Kuhuni.com — Saham PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) langsung melesat pada hari pertama pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 6 November 2025. Dalam debut perdagangannya, saham emiten pelayaran ini mengalami Auto Rejection Atas (ARA) setelah naik sebanyak 24,84% dari harga penawaran umum perdana (IPO).
Saham PJHB dibuka pada harga Rp330 per saham sesuai harga IPO, dan tak butuh waktu lama untuk menembus batas atas ke level Rp412 per saham, atau naik Rp82 dari harga penawaran dengan jumlah antrian beli mencapai 2 juta lot.
Lonjakan ini menunjukkan minat tinggi investor terhadap sektor pelayaran, terutama di tengah prospek positif logistik dan transportasi laut nasional.
Profil Saham PJHB
PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) adalah perusahaan pelayaran yang berbasis di Samarinda, Kalimantan Timur, dengan kegiatan utama di bidang angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri untuk barang berupa alat berat dan kontainer.
Cek di sini informasi pemilik saham PJHB Profil Hero Gozali, Sang Pengendali Saham PJHB (Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk)
Perusahaan ini berdiri sejak 9 Oktober 2008 dan sebelumnya bernama PT Pelayaran Dalam Negeri Jaya Hidup Baru. Berdasarkan anggaran dasar terakhir (Akta No.27 tanggal 4 Juli 2025), kegiatan utama PJHB meliputi angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri (KBLI 50132) serta aktivitas perusahaan holding (KBLI 64200).
Kantor pusat PJHB beralamat di Jl. Panglima Batur No. 36, Pelabuhan, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (75112).
Situs web: www.pelayaranjayahidupbaru.com
Email: info@ptjhbgroup.com
Prospek Bisnis PJHB
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia sangat bergantung pada transportasi laut untuk mendukung logistik dan konektivitas antarwilayah.
Pemerintah melalui program tol laut dan hilirisasi mineral-batubara terus memperkuat sektor maritim, yang berpotensi mendorong peningkatan kebutuhan jasa pelayaran nasional. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, muatan tol laut meningkat dari 30 ton (2015) menjadi 851,7 ton (2024), sementara jumlah pelabuhan singgah naik dari 11 menjadi 109 dalam periode yang sama.
Lihat juga laporan keuangan terbaru dari saham PJHB di sini.
Sektor logistik laut juga diproyeksikan tumbuh pesat. Menurut riset Technavio, pasar logistik Indonesia akan meningkat sebesar USD 25,57 miliar (CAGR 7,7%) hingga 2028. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi PJHB yang fokus pada jasa pengangkutan alat berat, kontainer, dan peralatan proyek energi serta industri.
Penggunaan Dana IPO
Dana hasil penawaran umum perdana setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sepenuhnya untuk belanja modal (CAPEX), yaitu pembangunan tiga unit kapal baru berjenis Landing Craft Tank (LCT) guna memperkuat armada dan meningkatkan kapasitas angkut perusahaan.
Total estimasi investasi pembangunan tiga kapal tersebut mencapai sekitar Rp167 miliar, dengan rincian:
Kapal LCT berukuran 75m x 16m x 4,8m (kapasitas 2.500 DWT) senilai Rp57 miliar, di mana Rp5,53 miliar telah dibayar dari kas internal, dan Rp51,47 miliar akan menggunakan dana hasil IPO.
Kapal LCT berukuran 72m x 16m x 4,8m (kapasitas 2.500 DWT) senilai Rp53 miliar.
Kapal LCT berukuran 70m x 15m x 4,5m senilai Rp57 miliar.
Sebagian besar dari hasil IPO, sekitar Rp150–Rp155 miliar, akan dialokasikan untuk pembangunan tiga kapal tersebut. Sisanya akan digunakan untuk biaya penunjang proyek dan modal kerja operasional.
Kapal-kapal baru ini akan dibangun bekerja sama dengan PT Untung Brawijaya Sejahtera dan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, dua galangan kapal yang telah lama bermitra dengan PJHB.
Lihat Juga: Cara Membeli Saham Online untuk Pemula agar Untung
Langkah ini diambil karena seluruh armada eksisting PJHB telah beroperasi dengan tingkat utilisasi maksimum, sehingga tambahan kapal baru sangat diperlukan untuk menangkap potensi peningkatan permintaan angkutan logistik nasional.

0 comments
Posting Komentar