10 Saham yang Diborong dan Dijual Asing 2025: Asing "Buang" Big Banks, Borong TLKM & Sektor Mineral
![]() |
| Ilustrasi Net Sell dan Net Buy Asing / Kuhuni.com |
Kuhuni.com – Pergerakan investor asing di pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2025 menunjukkan pola rotasi sektor yang sangat drastis. Hingga penutupan perdagangan 3 Desember 2025, data transaksi menunjukkan tekanan jual (net sell) yang masif pada sektor perbankan raksasa, sementara arus dana masuk (net buy) mengalir deras ke sektor telekomunikasi dan pertambangan mineral.
Bagi Anda yang sedang menyusun strategi investasi akhir tahun atau rebalancing portofolio 2026, memahami peta aliran dana asing ini sangat krusial. Berikut adalah ulasan lengkap data Net Sell dan Net Buy Investor Asing Sepanjang 2025.
Perkiraan Dividen BBRI 2026 Per Lembar, Cek Estimasinya!
![]() |
| Ilustri Dividen BBRI / Kuhuni.com |
Dividen BBRI tahun 2026 diprediksi akan dibagikan ke investor. Perkiraan jumlah dividen BBRI per lembar yang dibagikan nantinya akan diputuskan dalam RUPS tahunan.
Namun kepastian pembagian dividen Bank BRI tahun 2026 telah mendapat sinyal kuat bahwa pembagian dividen interim BBRI 2026 akan dilakukan pada Januari 2026. Konfirmasi ini muncul dalam paparan kinerja kuartal III/2025, di mana manajemen BRI menegaskan bahwa dividennya akan tetap menjadi agenda rutin BRI di awal tahun.
Sebagai saham perbankan terbesar dari sisi kapitalisasi pasar, BBRI dikenal sebagai emiten yang paling konsisten dalam membagikan dividen. Sinyal pembagian dividen di awal 2026 semakin memperkuat pandangan bahwa fundamental bank tetap kokoh meski sektor perbankan sedang menghadapi tekanan sejak tahun 2024–2025.
Profil dan Sejarah Bank BRI: Dari Volksbank 1895 hingga Raksasa UMKM Indonesia
Profil PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) – Bank Tertua dan Terbesar di Indonesia
Identitas Perusahaan
| Kategori | Keterangan |
|---|---|
| Nama Perusahaan | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk |
| Kode Saham | BBRI |
| Bidang Usaha Utama | Jasa Perbankan |
| Sektor | Keuangan |
| Subsektor | Bank |
| Industri | Bank |
| Subindustri | Bank |
| Tanggal Pencatatan di BEI | 10 November 2003 |
| Papan Pencatatan | Utama |
| NPWP | 0010016087093000 |
| Biro Administrasi Efek | Datindo Entrycom |
Kantor Pusat dan Kontak
-
Alamat Kantor Pusat:Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44–46, Jakarta Pusat 10210
-
Telepon: (021) 575 1966
-
Faksimile: (021) 5752010, 5700916
-
Email Resmi: humas@bri.co.id; corsec@bri.co.id
-
Situs Web: www.bri.co.id
Kartu Kredit BRI: Jenis, Biaya, dan Rekomendasi Terbaik
Kuhuni.com - Kartu kredit adalah alat pembayaran yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi belanja atau tarik tunai dengan sistem pinjaman. Kartu kredit diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan contohnya adalah Kartu Kredit BRI.
Tagihan kartu kredit biasanya harus dibayar sesuai jatuh tempo, dengan bunga tertentu jika pembayaran tidak penuh.
Kartu kredit menjadi salah satu instrumen keuangan yang banyak digunakan karena praktis, fleksibel, dan dilengkapi beragam promo menarik salah satunya tentu saja Kartu Kredit Bank BRI.
Kartu Kredit BRI: Jenis, Biaya, dan Rekomendasi Terbaik
BRI menawarkan 6 pilihan kartu kredit dengan biaya dan fasilitas berbeda, mulai dari Easy Card hingga Visa Infinite. Semua kartu memiliki bunga transaksi ritel & tarik tunai sebesar 1,75% per bulan, minimum pembayaran 5% dari tagihan atau Rp50.000, serta jatuh tempo 17 hari sejak cetak tagihan.
Perbedaan utama terletak pada annual fee, biaya overlimit, biaya penggantian kartu, dan biaya kenaikan limit. Untuk pemula, Easy Card dan Touch menjadi pilihan paling terjangkau dengan annual fee Rp250.000. Jika sering bepergian di Asia, JCB Platinum cocok dengan tambahan benefit penggantian PIN gratis. Bagi profesional dengan gaya hidup mapan, Mastercard Platinum menawarkan keseimbangan antara biaya dan layanan.
Untuk kebutuhan perjalanan global dengan limit besar, ada World Access dengan annual fee Rp1 juta. Sementara itu, bagi kalangan prioritas, Visa Infinite menjadi simbol eksklusivitas dengan annual fee Rp2,4 juta dan berbagai fasilitas premium.
Dengan memahami struktur biaya ini, Anda bisa memilih kartu kredit BRI yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup.
Laba Bersih BRI, Mandiri, dan BCA Semester I 2025: BRI dan Mandiri Turun, BCA Melesat Naik 11%”
Kuhuni.com – Laba bersih Bank BRI (BBRI)
semester I tahun 2025 tercatat sebesar Rp26,53 triliun. Laba
bersih BBRI semester I/2025 turun 11,3
persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang mencapai
Rp29,89 triliun.
Dari segi pendapatan, BRI justru masih
mencatatkan kenaikan. Pendapatan bunga dan syariah BBRI semester I/2025 naik
menjadi Rp102,37 triliun
dari sebelumnya Rp99,79 triliun atau tumbuh 2,6 persen dibandingkan tahun lalu. Namun,
meski pendapatan tumbuh, laba bersih BRI tetap turun.
Jadi kenapa laba bersih Bank BRI
turun? Penyebab utamanya adalah
naiknya beban penyisihan
kerugian penurunan nilai aset (CKPN). Semester I/2025, beban
CKPN BRI naik menjadi Rp23,49
triliun sedangkan semester I/2024 hanya Rp21,34 triliun atau
naik 10,1 persen.
Bank Mandiri (BMRI)
Bagaimana dengan laba
Bersih Bank Mandiri (BMRI) Semester 1 Tahun 2025? Laba bersih Bank
Mandiri semester I/2025 tercatat Rp30,76 triliun, turun 2,5%
dibanding semester I/2024 yang mencapai Rp31,55 triliun.
Pendapatan bunga dan syariah Bank Mandiri
naik menjadi Rp102,38 triliun dari sebelumnya Rp99,79 triliun (naik 2,6%).
Namun, kenaikan beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) membuat laba
bersih sedikit tertekan.
Jadi, mengapa laba bersih
Bank Mandiri turun? Laba
Bersih BMRI kuartal I/2021 turun karena membengkaknya cadangan kerugian
penurunan nilai. Beban CKPN Mandiri
naik signifikan menjadi Rp22,84 triliun
pada Semester I 2025. Angka ini meningkat Rp2,11 triliun atau 10,2%
dibanding Semester I 2024 yang tercatat Rp20,73 triliun.
Bank Central Asia (BCA) – BBCA
Berbeda dengan dua bank BUMN, BCA justru
mencatat kinerja positif. Laba bersih BCA semester I/2025 mencapai Rp23,62
triliun, naik 11% dibandingkan semester I/2024 yang sebesar Rp21,27
triliun.
Pendapatan bunga dan syariah naik menjadi
Rp49,31 triliun dari Rp46,07 triliun (naik 7%). Meski beban bunga
meningkat, BCA berhasil menekan beban operasional sehingga efisiensi tetap
terjaga.
Analisis Perbandingan
Dari hasil kinerja tiga bank besar tersebut,
terlihat bahwa:
- BCA unggul dalam pertumbuhan laba meskipun asetnya lebih kecil dibanding
Mandiri dan BRI. Kenaikan laba bersih 11% menunjukkan kemampuan BCA
menekan beban bunga dan operasional.
- BRI mengalami penurunan laba cukup dalam
(-11,3%) akibat kenaikan CKPN yang signifikan,
walaupun pendapatan bunga tetap tumbuh.
- Mandiri turun tipis (-2,5%), lebih stabil dibanding BRI, tetapi tetap
belum mampu menjaga pertumbuhan laba bersih.
Menariknya, dari sisi aset, Bank
Mandiri (Rp2.514,68 triliun) dan BRI (Rp2.106,37 triliun) jauh lebih besar
daripada BCA (Rp1.504,12 triliun). Namun justru BCA berhasil mencatatkan
pertumbuhan laba positif, sementara dua bank pelat merah mengalami
penurunan.
Dividen BBRI 2022 Rp174,23 Per Lembar, Cek Jadwal Pembagiannya!
Dividen BBRI 2022 – Bank BRI Tbk (IDX: BBRI) untuk tahun 2022 akan membagikan dividen Rp174,23 per lembar. Berdasarkan hasil laporan keuangan tahun buku 2021. Bank BRI berhasil meraih laba per saham sebesar Rp238.
Bank BRI kali ini membagikan dividen sebesar 85% dari total laba
bersih yang didapat. Tahun buku 2021 Bank BRI berhasil meraih laba bersih
sebesar Rp31,06 triliun atau
meningkat 66,53% dibanding tahun 2020 sebesar Rp18,65 triliun.
Dengan demikian dividen BRI yang dibagikan ke pemegang
saham mencapai Rp26,4 triliun. Jumlah dividen tahun 2022 ini meningkat 76,16%
dibanding dividen tahun lalu.
Sisa laba sebesar Rp4,59 triliun atau 15% dari laba bersih akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Jadwal Dividen BBRI:
Cum Dividen BBRI di Pasar
Reguler & Pasar Negosiasi: Tanggal 10 Maret 2022
Ex Dividen BBRI di Pasar
Regular & Pasar Negosiasi: Tanggal 11 Maret 2022
Pencatatan (Recording Date):
Tanggal 14 Maret 2022
Pembayaran Dividen Tunai:
Tanggal 1 April 2022
Dividen BBRI dari Tahun ke Tahun
Dividen BBRI – Bank BRI selalu rutin membagikan dividen dari tahun ke tahun ke investor. Dividen BBRI pertama kali dibagikan ke investor tahun 2001 sebesar Rp 85 per lembar. Selanjutnya Bank BRI (IDX: BBRI) selalu royal membagikan dividen tiap tahun hingga tahun 2022. Berikut dividen BBRI dari tahun ke tahun, cek selengkapnya.
Dividen
BBRI dari Tahun ke Tahun:
1. Dividen BBRI 2022 Rp 174,23 Per Saham
Dividen BBRI tahun 2022 sebesar Rp 174,23 per lembar. Dividen tahun 2022 ini naik 76,16% dari tahun 2021. Dividen ini nantinya langsung dibagikan ke rekening masing-masing investor. Bagi investor yang memiliki 1 lot saham Bank BRI akan mendapat uang dividen sebesar Rp 17.423,.
2. Dividen BBRI 2021 Rp 98,90
Bank BRI tahun 2021 membagikan dividen sebesar Rp 98,90
per lembar. Dividen BBRI tahun 2021 menurun dibandingkan dividen tahun 2020.
Turunnya dividen Bank BRI karena di tahun 2020 laba bersihnya turun akibat
dampak dari virus covid-19.
2.
Dividen BBRI 2020 Rp 168,20
Dividen BBRI tahun 2020 sebesar Rp 168,20 per lembar. Dividen ini dibagikan langsung ke rekening masing-masing investor. Bagi investor yang memiliki 1 lot saham Bank BRI akan mendapat uang dividen sebesar Rp 16.820,.
Kode Bank BRI Saat Ini dan Cara Transfer ke BRI
Kode Bank BRI saat ini adalah 002. Kode transfer ke BRI
sangat diperlukan untuk mengirim uang dari bank lain ke rekening Bank BRI. Misalnya
mengirim uang dari Bank Sinarmas ke BRI.
Bank BUMN terbesar di Indonesia ini memang banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari ujung Barat Indonesia sampai
Timur, maka tidak heran kalau transaksi transfer uang ke Bank BRI sangat
banyak.
Tansfer uang antar bank memang sudah bisa dilakukan lewat mobile bangking. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum terbiasa dengan teknologi mobile bangking. Masyarakat masih terbiasa transfer ATM, sehingga kode transfer BRI wajib diperlukan saat transfer uang. Berikut cara transfer menggunakan kode Bank BRI.
Baca Juga: Bunga Deposito Bank BRI dan Cara Menghitung Bunga BRI
CAR BRI Solid di 24,54%, Kemampuan Tumbuh Berkelanjutan Semakin Kuat
Kuhuni.com – Jakarta. Di tengah berbagai tantangan akibat pandemi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBRI) sebagai bank terbesar di Indonesia mencatatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang solid pasca right issue.
Seperti diketahui, kuatnya
kondisi permodalan perseroan tersebut menunjukkan semakin baiknya kemampuan BRI
dalam mengantisipasi risiko kerugian dan menjaga pertumbuhan yang
berkelanjutan. Per-kuartal III-2021, CAR BRI secara konsolidasi tercatat
mencapai 24,54%. Angka tersebut lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu,
yakni sebesar 20,92%.
Baca Juga: Dividen BBRI dari Tahun ke Tahun
Direktur Keuangan BRI, Viviana mengungkapkan, pasca right issue pada September 2021 dan didukung oleh pencapaian laba Perseroan di Q3/2021, permodalan BRI semakin menguat.
Laporan Keuangan Saham Bank KBMI 4 2021, Cek Bank Terbaik!
Laporan
Keuangan Saham – Saham perbankan Bank KBMI 4 telah merilis
laporan keuangan kuartal 3 tahun 2021. Rata-rata saham Bank 4 menunjukkan
kinerja yang bagus di triwulan ketiga ini.
Bank KBMI 4 adalah bank yang memiliki modal inti lebih
dari Rp 70 triliun. Daftar Bank KBMI 4 yaitu Bank BRI, Bank BCA, Bank Mandiri
dan Bank BNI.
Berikut laporang keuangan saham-saham Bank KBMI 4 yang
ada di Bursa Efek Indonesia:
1.
Laporan Keuangan Saham BBRI (Bank BRI) Kuartal Q3 2021
Laporan
keuangan saham BBRI / Bank BRI telah dirilis perseroan. Dari hasil laporan
keuangan Bank BRI menunjukkan laba bersih BRI kuartal 3 2021 naik
jadi Rp 19.25 triliun, meningkat 36,41%
dibandingkan kuartal 3 tahun 2020 laba bersih hanya Rp 14,11 triliun. Dengan demikian laba bersih
per saham BBRI pada kuartal 3 tahun 2021 menjadi Rp 154 per lembar saham (Q3-2020
Rp 115 per lembar saham).
LIHAT JUGA: Histori Dividen BBRI dari Tahun ke Tahun
Bank BRI (IDX: BBRI) kuartal 3 tahun 2021 berhasil meraih pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp 90 triliun. Pendapatan ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 85,85 triliun.
Laba Bersih Bank BRI Kuartal 3/2021 Meningkat 36,41 Persen
Kuhuni.com – Laporan
keuangan Bank BRI Kuartal tiga tahun 2021 telah diterbitkan oleh perseroan.
Dari hasil laporan keuangan menunjukkan pendapatan Bank BRI (IDX: BBRI) kuartal
3 tahun 2021 sebesar Rp 90 triliun. Pendapatan
ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 85,85 triliun.
Sementara beban bunga dan syariah mengalami penurunan tajam jadi Rp 19,31
triliun dari sebelumnya mencapai Rp 29,80 triliun di kuartal 3 tahun 2020.
Dengan demikian pada kuartal 3 tahun 2021 pendapatan bersih bunga dan syariah
Bank BRI naik manjadi Rp 71,69 triliun
dari sebelumnya hanya Rp 56,04 triliun.
Pada kuartal 3 tahun 2021 pendapatan operasional Bank BRI
naik jadi Rp 25,15 triliun dari sebelumnya Rp 21,47 triliun. Pendapatan
operasional ini terdiri dari pendapatan provisi dan komisi Rp 12,27 triliun,
pendapatan kembali aset yang telah dihapusbukukan Rp 6,52 triliun dan keuntungan
dari penjualan efek dan obligasi sebesar Rp 2,88 triliun dan lain-lain sebesar
Rp 2,20 triliun.
LIHAT JUGA: Besar Bunga Deposito Bank BRI, Cara Menghitung dan Keuntungannya
Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bank
BRI juga mengalami kenaikan di kuartal 3 tahun 2021 menjadi Rp 27,59 triliun sedangkan QIII-2020 hanya
Rp 18,58 triliun.
Meningkatnya pendapatan bersih Bank BRI akhirnya membuat
laba bersih Bank BRI Tbk (BBRI) jadi naik. Laba bersih BBRI kuartal 3 tahun 2021
sebesar Rp 19.25 triliun, meningkat 36,41%
dibandingkan kuartal 3 tahun 2020 laba bersih hanya Rp 14,11 triliun. Dengan
demikian laba bersih per saham BBRI pada kuartal 3 tahun 2021 menjadi Rp 154 per lembar saham (Q3-2020 Rp 115 per lembar saham).
LIHAT JUGA: Dividen BBRI dari Tahun ke Tahun
Sampai akhir September 2021 PT Bank BRI Tbk (BBRI)
memiliki total aset sebesar Rp 1.619 triliun yang di dalamnya terdapat kredit yang
diberikan sebesar Rp 1.017 triliun. Jumlah liabilitas BBRI tercatat sebesar Rp 1.339 triliun yang di dalamnya terdapat simpanan nasabah sebesar Rp 1.135
triliun.
Pada Laporan Keuangan BRI kuartal
3 tahun 2021 menunjukkan total
ekuitas Bank BRI yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp
277,28 triliun. Terakhir
yang tidak kalah penting yaitu, Bank BRI hingga akhir September 2021 memiliki rasio
Non-Performing Loan (NPL) 3,29% (akhir
tahun 2020 NPL 2,94%.). Sementara NPL Neto Bank BRI sebesar 0,86% ada kenaikan
dibanding akhir tahun 2020 hanya 0,80%.
Bunga Deposito Bank BRI: Cara Menghitung Bunga Deposito BRI
Bunga Deposito Bank BRI - Deposito BRI adalah simpanan berjangka dalam periode waktu tertentu dengan memberikan keuntungan berupa bunga deposito kepada nasabah.
Pendapatan
bunga deposito BRI dapat dioptimalkan dengan cara memperpanjang pokok dan
bunga. Bank BRI memberikan penawaran ke nasabah untuk meperpanjang pokok dan
bunga setiap bulan, sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. Hal ini
sering dikenal dengan istilah bunga berbunga.
Bagi nasabah yang membuka deposito di kantor cabang Bank BRI, sebaiknya meminta ke CS (costumer service) untuk memperpanjang pokok dan bunga tiap bulan. Apabila tidak menyampaikannya, maka secara otomatis yang diperpanjang hanya pokoknya saja.
Dividen Bank BUMN 2021 Mencapai Rp 23,21 Triliun
Dividen Bank BUMN 2021 sebesar Rp 23,21 triliun. Dividen Bank BUMN ini berasal dari bank milik negara yaitu Bank BRI, BNI, BTN dan Mandiri.
Jumlah dividen
Bank BUMN yang diterima oleh negara mencapai Rp 13,53 triliun atau sebesar 58 persen dari total dividen yang
dibagikan ke pemegang saham. Sisanya diterima oleh pemegang saham publik atau
sekitar 42 persen.
Dividen Himbara
(Bank BUMN) tahun 2021 ini menurun sebesar 43,33%
dibanding jumlah dividen tahun 2020 yang mencapai Rp 40,96 triliun. Dengan
demikian penerimaan kas negara juga menurun dibanding perolehan dividen tahun
2020 yang mencapai Rp 23,9 triliun.
Dividen Bank BRI (BBRI) 2021
Dividen BBRI
2021 sebesar Rp 12,12 triliun atau Rp 98,9 per lembar. Jumlah dividen BBRI 2021
ini menurun 41 persen dibanding jumlah dividen tahun 2020 mencapai Rp 20,62
triliun.
Pendapatan
negara dari dividen Bank BRI tahun 2021 juga akhirnya turun jadi Rp 6,88
triliun dari sebelumnya mencapai Rp 11,7 triliun di tahun 2020. Turunnya jumlah
dividen Bank BRI disebabkan oleh menurunnya laba bersih yang diperoleh
perseroan.
LIHAT JUGA: Histori Dividen BRI Sejak IPO
Dividen Bank Mandiri (BMRI) 2021
Dividen Bank
Mandiri (BMRI) 2021 sebesar Rp 10,27 triliun atau Rp 220,27 per lembar. Jumlah dividen BMRI 2021
ini turun sebesar 37 persen dibanding dividen tahun 2020 mencapai Rp 16,48 triliun.
Dividen yang
diperoleh negara dari Bank Mandiri akhirnya juga turun menjadi Rp 6,16 triliun dari
sebelumnya di tahun 2020 mencapai Rp 9,89 triliun. Turunnya jumlah dividen yang
dibagikan juga sama dengan yang dialami Bank BRI yaitu karena turunnya laba
yang diperoleh Bank Mandiri.
LIHAT JUGA: Histori
Dividen Bank Mandiri Sejak IPO
Dividen Bank BNI (BBNI) 2021
Dividen BBNI
2021 sebesar Rp 820,1 miliar atau Rp 44 per lembar. Jumlah dividen BBNI 2021
turun sebesar 80%
dibanding dividen tahun 2020 yang mencapai Rp 3,84 triliun.
Jumlah dividen yang didapatkan negara dari Bank BNI tahun 2021 sebesar Rp 492,58 miliar, turun drastis dibanding dividen tahun 2020 mencapai Rp 2,3 triliun. Penurunan ini juga disebabkan karena turunnya laba bersih Bank BNI di tahun 2020.
Dividen Bank BTN (BBTN) 2021
Bank BTN tahun 2021 tidak membagikan dividen. Alhasil negara tidak mendapat setoran dividen dari bank BUMN yang satu ini. Sementara tahun 2020 Bank BTN masih membagikan dividen sebesar Rp 20,92 miliar dan negara mendapat dividen sebesar Rp 12,55 miliar dari Bank BTN.
LIHAT JUGA: Histori Dividen Bank BTN Sejak IPO
185 Saham Margin Juni 2021
Saham Margin adalah saham yang bisa kita beli dengan cara mengutang. Saham margin dapat dibeli lebih dari jumlah uang yang tersedia di rekening nasabah. Misalnya, kamu punya uang di rekening 10 juta rupiah. Kamu bisa membeli saham yang masuk dalam kategori saham margin hingga 20 juta rupiah atau lebih.
Broker/sekuritas biasaya memberikan pinjaman pada setiap nasabah untuk menggunakan margin trading. Margin trading yang tersendia biasanya berbeda-beda setiap sekuritas.









