Laporan Keuangan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) Q3 2025: Laba Bersih Meningkat 26,5%
Kuhuni.com – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), pengelola jaringan minimarket Alfamidi, mencatat pertumbuhan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit yang dirilis perusahaan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp590,72 miliar, meningkat 26,5 persen dibandingkan Rp466,84 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan dan Laba Bruto
Pendapatan bersih MIDI pada periode Januari–September 2025 tercatat sebesar Rp15,27 triliun, naik 4,0 persen dari Rp14,69 triliun pada periode yang sama 2024. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan penjualan di gerai eksisting dan kontribusi dari ekspansi gerai baru.
Beban pokok pendapatan tercatat Rp11,33 triliun, naik 5,1 persen dibandingkan Rp10,78 triliun tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba bruto naik tipis 1,0 persen menjadi Rp3,95 triliun dari Rp3,91 triliun.
Laba Usaha dan Kinerja Bersih
Laba usaha perusahaan mencapai Rp766,99 miliar, meningkat 26,0 persen dari Rp608,89 miliar tahun sebelumnya. Setelah memperhitungkan pendapatan keuangan sebesar Rp9,33 miliar dan beban keuangan Rp29,26 miliar, MIDI mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp700,71 miliar, naik 22,3 persen dibandingkan Rp573,12 miliar pada 2024.
Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp101,38 miliar, laba periode berjalan tercatat Rp590,72 miliar. Laba per saham dasar (EPS) naik menjadi Rp17,67 per saham, dibandingkan Rp13,96 per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya, mencerminkan peningkatan sebesar 26,6 persen.
Posisi Keuangan: Aset Stabil, Liabilitas Turun
Total aset MIDI per 30 September 2025 tercatat sebesar Rp8,47 triliun, sedikit menurun 3,0 persen dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp8,73 triliun. Aset lancar turun 1,4 persen menjadi Rp3,58 triliun, terutama karena penurunan nilai persediaan dan pajak pertambahan nilai dibayar di muka.
Sementara itu, aset tidak lancar menurun 4,1 persen menjadi Rp4,90 triliun dari Rp5,11 triliun. Penurunan disebabkan berkurangnya nilai right-of-use assets dari Rp1,96 triliun menjadi Rp1,79 triliun.
Dari sisi kewajiban, total liabilitas berkurang 7,1 persen menjadi Rp4,13 triliun dari Rp4,44 triliun pada akhir 2024. Penurunan ini terutama berasal dari liabilitas jangka pendek, yang turun 8,5 persen menjadi Rp3,53 triliun akibat berkurangnya utang usaha pihak ketiga dan liabilitas sewa jangka pendek.
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 5,3 persen menjadi Rp4,35 triliun dari Rp4,13 triliun di akhir 2024, seiring peningkatan laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya.
Ringkasan Laporan Keuangan PT Midi Utama Indonesia Tbk Q3 2025
Ringkasan
Laporan Keuangan September 2025 vs September 2024, dalam miliar Rupiah.
| Komponen | Sept 2025 | Sept 2024 | Perubahan (%) |
|---|---|---|---|
| Pendapatan Bersih | 15.274,97 | 14.686,41 | +4,0 |
| Laba Bruto | 3.946,39 | 3.906,81 | +1,0 |
| Laba Usaha | 766,99 | 608,89 | +26,0 |
| Laba Bersih (ke induk) | 590,72 | 466,84 | +26,5 |
| Laba per Saham (Rupiah) | 17,67 | 13,96 | +26,5 |
| Total Aset | 8.474,68 | 8.732,95 | -3,0 |
| Total Liabilitas | 4.126,58 | 4.441,89 | -7,1 |
| Total Ekuitas | 4.348,10 | 4.291,06 | +1,3 |
| Kas dan Bank | 520,72 | 308,37 | +68,9 |
Arus Kas
Kas dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp1,24 triliun, relatif stabil dibandingkan Rp1,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kas dari aktivitas investasi menunjukkan arus keluar Rp646,48 miliar, sebagian besar digunakan untuk pembelian aset tetap dan right-of-use assets.
Kas dari aktivitas pendanaan menunjukkan pengeluaran bersih Rp373,44 miliar, yang sebagian besar berasal dari pembayaran dividen tunai dan liabilitas sewa. Secara total, saldo kas dan bank pada akhir September 2025 meningkat 68,9 persen menjadi Rp520,72 miliar dibandingkan Rp308,37 miliar pada September 2024.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, PT Midi Utama Indonesia Tbk menutup kuartal III-2025 dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang solid. Posisi keuangan perusahaan tetap sehat, dengan penurunan liabilitas dan penguatan kas operasional yang signifikan.






