Laba Bersih BCA Naik 5,7% di 9 Bulan 2025, Tembus Rp43,4 Triliun Didukung Pertumbuhan Kredit dan CASA

Bank BCA

Kuhuni.com, Jakarta — PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) mencatat kinerja positif hingga akhir kuartal III-2025. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian yang dirilis perseroan, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 5,7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp43,41 triliun, dibandingkan Rp41,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 7,6% YoY, peningkatan pendapatan bunga bersih, serta ekspansi dana murah (CASA) yang tetap dominan dalam struktur pendanaan BCA.

“Pertumbuhan kredit yang pruden dan kualitas aset yang terjaga menjadi fondasi utama kinerja positif kami di 2025,” ujar Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, dalam keterangannya.

Pendapatan Bunga Bersih Tumbuh 4,9%

Pendapatan bunga dan syariah naik 5,3% YoY menjadi Rp73,99 triliun, sedangkan beban bunga meningkat 7,3% YoY menjadi Rp10,04 triliun.
Dengan demikian, pendapatan bunga bersih (net interest income) tercatat Rp63,95 triliun, tumbuh 4,9% dibandingkan Rp60,93 triliun pada periode yang sama tahun 2024.

Lihat Juga: Keuntungan Trading Saham Harian yang Bisa Untung Cepat

Kinerja bunga bersih yang stabil menunjukkan kemampuan BCA menjaga Net Interest Margin (NIM) di tengah tren kenaikan suku bunga dan kompetisi dana pihak ketiga (DPK).

Pendapatan Operasional Lainnya Naik 11,9%

Pendapatan non-bunga, yang mencakup fee-based income dan transaksi digital, naik signifikan 11,9% YoY menjadi Rp21,93 triliun.
Lonjakan ini berasal dari peningkatan aktivitas transaksi elektronik, perluasan fitur myBCA, serta adopsi QRIS Cross Border yang kini dapat digunakan di Jepang.

“Pertumbuhan transaksi digital yang mencapai 78% dalam tiga tahun terakhir memperkuat posisi BCA sebagai bank dengan basis CASA terbesar di Indonesia,” ungkap Hendra.

Beban Operasional dan CKPN Naik, Tapi Terkendali

Meski pendapatan meningkat, beban operasional lainnya naik 4,6% YoY menjadi Rp28,59 triliun, seiring ekspansi jaringan dan penguatan infrastruktur digital.
Sementara itu, beban pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) meningkat tajam 48,8% YoY menjadi Rp3,52 triliun, mencerminkan pendekatan konservatif bank terhadap risiko kredit.

Namun, secara keseluruhan, laba sebelum pajak tetap tumbuh 5,7% YoY menjadi Rp53,77 triliun, dengan beban pajak sebesar Rp10,35 triliun.

Kredit dan CASA Jadi Penopang Utama

Total kredit BCA mencapai Rp944 triliun, tumbuh 7,6% YoY, dengan segmen korporasi menjadi kontributor terbesar (tumbuh 10,4% YoY).
Pertumbuhan ini disertai kualitas aset yang kuat, di mana rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di 2,1%, dan loan at risk (LAR) turun menjadi 5,5% dari 6,1% tahun sebelumnya.

Lihat Juga: 5 Trik Pemula Trading Saham agar Tidak Rugi Sejak Hari Pertama

Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 9,1% YoY mencapai Rp999 triliun, berkontribusi sekitar 83,8% dari total DPK.
Dominasi CASA memperkuat likuiditas dan menjaga efisiensi biaya dana (cost of fund) BCA di tengah fluktuasi pasar.

Ekspansi Digital Dorong Efisiensi

BCA terus memperkuat transformasi digital dengan pengembangan aplikasi myBCA, termasuk fitur OTP transaksi langsung dari aplikasi, myBCA Keyboard untuk akses cepat, dan penambahan mata uang Dirham UEA dalam Poket Valas (total 18 mata uang).

Lihat Juga: Panduan Lengkap Investasi Saham untuk Pemula

Inovasi digital ini mendukung pertumbuhan transaksi non-tunai yang masif dan menjadi salah satu pendorong utama peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee-based income).

Laba per Saham Naik ke Rp352

Dengan peningkatan laba bersih 5,7%, laba per saham (EPS) BCA juga naik 5,7% YoY dari Rp333 menjadi Rp352.
Hal ini menunjukkan kemampuan BCA menjaga pertumbuhan profitabilitas di tengah biaya operasional yang meningkat dan tekanan makroekonomi global.

Ringkasan Kinerja Keuangan BCA – 9 Bulan 2025 vs 2024

(dalam jutaan Rupiah)

Komponen Utama9M 20259M 2024Perubahan (±)% Perubahan YoY
Pendapatan Bunga & Syariah73.985.46870.288.000+3.697.468+5,3%
Beban Bunga & Syariah(10.039.117)(9.355.229)-683.888+7,3%
Pendapatan Bunga Bersih63.946.35160.932.771+3.013.580+4,9%
Pendapatan Operasional Lainnya21.930.56919.604.033+2.326.536+11,9%
Beban Operasional Lainnya(28.587.250)(27.323.461)-1.263.789+4,6%
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)(3.522.726)(2.367.089)-1.155.637+48,8%
Laba Sebelum Pajak53.766.94450.846.254+2.920.690+5,7%
Beban Pajak(10.353.481)(9.758.365)-595.116+6,1%
Laba Bersih Konsolidasian43.413.46341.087.889+2.325.574+5,7%
Laba Bersih Pemilik Entitas Induk43.397.41541.073.863+2.323.552+5,7%
Laba per Saham Dasar (Rp penuh)352333+19+5,7%

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kinerja keuangan BCA hingga kuartal III-2025 menegaskan ketahanan fundamental bank terbesar di Indonesia ini. Dengan pertumbuhan laba bersih 5,7%, CASA yang dominan, serta kualitas kredit yang tetap prima, BCA menunjukkan kemampuan mempertahankan profitabilitas tinggi secara berkelanjutan.

Lihat Juga: Tips Trading Saham untuk Pemula Agar Cepat Cuan

“Kami tetap fokus pada ekspansi kredit yang pruden dan berkelanjutan, sambil terus memperluas layanan digital yang memberi nilai tambah bagi nasabah,” tutup Hendra.

0 comments

Posting Komentar

Berita Terbaru

    Berita Utama

    Manfaat Perak dalam Kehidupan Sehari-hari

    Manfaat Perak dalam Kehidupan Sehari-hari  – Perak termasuk jenis logam yang bernilai tinggi yang harganya cukup mahal. Harga perak selalu...