersih. Dividen tunai HEXA tahun 2021 adalah sebesar US$ 0.083902 per lembar saham, dengan catatan rasio pembayaran dividen mencapai 200%. Atau sebesar ±Rp 1.200 per lembar. Dengan demikian perkiraan dividen yield HEXA sebesar 26% dari harga saham Rp 4.570 per lembar.

Lihat Juga: 5 Aplikasi Jual Beli Saham Terbaik di Indonesia

Jumlah dividen HEXA 2021 ini telah diputuskan di RUPS Hexindo Adiperkasa Tbk (IDX: HEXA) tanggal 17 September 2021. Jadwal pembagian dividen HEXA 2021 akan disampaikan perseroan lewat Bursa Efek dan KSEI.

Saham GTSI ARB: Apakah harga saham GTSI akan ke Rp 50?

 

GTSI ARB

Saham GTSI ARB (auto rejek bawah) selama 3 hari berturut-turut. Sejak saham GTSI IPO tanggal 8 September 2021, harga sahamnya langsung turun 7 % ke harga Rp 93 per lembar. Selanjutnya tanggal 9 September 2021 harga saham GTSI kembali ARB di harga Rp 87 per lembar. Terakhir tanggal 10 September 2021 harga saham GTSI langsung ARB atau turun 6,90 % di harga Rp 81 per lembar.

Saham PT GTS Internasional (GTSI) pada perdangan sesi pertama tanggal 10 September 2021 kembali ditawarkan sebanyak 5 juta lembar saham. Namun saham GTSI tidak ada yang siap membeli, sehingga para investor ritel tidak bisa menjual sahamnya.

Baca Juga: Profil Budi Haryono: Komisaris Utama PT GTSInternasional (GTSI)

Saham GTSI: Mimpi Buruk Bagi Investor Ritel

harga saham gtsi

Kuhuni.com – Saham PT GTS Internasional (GTSI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Harga saham GTSI pun langsung  mengalami ARB auto rejection bawah di harga Rp 93 per lembar atau turun 7%.

Turunnya harga saham GTSI menjadi mimpi buruk bagi investor ritel yang sudah terlanjur membeli di saat IPO. Ingin hati mendapat cuan dari saham IPO GTSI, malah berubah jadi mimpi buruk karena harga sahamnya langsung turun.

Saham GTSI pada pukul 10:40 WIB tanggal 8 September 2021, antri jual (offer) mencapai 4,7 juta lot atau sekitar 470 juta lembar. Artinya banyak investor yang ingin menjual sahamnya segera.

LIHAT JUGA: Profil dan Sejarah SingkatSaham PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT)

Harga saham GTSI pada saat IPO ditawarkan ke masyarakat sebesar Rp 100 per lembar. Dan jumlah saham GTSI yang ditawarkan sebanyak 2,4 miliar dan  GTS Internasional (GTSI) berhasil meraup dana IPO sebesar Rp 240 miliar.

Siapa pemilik Saham GTS Internasional (GTSI)?

Dari prospektus yang diterbitkan oleh perseroan, PT GTS Internasional (GTSI) dimiliki dan dikendalikan oleh Hutomo Madala Putra atau lebih dikenal dengan nama Tommy Soeharto bersama dengan saudaranya Sigit Harjojudanto.

LIHAT JUGA: Aplikasi Trading Saham Harian Terbaik

PT GTS Internasional (GTSI) berada di bawah nuangan PT Hampuss. Perhatikan sturuktur kepemilikan saham di gambar bawah berikut.

pemilik saham gtsi

PT GTS Internasional (GTSI) adalah perusahaan yang bergerak dibidang Angkutan Laut Dalam Negeri dan Luar Negeri untuk Barang Khusus seperti Gas Alam dan Buatan.

 LIHAT JUGA: Profil dan Sejarah Singkat Saham PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL)  

Bagaimana harga saham GTSI apakah akan kembali turun?

Saham GTSI bisa saja kembali turun apabila tidak ada yang berminat membeli sahamnya. Namun apabila investor berminat dan berbondong-bondong membeli saham yang ditawarkan, maka harga sahamnya pun akan naik.

Namun, yang menjadi pertanyaan? Siapa yang bersedia untuk membeli saham yang ditawarkan hingga mencapai ratusan juta lembar? Apakah Anda sebagai investor bersedia?

Lihat Juga: Apakah Harga Saham GTSI akan ke Gocap?

Jadwal IPO Saham BMHS (Bundamedik Tbk)

Saham BMHS

Kuhuni.com
– IPO Bundamedik Tbk dimulai tanggal 30 Juni 2021 dan tanggal 1-2 Juli 2021. PT Bundamedik Tbk memiliki kode saham BMHS dan akan berencana listing di Bursa Efek Indonesia tanggal 5 Juli 2021.

Penawaran awal saham BMHS sudah berlangsung sejak tanggal 17-22 Juni 2021 secara online (E-IPO). Sementara tanggal efektif untuk penawaran umum akan dinformasikan pada tanggal 28 Juni 2021.

11 Saham Ini Bayar Dividen Tunai Juli 2021, No 11 Paling Oke


Kuhuni.com –
Saham bayar dividen tunai Juli 2021 ke pemegang saham diantaranya saham SMAR, MERK, MICE, TPIA, SCCO dan saham lainnya. Berikut daftar saham yang membayar dividen ke investor Juli 2021.

Saham yang Membayar Dividen Tunai Juli 2021

1. Dividen Saham SMAR

Dividen tunai saham SMAR (Smart Tbk) 2021 sebesar Rp 160 per lembar saham. Pembagian dividen ke pemegang saham dibayar tanggal 2 Juli 2021. Sementara yang berhak mendapat dividen yaitu pemegang saham yang masih memiliki sahamnya hingga cum date 23 Juni 2021.

Aplikasi Trader yang Terdaftar di OJK: Paling Aktif Mei 2021

Mirae Sekuritas (YP)

Aplikasi Trader yang Terdaftar di OJK – Paling aktif Mei 2021
yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP), MOST Mobile Mandiri Sekuritas milik Mandiri Sekuritas (CC) dan CGS-CIMB iTrade milik CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU). Berikut daftar selengkapnya berdasarkan hasil statistik dari Bursa Efek Indonesia Mei 2021.

Aplikasi Trader yang Terdaftar di OJK: Nilai Transaksi Terbesar Mei 2021

Dividen Bank BUMN 2021 Mencapai Rp 23,21 Triliun


Dividen Bank BUMN 2021 sebesar Rp 23,21 triliun. Dividen Bank BUMN ini berasal dari bank milik negara yaitu Bank BRI, BNI, BTN dan Mandiri.

Jumlah dividen Bank BUMN yang diterima oleh negara mencapai Rp 13,53 triliun atau sebesar 58 persen dari total dividen yang dibagikan ke pemegang saham. Sisanya diterima oleh pemegang saham publik atau sekitar 42 persen.

Dividen Himbara (Bank BUMN) tahun 2021 ini menurun sebesar 43,33% dibanding jumlah dividen tahun 2020 yang mencapai Rp 40,96 triliun. Dengan demikian penerimaan kas negara juga menurun dibanding perolehan dividen tahun 2020 yang mencapai  Rp 23,9 triliun.


Dividen Bank BRI (BBRI) 2021

Dividen BBRI 2021 sebesar Rp 12,12 triliun atau Rp 98,9 per lembar. Jumlah dividen BBRI 2021 ini menurun 41 persen dibanding jumlah dividen tahun 2020 mencapai Rp 20,62 triliun.

Pendapatan negara dari dividen Bank BRI tahun 2021 juga akhirnya turun jadi Rp 6,88 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 11,7 triliun di tahun 2020. Turunnya jumlah dividen Bank BRI disebabkan oleh menurunnya laba bersih yang diperoleh perseroan.

LIHAT JUGA: Histori Dividen BRI Sejak IPO

Dividen Bank Mandiri (BMRI) 2021

Dividen Bank Mandiri (BMRI) 2021 sebesar Rp 10,27 triliun atau  Rp 220,27 per lembar. Jumlah dividen BMRI 2021 ini turun sebesar  37 persen dibanding dividen tahun 2020 mencapai Rp 16,48 triliun.

Dividen yang diperoleh negara dari Bank Mandiri akhirnya juga turun menjadi Rp 6,16 triliun dari sebelumnya di tahun 2020 mencapai Rp 9,89 triliun. Turunnya jumlah dividen yang dibagikan juga sama dengan yang dialami Bank BRI yaitu karena turunnya laba yang diperoleh Bank Mandiri.

LIHAT JUGA: Histori Dividen Bank Mandiri Sejak IPO

Dividen Bank BNI (BBNI) 2021

Dividen BBNI 2021 sebesar Rp 820,1 miliar atau Rp 44 per lembar. Jumlah dividen BBNI 2021 turun sebesar 80% dibanding dividen tahun 2020 yang mencapai Rp 3,84 triliun.

Jumlah dividen yang didapatkan negara dari Bank BNI tahun 2021 sebesar Rp 492,58 miliar, turun drastis dibanding dividen tahun 2020 mencapai Rp 2,3 triliun. Penurunan ini juga disebabkan karena turunnya laba bersih Bank BNI di tahun 2020.

Dividen Bank BTN (BBTN) 2021

Bank BTN tahun 2021 tidak membagikan dividen. Alhasil negara tidak mendapat setoran dividen dari bank BUMN yang satu ini. Sementara tahun 2020 Bank BTN masih membagikan dividen sebesar Rp 20,92 miliar dan negara mendapat dividen sebesar Rp 12,55 miliar dari Bank BTN.

LIHAT JUGA: Histori Dividen Bank BTN Sejak IPO

Siap-siap Bagi Dividen, Adira Mau RUPST


Kuhuni.com
- Pembagian dividen Adira Finance (ADMF) tahun 2021 akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)  tanggal 30 Juni 2021. RUPST Adira akan diselenggarakan pukul 14:00 WIB  di Hall Adira Millennium Centennial Center Lantai 60 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 25 Jakarta 12920.

Salah satu agenda pembahasan dalam RUPST  Adira adalah penggunaan laba bersih tahun buku 2020. Adira (ADMF) selama tahun 2020 berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun.

Adira Finance sejak tahun 2005 selalu royal membagikan dividen ke pemgang saham. Bahkan Adira pernah membagikan dividen sebesar Rp 2.700 per lembar di tahunn 2014 dan dividen yield mencapai 37 persen.

Dividen Adira tertinggi selanjutnya ada di tahun 2020 mencapai Rp 1.054 per lembar dan dividen yield sebesar 13 persen.

Adira Finane belum pernah absen membagikan dividen ke investor. Tiap tahunnya selalu membagikan dividen hingga 50 persen dari laba bersih.

LIHAT JUGA: Histori Dividen Adira Sejak IPO

Informasi Singkat Adira Finance

Adira Finance adalah perusahaan pembiayaan yang memberikan kredit motor, kredit mobil, kredit elektronik dan furnitur, kredit multiguna, pembiayaan syariah umrah dan Asuransi Adira.

Adira berdiri sejak tahun 1990 dan mulai beroperasi sejak tahun 1991. Per 31 Maret 2021 Adira Finance (ADMF) telah memberikan pembiayaan ke konsumen sebesar Rp 46,59 triliun. Terdiri dari pembiayaan mobil sebesar Rp 25,06 triliun, pembiayaan sepeda motor Rp 17, 66 triliun, pembiayaan barang elektronik dan furniture Rp 182,53 miliar dan pembiyaan lainnya sebesar Rp 3,68 triliun.

Hingga akhir Maret 2021 Adira Finance (ADMF) memiliki total aset sebesar Rp 25,58 triliun dan ekuitas sebesar Rp 8,19 triliun.

LIHAT JUGA: Asuransi Mobil Terbaik 2021, Terbaru!

20 Saham Ini Bagi Dividen 2021, No 20 Paling Oke

Dividen 2021

Kuhuni.com –
Jadwal dividen 2021 telah diumumkan dan banyak saham yang bagi dividen ke investor. Pembagian dividen ada di bulan Juli 2021 dan sebagian besar di bulan Juni 2021. Sementara untuk cum dividen semuanya di bulan Juni.

Misalnya Telkom akan membagikan dividen tanggal 2 Juli 2021 ke para investor. Unilever, TOWR,MPMX, KINO, WTON, Kalbe Farma dan saham lainnya membagi dividen bulan Juni 2021.

Cara mendapatkan dividen saham. Bagi investor yang ingin mendapatkan dividen saham-saham yang disebutkan di atas. Kamu cukup membeli sahamnya sebelum tanggal cum date. Setelah itu kamu akan mendapatkan dividen dari saham yang sudah kamu beli.

Saham yang bagi dividen perlu diperhatikan berapa dividen yield yang akan diperoleh. Apa itu dividen yield? Dividen yield adalah persentase nilai yang kita dapatkan saat membeli saham. Persentase ini diperoleh dengan cara membagi jumlah dividen per lembar dengan harga saham yang kita beli.

Kredit Macet Bank BRI, BNI, BCA dan Mandiri Kuartal I/2021, Siapa Terbesar?


Kuhuni.com
– Kredit macet adalah kredit yang cicilannya terlambat dibayar dan berpotensi untuk tidak dibayar. Untuk itu setiap bank biasanya melakukan pengawasan terhadap kredit yang diberikan ke setiap debitur. Baik dibitur perorangan maupun korporasi.

Kredit macet bank seperti Bank BCA, BRI, BNI dan Bank Mandiri juga selalu dinformasikan jumlahnya setiap kuartal ke pada publik. Pelaporan ini dilakukan untuk memberikan keterbukaan informasi mengenai kualitas kredit yang dimiliki setiap bank. Berikut akan diuraikan jumlah kredit macet dari masing-masing bank besar di atas pada kuartal 1 tahun 2021. Bank mana yang memiliki kredit macet terbesar? Dan bank mana yang memiliki kredit macet terkecil? Berikut ulasan kredit macetnya.

Kredit Macet Bank BNI, BCA, BRI dan Mandiri Kuartal 1 Tahun 2021

1. Kredit Macet Bank BNI

Kredit macet Bank BNI (BBNI) hingga kuartal I/2021 tercatat sebesar Rp 12,13 triliun. Meningkat sebesar 2,70% dari sebelumnya Rp 11,81 triliun pada akhir tahun 2020.

Bank BNI memiliki rasio rasio kredit bermasalah (NPL) bruto sebesar 4,12% dan rasio NPL neto 1,03%. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto Bank BNI turun dibandingkan akhir tahun 2020 yang NPL bruto mencapai 4,25%. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) neto mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya 0,98%.

2. Kredit Macet Bank BCA

Kredit macet Bank BCA kuartal I/2021 macet sebesar Rp 8,13 triliun. Meningkat sebesar 13,14% dibanding akhir tahun 2020 kredit macetnya hanya sebesar Rp 7,18 triliun.

Kredit macet terbesar terjadi di sektor ekonomi Perdangan, Restoran dan Hotel sebesar Rp 4,29 triliun. Bank BCA memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) bruto 1,83%, naik dibanding akhir tahun 2020 NPL tercatat sebesar 1,79%.

LIHAT JUGA: Luar Biasa! Laba BCA Salip BRI dan Mandiri Kuartal I/2021

3. Kredit Macet Bank Mandiri

Kredit macet Bank Mandiri sebesar Rp 20,00 triliun. Turun sebesar 12% dari sebelumnya mencapai Rp 22,78 triliun di akhir tahun 2020. Kredit bermasalah banyak terjadi di modal kerja sebesar Rp 11,84 dan investasi sebesar Rp 2,05 triliun.

Bank Mandiri memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) bruto 3,30%, meningkat dibanding akhir tahun 2020 hanya 3,29%.

4. Kredit Macet BRI

Kredit macet BRI sebesar Rp 9,47 triliun di kuartal 1 tahun 2021. Naik 10% dibanding tahun 2020 kredit macetnya hanya Rp 8,60 triliun. Bank BRI memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) bruto 3,12% meningkat dibanding akhir tahun 2020 hanya 2,94%.

LIHAT JUGA: Aplikasi Trading Saham Terbaik dan Resmi Terdaftar di OJK

Kesimpulan

Bank Mandiri memiliki jumlah kredit macet paling besar yaitu Rp 20 triliun. Lalu diikuti kredit macet Bank BNI sebesar Rp 12,13 triliun. Kredit Macet Bank BCA paling sedikit hanya sebesar Rp 8, 13 triliun dan diikuti Bank BRI Rp 9,47 triliun.

Kredit macet yang paling besar dimiliki oleh BNI. Bank BNI memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) bruto paling tinggi yaitu sebesar 4,12%, kemudian diikuti oleh Bank Mandiri sebesar 3,30%. Bank BCA memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) bruto paling rendah hanya 1,83%.

LIHAT JUGA: Histori Dividen BCA Sejak IPO

Tidak adil, toh?


Gaji ketua KPK itu berkisar 120 juta sebulan (termasuk tunjangan dll). Gaji staf-staf KPK bervariasi sekitar 20 s/d 50 juta sebulan.  Tinggi? Wajarlah, pekerjaan mereka penting sekali. Melawan korupsi.

Kalian tahu berapa gaji ditambah bonus komisaris BUMN? Kalau yang sekelas Telkom, PLN, Pertamina, Mandiri, itu sebulan bisa 1.000.000.000 s/d 2.000.000.000, alias milyaran.

Nah, nasibnya adalah, untuk jadi PNS KPK, pegawai-pegawai KPK yang sudah belasan tahun mengabdi, sudah nyata sekali prestasi kerja mereka, kongkrit, nangkepin koruptor, mereka harus ikut buanyak sekali test, termasuk Test Wawasan Kebangsaan. Barulah jadi PNS.

Sekarang pertanyaannya, untuk jadi komisaris, testnya apa?

Luar Biasa! Laba BCA Salip BRI dan Mandiri Kuartal I/2021


Kuhuni.com
– Laba bersih Bank BRI (BBRI) kuartal 1 tahun 2021 Rp 16,37 triliun. Laba bersih BBRI kuartal I/2021 turun 16,37 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Dari segi pendapatan BBRI juga mengalami penurunan di kuartal I/2021 jadi Rp 29,63 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 30,38 triliun. Alhasil laba bersih per saham BBRI pada kuartal 1 tahun 2021 menjadi Rp 55 per lembar saham (QI-2020 Rp 66 per lembar saham).

Jadi kenapa laba bersih Bank BRI turun? Laba Bersih Bank BRI kuartal I/2021 turun karena naiknya beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bank BRI menjadi Rp 8,46 triliun sedangkan kuartal I/2020 hanya Rp 6,54 triliun atau naik 29,3 persen.

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...