Kuhuni.com – Laba bersih PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)
semester
1 tahun 2020 sebesar Rp -237,78 juta. Pada kuartal 2 tahun 2020 IPCC mengalami
kerugian, padahal pada kuartal 2 tahun 2019 masih mencatatkan keuntungan
sebesar Rp 90,56 miliar.
Sumber: Laporan keuangan Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Kuartal II tahun 2020 |
PT
Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)
berhasil mencatatkan pendapatan operasi
pada semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 175,68 miliar, turun
23,18% dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 228,69 miliar.
Pendapatan ini terdiri dari:
- Pendapatan pelayanan
jasa terminal sebesar Rp 164,72 miliar, turun
dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 212,71 miliar.
- Pendapatan pelayanan
jasa barang sebesar Rp 8,79 miliar, turun
dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 12,87 miliar.
- Pendapatan pelayanan
rupa-rupa usaha sebesar Rp 1,59 miliar, naik
sedikit dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 1,56 miliar.
- Pendapatan pengusahaan
tanah, bangunan, air dan listrik
sebesar Rp 563,01 juta, anjlok dibanding semester 1 tahun 2019 yang
mencapai Rp 1,53 miliar.
Beban
pokok pendapatan IPCC semester 1 tahun 2020 tercatat sebesar Rp 129,04 miliar, naik
22,56% dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 105,29 miliar. Naiknya beban pokok membuat laba kotor IPPC anjlok
hingga 62,21% pada kuartal 2 tahun 2020 jadi tinggal sebesar Rp 46,63 miliar,
sementara kuartal 2 tahun 2019 laba
kotor mencapai Rp 123,40 miliar.
Beban
umum dan administrasi juga mengalami kenaikan sebesar 33,73%, Q2-2020 Rp 38,96 miliar (Q2-2019 Rp 29,13
miliar). Beban operasi lainnya juga mengalami kenaikan, Q2-2020 Rp 4,51 miliar
(Q2-2019 Rp 4,46 miliar). Beban keuangan IPCC juga melonjak naik, Q2-2020 Rp
20,37 miliar sementara di Q2-2019 hanya sebesar Rp 9 juta rupiah. Sementara
pendapatan keuangan IPCC mengalami penurunan, Q2-2020 Rp 15,69 miliar (Q1-2019
Rp 22,18 miliar).
Menurunnya
pendapatan IPCC akhirnya tidak mampu menutupi seluruh beban pokok pendapatan
dan beban umum administrasi dan lainnya, sehingga IPCC mengalami kerugian
di semester 1 tahun 2020. Laba bersih per saham IPCC pada kuartal 2 tahun 2020 juga
menjadi minus Rp -0,13 per saham, padahal pada kuartal 2 tahun 2019 laba bersih
per saham masih untung sebesar Rp 49,31 per saham.
Hingga 30 Juni 2020 IPCC
memiliki total aset sebesar Rp 1,92
triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 640,46 miliar yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp
518,53 miliar. Sementara IPCC memiliki
aset tidak lancar sebesar Rp 1,28
triliun. Jumlah liabilitas/hutang IPCC tercatat sebesar Rp 852,15 miliar yang terdiri dari jumlah hutang
jangka pendek sebesar Rp 144,23 miliar dan hutang jangka panjang Rp 707,92
miliar. Terakhir, IPCC memiliki total ekuitas sebesar Rp 1,07 triliun.
BACA JUGA:
0 comments
Posting Komentar