Dividen ADMF Tahun 2021: Estimasi Rp 500 Miliar
Kuhuni.com – Dividen tunai
Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) tahun 2021 diproyeksikan akan membagi
dividen sebesar ±Rp 500 miliar atau ±Rp 500 per saham. Estimasi jumlah dividen
tahun 2021 ini berdasarkan histori pembagian dividen ADMF selama 5 tahun
terakhir. Mulai dari tahun 2016-2020, selalu membagikan dividen sebesar 50% dari
laba bersih tiap tahunnya.
Berdasarkan laporan keuangan ADMF, tahun 2020 perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun atau Rp 1.026 per saham. Apabila perusaan tetap membagikan dividen tahun 2021 ini, maka kemungkinan dividen yang diperoleh para pemegang saham yaitu Rp 513 per saham. Dengan catatan, ADMF membagikan besaran dividen sama dengan tahun sebelumnya.
Tanggapan Bank BRI Terkait Dampak Covid-19 Periode Juni 2020
- Bagaimana kondisi kelangsungan
usaha Perseroan saat ini? Terganggu oleh Covid-19
- Apakah Pandemi Covid-19
berdampak pada penghentian
dan/atau pembatasan operasional Perseroan dan/atau Entitas
Anak? Ya, berdampak pada pembatasan operasional sebagian.
- Berapa lama perkiraan jangka
waktu penghentian/pembatasan operasional? Antara 1–3 bulan.
- Agar dijelaskan lebih lanjut
rincian jenis kegiatan yang mengalami penghentian dan/atau pembatasan
operasional Perseroan dan/atau Entitas Anak (misalnya: segmen usaha yang
terhenti, bisnis unit yang terhenti, lokasi kegiatan usaha yang
berhenti,dll).
Pembatasan jam kerja operasional di kantor cabang disebabkan penerapan standar protokol Covid19 dan diterapakannya program Work from home bagi sebahagian pegawai. - Seberapa besar kontribusi pendapatan dari
kegiatan operasional yang terhenti dan/atau mengalami pembatasan
operasional tersebut terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019? 51%-75%
- Jumlah karyawan di PHK. Kondisi
karyawan periode Januari 2020 hingga saat ini? 0 (kosong)
- Jumlah karyawan yang terdampak
dengan status lainnya (contoh: pemotongan gaji, penyesuaian shift/hari/jam
kerja, dll). Kondisi karyawan periode Januari 2020 hingga saat ini? 0
(kosong).
- Seberapa besar perkiraan
perubahan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode terkini di tahun
2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang sama di tahun
2019? Penurunan total pendapatan < 25%
- Seberapa besar perkiraan
perubahan laba (rugi) bersih (konsolidasi) untuk periode terkini di tahun
2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang sama di tahun
2019? Penurunan laba bersih < 25%
- Perkiraan total pendapatan dan
laba (rugi) bersih yang digunakan Perseroan di atas berdasarkan? Periode
yang berakhir per 31 Maret 2020 dibandingkan 31 Maret 2019.
- Apakah Pandemi Covid-19
berdampak pada pemenuhan
kewajiban keuangan jangka pendek yang terkini Perseroan
dan/atau Entitas Anak (Utang Usaha, Utang Bank/Lembaga Keuangan, Kupon
dan/atau Pokok Obligasi, MTN dll)? Tidak berdampak
- Apakah Pandemi Covid-19
berdampak pada Permasalahan
hukum yang bersifat material seperti gugatan pailit/PKPU
terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
- Apakah Pandemi Covid-19
berdampak pada Permasalahan
hukum yang bersifat material seperti pembatalan kontrak
material terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
- Apakah Pandemi Covid-19
berdampak pada Permasalahan
hukum yang bersifat material seperti somasi atau tuntutan
hukum karena wanprestasi terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
- Apakah Pandemi Covid-19
berdampak pada Permasalahan
hukum yang bersifat material selain 3(tiga) dampak di atas
terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
- Bagaimana strategi/upaya Perseroan dalam mempertahankan
kelangsungan usaha di tengah kondisi Pandemi Covid-19?
Untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan, BRI melakukan penyesuaian terhadap strategi perusahaan baik di sisi operasional dan bisnis. Di masa pandemik, BRI tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan pekerja dengan mengaktifkan protokol Business Continuity Management yang menerapkan 3 Pillar of Crisis, yaitu people first, business process dan good corporate governance.
Selama masa PSBB dan penerapan kebijakan WFH (work from home), BRI juga melakukan mitigasi risiko dan meningkatkan awareness terhadap data security. Sebagai langkah antisipatif pada sisi bisnis, BRI fokus untuk melakukan selective growth yang fokus melakukan penyaluran di wilayah dan sektor yang kurang/tidak terdampak Covid-19. BRI juga melakukan prioritasisasi program restrukturisasi kredit yang terdampak Covid-19. Dengan pembelakukan PSBB dan himbauan physical distancing, BRI menyadari bahwa terjadi perubahan pola transaksi keuangan masyarakat menjadi digital. Oleh karenanya BRI mengandalkan layanan transaksi digital untuk kebutuhan transaksi nasabah.
Ini Tanggapan Bank BCA Terkait Dampak Covid-19 Periode Juni 2020
Berapa Jumlah Kredit Bermasalah Bank BTN?
Ini 5 Saham Terbaik di 2020 Berdasarkan Nilai Kapitalisasi
Daftar Jumlah Kredit Macet Bank Buku Empat, Siapa Juaranya?
Jumlah Kredit Macet Bank BRI, BCA dan BNI, Siapa Terbesar?
LIHAT JUGA: Update Kode Transfer Bank di Indonesia
Kredit Macet Bank BNI
Kredit Macet Bank BCA
Kredit Macet Bank BRI
LIHAT JUGA: Profil dan Sejarah
Perjalanan Bisnis Bank BRI
Top Broker Saham di Indonesia
Terpopuler
Berita Utama
20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan
Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022 yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP), aplikasi IPO...