Kuhuni.com – Apakah kamu tahu saham terbaik di
tahun 2020 berdasarkan nilai kapitalisasinya di bursa saham Indonesia? Saham-saham
terbaik ini semuanya masuk di jajaran saham blue chip sejak lama. Sepanjang
sejarah saham-saham terbaik ini belum pernah keluar dari daftar saham blue
chip.Berikut
telah dirangkum 5 saham terbaik di tahun 2020 berdasarkan nilai
kapitalisasinya. Saham-saham ini juga konsisten mencatatkan laba yang selalu
naik tiap tahun.
1. Saham BBCA
Saham
BBCA adalah kode saham untuk Bank BCA. BBCA menempati peringkat pertama saham
terbaik dari segi nilai kapitalisasi. Sampai semester 1 tahun 2020, BBCA
memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa efek Indonesia yaitu
senilai Rp 702,05 triliun.
Saham
BBCA adalah saham yang memiliki fundamental kuat dan juga bagus. Terbukti sejak
dulu aset dan ekuitas BBCA selalu mengalami peningkatan secara konsisten. Bank
BCA (BBCA) juga dikelola dengan efektif dan efisien, hal ini dibuktikan dengan Return
On Asset (ROA) BBCA yang terbaik di kelasnya di bandingkan bank besar
lainnya. Hingga Maret 2020 BBCA mencatatkan Return On Asset (ROA)
sebesar 2,70%.
ROA merupakan rasio antara laba setelah pajak (earning
after tax) terhadap total aset. Semakin besar Return On Asset (ROA) itu
artinya kinerja perusahaannya semakin baik dan sebaliknya. Semakin kecil Return
On Asset (ROA) itu artinya kinerja perusahaannya kurang baik. Menurut aturan Bank
Indonesia, standar yang paling baik untuk Return On Asset (ROA) bank-bank di Indonesia
yaitu di atas 1,5%. Artinya bank yang memiliki Return On Asset (ROA) di atas
1,5% adalah bank yang kinerjanya efektif dan efisien.
2. Saham BBRI
BBRI
adalah kode atau sandi untuk Bank BRI. BBRI berada di urutan nomor dua saham
terbaik berdasarkan nilai kapitalisasi. Hingga akhir Maret 2020 nilai
kapitalisasi BBRI mencapai Rp 373,73 triliun.
BBRI
adalah saham perusahaan terbaik di kelasnya. Hal ini dibuktikan dari kinerja BBRI yang selalu bertumbuh
dengan konsisten. BBRI menempati posisi pertama dengan aset terbesar di
kelasnya yakni mencapai Rp 1.358,98 triliun. Mengalahkan Bank Mandiri (BMRI)
yang sempat menduduki peringkat pertama. BBRI memiliki Return On Asset (ROA)
sebesar 2,40%. Jauh di atas ketentuan Bank Indonesia yang mengatakan bank yang
efesian dan efektif ROA di atas 1,5%.
BBRI
juga bank pencetak nilai laba bersih terbesar dibandingkan bank-bank lainnya.
Ditambah BBRI juga menempati posisi pertama dengan nilai ekuitas terbesar di
kelasnya. BBRI memiliki nilai ekuitas mencapai Rp 177,26 triliun.
3. Saham TLKM
TLKM
adalah kode untuk saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau orang
lebih mengenal dengan sebutan Telkom. TLKM berada di urutan nomor tiga saham
terbaik berdasarkan nilai kapitalisasi. Hingga akhir Maret 2020 TLKM memiliki
nilai kapitalisasi sebesar Rp 302,13 triliun.
TLKM
merupakan saham yang memiliki fundamental yang terbaik di kelasnya dibandingkan
dengan saham sejenis. TLKM selalu konsisten mengalami pertumbuhan baik dari
segi aset dan juga ekuitas. TLKM memiliki Return On Equity (ROE) sebesar
22,02% dan Return On Asset (ROA) sebesar 9,69%.
TLKM
juga jauh ungul dibandingkan kompetitornya karena jaringan TLKM sudah mencapai pelosok-pelosok di Indonesia.
Hal ini yang tidak bisa disaingi oleh para kompetitornya. TLKM juga menawarkan
produk yang sangat lengkap dari hulu ke hilir mulai dari komunikasi, internet
dan jasa layanan lainnya. Hal ini yang membuat TLKM jauh unggul dengan
pesaingnya.
4. Saham UNVR
UNVR
adalah kode untuk saham Unilever. UNVR berada di urutan nomor empat saham
terbaik berdasarkan nilai kapitalisasi. Hingga akhir Maret 2020 UNVR memiliki
nilai kapitalisasi sebesar Rp 301,38 triliun. Unilever merupakan salah satu perusahaan yang memiliki
kualitas perusahaan yang bagus dan terpercaya. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya produk Unilever yang menjadi pemimpin pasar. Memiliki merek-merek
terkenal dan terpercaya baik di dalam negeri maupun internasional. Kekuatan
merek Unilever membuat produknya mudah dijumpai di mana-mana. Mulai dari
toko/warung kecil hingga ke supermarket besar. Bahkan banyak orang tidak pernah
terlepas dari produk-produk Unilever, mulai dari bangun hingga tidur.
Unilever juga memiliki kualitas perusahaan yang bagus. Tercermin dari Return
on Equity (ROE) Unilever yang selalu di atas 100%, misalnya pada tahun 2018 ROE
mencapai 142%, begitu juga 2019 ROE juga
di atas 100%. ROE adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total
modal yang digunakan oleh perusahaan. Dalam hal ini, apabila ROE di atas 100%
artinya perusahaan bisa menghasilkan laba lebih besar dari modal yang dimiliki.
Unilever juga sangat royal membagikan dividen ke pemegang sahamnya. Dividen
UNVR yang dibagikan setiap tahun mencapai 90-99 % tiap tahunya. Bahkan beberapa
tahun belakangan dividen yang dibagikan hampir mencapai 100% dari total laba
bersih yang diperoleh. Hal ini membuktikan bahwa unilver tetap mampu bertumbuh
meskipun laba yang diperoleh selalu dibagikan ke pemegang saham. Ini juga
sebagai cerminan bahwa Unilver dikelola oleh manejemen yang bagus. Artinya
manajemen benar-benar mampu bekerja untuk menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan. Logika senderhananya adalah tidak mungkin Unilever mampu membagikan
laba secara rutin hampir 100% tiap tahun apabila manajemennya tidak becus
bekerja untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
5. Saham BMRI
BMRI adalah kode untuk Bank Mandiri di bursa efek Indonesia. BMRI berada di urutan nomor lima saham terbaik berdasarkan nilai kapitalisasi. Hingga akhir Maret 2020 BMRI memiliki nilai kapitalisasi sebesar Rp 230,99 triliun.
Bank Mandiri (BMRI) hingga saat ini memiliki aset senilai Rp 1.320,04 triliun, jauh sedikit di bawah Bank BRI. Bank Mandiri (BMRI) memiliki Return On Asset (ROA) sebesar 2,39% yang artinya BMRI memiliki kenerja yang efektif dan juga efisian.
Fundamental kuat TLKM ditopang oleh Telkomsel dengan basis pelanggan yang cukup besar
BalasHapus