Laporan Keuangan Saham Bank KBMI 4 2021, Cek Bank Terbaik!

Laporan Keuangan Saham Bank KBMI 4 2021

Laporan Keuangan Saham – Saham perbankan Bank KBMI 4 telah merilis laporan keuangan kuartal 3 tahun 2021. Rata-rata saham Bank 4 menunjukkan kinerja yang bagus di triwulan ketiga ini.

Bank KBMI 4 adalah bank yang memiliki modal inti lebih dari Rp 70 triliun. Daftar Bank KBMI 4 yaitu Bank BRI, Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank BNI.

Berikut laporang keuangan saham-saham Bank KBMI 4 yang ada di Bursa Efek Indonesia:

1. Laporan Keuangan Saham BBRI (Bank BRI) Kuartal Q3 2021

Laporan keuangan saham BBRI / Bank BRI telah dirilis perseroan. Dari hasil laporan keuangan Bank BRI menunjukkan laba bersih BRI kuartal 3 2021 naik jadi Rp 19.25 triliun, meningkat 36,41% dibandingkan kuartal 3 tahun 2020 laba bersih hanya Rp 14,11 triliun. Dengan demikian laba bersih per saham BBRI pada kuartal 3 tahun 2021 menjadi Rp 154 per lembar saham (Q3-2020  Rp 115 per lembar saham).

LIHAT JUGA: Histori Dividen BBRI dari Tahun ke Tahun

Bank BRI (IDX: BBRI) kuartal 3 tahun 2021 berhasil meraih pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp 90 triliun. Pendapatan ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 85,85 triliun.

Laporan Keuangan Bank Permata 2021 Kuartal 3

 

Laporan Keuangan BNLI 2021

Laporan Keuangan Bank Permata / Saham BNLI 2021 Kuartal 3

Laporan keuangan Bank Permata telah dirilis perseroan. Dari hasil laporan keuangan Bank dengan kode saham BNLI menunjukkan laba bersih kuartal 3 2021 naik jadi Rp 831,37 miliar, meningkat 94% dibandingkan kuartal 3 tahun 2020 laba bersih hanya Rp 429,76 miliar.

Dengan demikian laba bersih per saham BNLI pada kuartal 3 tahun 2021 menjadi Rp 28 per lembar saham (QIII-2020 Rp 15 per lembar saham) lihat gambar di bawah untuk lebih jelasnya. 

Dalam laporan keuangan September 2021 Bank Permata Tbk (BNLI) memiliki total aset sebesar Rp 218,86 triliun. Sementara total ekuitas atau modal inti Bank BCA sebesar Rp 36 triliun.

Laba Bersih Bank BRI Kuartal 3/2021 Meningkat 36,41 Persen

Kantor Pusat BRI


Kuhuni.com – Laporan keuangan Bank BRI Kuartal tiga tahun 2021 telah diterbitkan oleh perseroan. Dari hasil laporan keuangan menunjukkan pendapatan Bank BRI (IDX: BBRI) kuartal 3 tahun 2021 sebesar Rp 90 triliun. Pendapatan ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 85,85 triliun. Sementara beban bunga dan syariah mengalami penurunan tajam jadi Rp 19,31 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 29,80 triliun di kuartal 3 tahun 2020. Dengan demikian pada kuartal 3 tahun 2021 pendapatan bersih bunga dan syariah Bank BRI naik manjadi Rp 71,69 triliun dari sebelumnya hanya Rp 56,04 triliun.

Pada kuartal 3 tahun 2021 pendapatan operasional Bank BRI naik jadi Rp 25,15 triliun dari sebelumnya Rp 21,47 triliun. Pendapatan operasional ini terdiri dari pendapatan provisi dan komisi Rp 12,27 triliun, pendapatan kembali aset yang telah dihapusbukukan Rp 6,52 triliun dan keuntungan dari penjualan efek dan obligasi sebesar Rp 2,88 triliun dan lain-lain sebesar Rp 2,20 triliun.

LIHAT JUGA: Besar Bunga Deposito Bank BRI, Cara Menghitung dan Keuntungannya

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bank BRI juga mengalami kenaikan di kuartal 3 tahun 2021 menjadi Rp 27,59 triliun sedangkan QIII-2020 hanya Rp 18,58 triliun.

Meningkatnya pendapatan bersih Bank BRI akhirnya membuat laba bersih Bank BRI Tbk (BBRI) jadi naik. Laba bersih BBRI kuartal 3 tahun 2021 sebesar Rp 19.25 triliun, meningkat 36,41% dibandingkan kuartal 3 tahun 2020 laba bersih hanya Rp 14,11 triliun. Dengan demikian laba bersih per saham BBRI pada kuartal 3 tahun 2021 menjadi Rp 154 per lembar saham (Q3-2020  Rp 115 per lembar saham).

LIHAT JUGA: Dividen BBRI dari Tahun ke Tahun

Sampai akhir September 2021 PT Bank BRI Tbk (BBRI) memiliki total aset sebesar Rp 1.619 triliun yang di dalamnya terdapat kredit yang diberikan sebesar Rp 1.017 triliun. Jumlah liabilitas BBRI tercatat sebesar Rp 1.339 triliun yang di dalamnya terdapat  simpanan nasabah sebesar Rp 1.135 triliun.

Pada Laporan Keuangan BRI kuartal 3 tahun 2021  menunjukkan total ekuitas Bank BRI yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 277,28 triliun. Terakhir yang tidak kalah penting yaitu, Bank BRI hingga akhir September 2021 memiliki rasio Non-Performing Loan (NPL) 3,29% (akhir tahun 2020 NPL 2,94%.). Sementara NPL Neto Bank BRI sebesar 0,86% ada kenaikan dibanding akhir tahun 2020 hanya 0,80%.

Laba Bersih Bank BNI (BBNI) Kuartal III/2021 Meroket 79,33 Persen

BNI

Kuhuni.com – Laba bersih Bank BNI (IDX: BBNI) kuartal 3 tahun 2021 meroket 79,33%. Dari laporan keuangan perseroan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp 37,52 triliun. Pendapatan ini turun dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp 42,03 triliun.

Penurunan ini terjadi karena pendapaan unit syariah tidak lagi dikonsilidasikan. Sementara beban bunga dan syariah mengalami penurunan jadi Rp 8,82 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 15,38 triliun di kuartal 3 tahun 2020.

Dengan demikian pada kuartal 3 tahun 2021 pendapatan bersih bunga dan syariah Bank BNI turut meningkat manjadi Rp 28,69 triliun dari sebelumnya hanya Rp 26,54 triliun.

Laba bersih BFI Finance (BFIN) Kuartal 3/2021 Meningkat 53 Persen

 

BFI Finance

Kuhuni.com – Laba bersih PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) pada kuartal 3 tahun 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 53%. Berdasarkan laporang keuangan PT BFI Finance yang diterbitkan di BEI. Total pendapatan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) dari Januari hingga September 2021 sebesar Rp 2,96 triliun.Pendapatan ini turun dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,5 triliun.

Pendapatan BFI finance ini terdiri dari piutang pembiayaan sebesar Rp 2,75 triliun, turun dibanding QIII-2020 Rp 3,34 triliun. Penempatan keuangan juga turun yakni QIII-2021 Rp 26 miliar sementara QIII-2020 mencapai Rp 36 miliar. Sedangkan pendapatan syariah meningkat jadi Rp 17 miliar. Begitu juga pendapatan lainnya ikut meningkat jadi Rp 173 miliar dari sebelumnya QIII-2020 Rp 117 miliar.

Laba Bersih Kalbe Farma (KLBF) Kuartal 3 2021 Meningkat 12,8 Persen

Kalbe Farma KLBF


Kuhuni.com – Laba bersih  Kalbe Farma Tbk (KLBF) kuartal 3 2021 Meningkat 12,8%. Pendapatan bersih KLBF selama kuartal 3 2021 sebesar Rp 19,1  triliun. Meningkat sebesar 11,7% dibanding kuartal I/ 2020 hanya Rp 17,09 triliun.

Pendapatan Kalbe Farma Tbk (KLBF) ini terdiri dari pendapatan dari penjualan domestik seperti obat resep, produk kesehatan, nutrisi, distribusi dan logistik dengan total sebesar  Rp 18,21 triliun. Penjualan ekspor sebesar Rp 884,71 miliar.

Lihat Juga: Laba Bersih Saham PTBA Q3/2021 Meroket 175%

Beban pokok penjualan KLBF kuartal 3 2021 naik jadi Rp 10,81 triliun dari sebelumnya hanya Rp 7,77 triliun. Sedangkan beban penjualan juga naik jadi Rp 4,16 triliun dari sebelumnya Rp 3,98 triliun di kuartal I/2020.

Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Kuartal III/2021 Meroket 175 Persen

Bukit Asam

Kuhuni.com – Laba bersih Bukit Asam Tbk (PTBA) kuartal 3/2021 meroket 175%. Pendapatan PTBA sepanjang kuartal 3 tahun 2021 sebesar Rp 19, 38 triliun meroket hingga  50,84% dibanding kuartal 3/2020 hanya Rp 12,84 triliun.

Per  September 2021 PTBA mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar Rp 11,13 triliun. Mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di tahun 2020 yang hanya Rp 9,32 triliun. Sementara laba usaha PTBA juga ikut meroket jadi Rp 6,31 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 1,8 triliun.

Meningkatnya laba PTBA akhirnya membuat laba bersih PTBA juga ikut meroket. Laba bersih Bukit Asam (PTBA) kuartal 3/2021 mencapai Rp 4,76 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas meroket 175%, dibandingkan kuartal 3/2020 laba bersih hanya Rp 1,72 triliun. Alhasil laba per saham PTBA juga ikut melonjak menjadi Rp 426 per saham dari sebelumnya Rp 155 per saham.

Laba Bersih Sido Muncul Kuartal III/2021 Naik 35 Persen

sidomuncul


Kuhuni.com – Laba bersih PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (IDX: SIDO) kuartal 3 tahun 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 865,49 miliar. Laba bersih SIDO kuartal 3 tahun 2021 naik 35% dibandingkan kuartal 3 tahun 2020 laba bersihnya hanya Rp 640,80 miliar.

Laporan keuangan Sido Muncul yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan penjualan Sido Muncul Tbk (SIDO) dari Januari hingga September 2021 sebesar Rp 2,77 triliun. Penjualan ini terdiri dari Penjualan jamu herbal dan suplemen Rp 1,76 triliun. Penjualan makanan dan minuman sebesar Rp 899,30 miliar dan farmasi sebanyak Rp 109,04 miliar.

Lihat Juga: Profil Sido Muncul dan Sejarah Perjalanan Bisnisnya

Total penjualan SIDO kuartal 3 tahun 2021 ini mengalami kenaikan dibanding kuartal 3 tahun 2020 yang penjualannya hanya Rp 2,25 triliun.

Laba Bersih Bank BCA Meningkat Rp 23,87 Triliun Kuartal III/2021

BCA


Kuhuni.com – Laporan keuangan Bank BCA 2021 Kuartal 3 telah dirilis oleh perseroan. Dari hasil laporan keuangan Bank BCA menunjukkan pendapatan bunga dan syariah Bank BCA Tbk (BBCA) kuartal 3 tahun 2021 sebesar Rp 49,13 triliun. Pendapatan ini naik sedikit dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp 49,07 triliun. Sementara beban bunga dan syariah mengalami penurunan jadi Rp 7,22 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 8,55 triliun di kuartal 3 tahun 2020.

Dengan demikian pada kuartal 3 tahun 2021 pendapatan bersih bunga dan syariah Bank BCA turut meningkat manjadi Rp 41,91 triliun dari sebelumnya hanya Rp 40,51 triliun.

Pada kuartal ketiga tahun 2021 pendapatan operasional Saham BCA naik jadi Rp 16,06 triliun dari sebelumnya Rp 15,68 triliun.

LIHAT JUGA: Saham BBCA, Apakah Masih Menguntungkan Cek Faktanya!

Unilever Kuartal III/2021 Meraih Laba Bersih Rp 3,47 Triliun

Unilever Indonesia

Kuhuni.com – Laporan keuangan Unilever kuartal 3 tahun 2021 baru saja dirilis di Bursa Efek Indonesia. Penjualan bersih Unilever pada kuartal 3 tahun 2021 sebesar Rp 30,02 triliun (QIII-2020 Rp 32,45 triliun) atau mengalami penurunan. Penjualan bersih ini terdiri dari penjualan dalam negeri sebesar Rp 28,72 triliun (QIII-2020 Rp 31,02 triliun) dan ekspor sebesar Rp 1,3 triliun (QIII-2020 Rp 1,42 triliun). Mayoritas ekspor UNVR merupakan penjualan kepada pihak berelasi.

Beban pokok penjualan UNVR di kuartal 3 tahun 2021 mengalami penurunan jadi Rp 14,49 triliun (QIII-2020 Rp 15,58 triliun). Sementara beban pemasaran dan penjualan juga turun jadi Rp 6,26 triliun (QIII-2020 Rp 6,58 triliun). Beban umum dan administrasi juga turun jadi Rp 3,01 triliun (QIII-2020 Rp 3,17 triliun).

LIHAT JUGA: 10 Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...