Daftar Jumlah Kredit Macet Bank Buku Empat, Siapa Juaranya?


Kuhuni.com – Jakarta. Kredit macet bank buku empat (IV) akan mengalami kenaikan akibat pandemi Virus Corona yang sedang melanda Indonesia. Saat ini ada 7 bank yang masuk dalam daftar bank buku empat. Yaitu Bank BRI, Mandiri, BCA, BNI, Danamon, CIMB Niaga dan Bank Pan Indonesia. Bank buku empat sendiri yaitu bank yang memiliki modal inti di atas 30 triliun.


Ada beberapa bank yang berpotensi masuk ke dalam daftar bank buku empat yaitu Bank BTPN. Saat ini Bank BTPN memiliki ekuitas Rp 29,9 triliun, hampir mencapai di atas 30 triliun. Bank  OCBC NISP Tbk juga menjadi kandidat bank buku empat. Sekarang, Bank OCBC memiliki ekuitas sebesar Rp 27,9 triliun. Sehingga tim riset Kuhuni akan memasukkan daftar kredit macet Bank BTPN dan Bank OCBC sebagai tambahan.

Pada kuartal pertama tahun 2020 ini, daftar bank di atas telah melaporkan kinerjanya dalam laporan keuangannya masing-masing. Berikut daftar kredit macet masing-masing dari bank tersebut.

Kredit Macet Bank Danamon (BDMN)

Bank Danamon melaporkan kredit macet sebesar Rp Rp 2.621.540.000.000 atau  Rp 2,6 triliun hingga 31 Maret 2020. Pada kuartal pertama tahun 2020 ini BDMN memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto 3,68 % dan NPL-net sebesar 1,64 %.

Bank Danamon hingga 31 Maret 2020 telah menyalurkan kredit total Rp 113.125.296.000.000 atau Rp 113,1 triliun. Dan Bank Danamon menyisihkan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp 4.520.758.000.000 atau Rp 4,5 triliun. Sehingga kredit bersih yang disalurkan BDMN sebesar Rp. 108,6 triliun.


Kredit Macet Bank Pan Indonesia (PNBN)

Bank Pan Indonesia memiliki kredit macet sebesar Rp 3.174.885.000.000 atau Rp 3,1 triliun hingga kuartal pertama tahun 2020. Serta PNBN memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto (konsolidasi) 2,96% dan  rasio NPL neto 0,60%.

Bank Pan Indonesia hingga tanggal 31 Maret 2020 telah menyalurkan kredit Rp 139.864.286.000.000 atau Rp 139,8 triliun. PNBN melaporkan  CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp 6.645.901.000.000 atau Rp 6,6 triliun. Sehingga total kredit bersih yang telah disalurkan Bank Panin Rp. 133,2 triliun.

Kredit Macet Bank BNI (BBNI)

Sampai pada tanggal 31 Maret 2020, Bank BNI (BBNI) mencatatkan kredit macet sebesar Rp 6.119.158.000.000 atau Rp 6,1 triliun. Bank BNI memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto sebesar 2,45%  dan  rasio NPL neto 0,58%.

Bank BNI pada kuartal pertama tahun 2020 telah memberikan kredit total Rp 579.604.360.000.000 atau Rp 579,6 triliun. Dan besaran CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) Bank BNI yaitu Rp 32.686.673.000.000 atau Rp 32,6 triliun. Sehingga total kredit bersih yang disalurkan Bank BNI adalah Rp 546,9 triliun.

Kredit Macet Bank BCA (BBCA)

Bank BCA melaporkan total kredit macet hingga 31 Maret 2020 sebesar Rp. 6.907.389.000.000 atau Rp. 6,9 triliun. Bank BCA mencatatkan rasio non-performing loan (NPL) bruto 1,60% dan rasio NPL neto sebesar 0,59%.

Bank BCA hingga tanggal 31 Maret 2020 telah menyalurkan kredit sebesar Rp 596.409.652.000.000 atau Rp 596,4 triliun. Dari total kredit tersebut BBCA melaporkan nilai CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp. 22.045.913.000.000. atau Rp 22 triliun. Sehingga total kredit bersih yang diberikan Bank BCA yakni Rp 574 triliun.

Kredit Macet Bank CIMB Niaga (BNGA)

Tiga bulan pertama di tahun 2020 ini Bank CIMB Niaga melaporkan kredit macet sebesar Rp 7.758.401.000.000 atau Rp 7,7 triliun. Bank CIMB Niaga sampai pada tanggal 31 Maret 2020 memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto dan neto konsolidasian  masing-masing adalah sebesar 3,03% dan 1,56%.

Hingga kuartal pertama tahun 2020 Bank CIMB Niaga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 190,888,850.000.000 atau Rp 190,8 triliun. Serta Bank CIMB Niaga menganggarkan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp 10,260,631.000.000 atau Rp 10,2 triliun, sehingga kredit bersih yang diberikan Rp 180,6 triliun.

Kredit Macet Bank Mandiri (BMRI)

Bank Mandiri melaporkan jumlah kredit macet hingga kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp 13.217.353.000.000 atau Rp 13,2 triliun. BMRI (Bank Mandiri dan entitas anak) memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto 2,36 % dan NPL-net sebesar 0,52 %. Sedangkan rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto BMRI (hanya Bank Mandiri) sebesar 2,40 % dan NPL-net 0,47%.

Bank Mandiri sampai tanggal 31 Maret 2020 telah menyalurkan kredit sebesar Rp 881.384.594.000.000 atau Rp 881,3 triliun. Dan BMRI  menyisihkan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp 53.871.929.000.000 atau Rp 53,8 triliun, sehingga kredit bersih yang disalurkan BMRI total Rp 827,5 triliun.

Kredit Macet Bank BRI (BBRI)

Bagaimana dengan kredit macet Bank BRI? Hingga tanggal 31 Maret 2020 Bank BRI mencatat kredit macet sebesar Rp 19.866.789.000.000 atau Rp 19,8 triliun. Sementara rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto Bank BRI (entitas induk) 2,81% dan  rasio NPL neto 0,63%.

Bank pemilik aset terbesar di Indonesia ini hingga tanggal 31 Maret 2020 BBRI telah menyalurkan total kredit sebesar Rp. 901.805.704.000.000 atau Rp 901,8 triliun. Bank BRI melaporkan nilai CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) dari total kredit yang disalurkan sebesar Rp 56.862.633.000.000 atau Rp. 56,8 triliun. Sehingga Bank BRI telah menyalurkan kredit bersih sebesar Rp 844,9 triliun.

Kredit Macet Bank OCBC NISP (NISP)

Bank OCBC NISP memiliki kredit macet sebesar Rp 1.689.818.000.000 atau Rp 1,6 triliun hingga kuartal pertama tahun 2020. NISP memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto 1,80 % dan NPL-net 0,88%. Bank  OCBC NISP hingga tanggal 31 Maret telah menyalurkan kredit sebesar Rp 123.874.389.000.000 atau Rp 123,87 triliun dan menyisihkan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp 4,56 triliun. Sehingga total kredit bersih yang disalurkan NISP sebesar Rp 119,31 triliun.

Kredit Macet Bank BTPN (BTPN)

Bank BTPN memiliki kredit macet sebesar Rp 619 miliar hingga 31 Maret 2020. Serta BTPN memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto 0,97 % dan NPL-net 0,46% (BTPN dan entitas anak). Bank BTPN hingga tanggal 31 Maret telah menyalurkan kredit sebesar Rp 157 triliun dan menyisihkan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp 2 triliun. Sehingga total kredit bersih yang disalurkan BTPN sebesar Rp 155 triliun.

Dapat disimpulkan bahwa jumlah kredit macet bank buku empat (IV) pada kuartal pertama tahun 2020 mencapai Rp 59,4 triliun. Apabila ditambah Bank BTPN dan Bank OCBC NISP menjadi Rp 61,6 triliun.

0 comments

Posting Komentar

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...