Kuhuni.com –
Laba bersih Astra International Tbk (ASII) semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 11,37 triliun. Laba bersih Astra kuartal II tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
naik 16,06% dibandingkan kuartal II tahun
2019 laba bersih hanya Rp 9,80 triliun.
Sumber: Laporan keuangan Astra International Tbk Kuartal II tahun 2020 |
Bila diperhatikan pada
laporan keuangan Astra di atas. Total pendapatan bersih PT Astra International
Tbk (ASII) dari Januari hingga Juni 2020 sebesar Rp 89,79 triliun. Pendapatan
ini terdiri dari.
- Pendapatan otomotif sebesar Rp 33,42 triliun, turun
dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 50,38 triliun.
- Pendapatan jasa keuangan sebesar Rp 10,48 triliun, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 10,04 triliun.
- Pendapatan alat berat, pertambangan, konstruksi dan energy sebesar Rp 33,19 triliun, turun dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 43,31 triliun.
- Pendapatan agribisnis sebesar Rp 9,08 triliun, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 8,52 triliun.
- Pendapatan infrastruktur dan logistik sebesar Rp 2,96 triliun, turun dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 3,63 triliun.
- Pendapatan teknologi informasi sebesar Rp 1,45 triliun, turun dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 1,55 triliun.
- Pendapatan properti sebesar Rp 544 miliar, naik dibanding semester 1 tahun 2019 yang hanya Rp 238 miliar.
Bila diperhatikan pendapatan
Astra di sektor otomotif, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energy mengalami
penurunan yang lebih besar dibanding sektor lain. Sehingga membuat pendapatan
bersih Astra turun. Penurunan pendapatan di semester 1 tahun 2020 mencapai 22,71%
dibanding semester 1 tahun 2019 yang pendapatannya mencapai Rp 116,18 triliun.
Beban pokok pendapatan ASII pada
kuartal II tahun 2020 sebesar Rp 69,62 triliun, mengalami penurunan 24,08% dibanding semester 1 tahun
2019 yang mencapai Rp 91,71 triliun. Sehingga laba bruto Astra jadi Rp 20,17 triliun,
turun 17,54% dibanding semester 1 tahun 2019 yang mencapai Rp 24,46 triliun.
Beban penjualan juga mengalami
kenaikan, QII-2020 Rp 5,41 triliun (QII-2019 Rp 4,73 triliun). Sedangkan beban
umum dan administrasi mengalami penurunan sedikit dimana QII-2020 Rp 6,94
triliun (QII-2019 Rp 6,97 triliun). Biaya keuangan tercatat sebesar Rp 1,87
triliun, turun dibanding kuartal II tahun 2019 yang mencapai Rp 2,17 triliun.
Untuk beban lain-lain tercatat sebesar Rp
Astra mencatatkan penghasilan
lain-lain sebesar Rp 1,15 triliun, turun dibanding kuartal II tahun 2019 yang mencapai Rp 1,36
triliun. Penghasilan bunga sebesar Rp 1,01 triliun, naik dibanding semester 1
2019 yang hanya Rp 930 miliar. Penghasilan dari bagian hasil bersih venturra
bersama sebesar Rp 947 miliar, turun dibanding kuartal II tahun 2019 yang
mencapai Rp 2,36 triliun. Bagian atas hasil entitas asosiasi sebesar Rp 220
miliar, turun dibanding kuartal II tahun 2019 yang mencapai Rp 561 miliar.
Serta penghasilan dari penjualan investasi PT Bank Permata Tbk sebesar Rp 5,88
triliun.
Meskipun penjualan dan laba
kotor menurun, tetapi adanya penghasilan dari penjualan Bank Permata membuat
laba bersih Astra naik, sehingga laba per saham juga ikut naik. Laba bersih per
saham Astra pada kuartal II tahun 2020 menjadi Rp 281 per saham (QII-2019
Rp 242 per saham).
Hingga 30 Juni 2020 PT Astra
International Tbk (ASII) memiliki total aset sebesar Rp 343,67 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 134,39 triliun yang
di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 42,12 triliun. Sementara
Aset tidak lancar sebesar Rp 209,28
triliun. Jumlah liabilitas/hutang Astra tercatat sebesar Rp 152,01 triliun. Terdiri dari jumlah hutang
jangka pendek sebesar Rp 90,46
triliun yang di dalamnya terdapat pinjaman bank Rp 19,25 triliun dan surat
utang Rp 10,63 triliun. Sedangkan hutang jangka panjang sebesar Rp 61,54 triliun yang di dalamnya terdapat
pinjaman bank Rp 38,75 triliun dan surat utang Rp 7,61 triliun. Terakhir, Astra
memiliki total ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 152,75 triliun.
BACA JUGA:
0 comments
Posting Komentar