Kuhuni.com –
Laba bersih Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 113,42 miliar. Laba bersih ERAA kuartal II tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
naik sedikit 3,88% dibandingkan
kuartal II tahun 2019 laba bersih hanya Rp 109,18 triliun.
Sumber: Laporan keuangan Erajaya Swasembada Tbk Kuartal II tahun 2020 |
Bila diperhatikan pada
laporan keuangan ERAA di atas. Total penjualan bersih PT Erajaya Swasembada Tbk
(ERAA) dari Januari hingga Juni 2020 sebesar Rp 14,46 triliun. Penjualan ini
terdiri dari penjualan telepon seluler dan tablet sebesar Rp 10,75 triliun atau turun
dibanding Q2-2019 yang mencapai Rp 12,00 triliun. Penjualan voucher sebesar Rp
2,14 triliun, naik dibanding Q2-2019 yang hanya Rp 1,96 triliun. Penjualan
computer dan peralatan elektronik lainnya sebesar Rp 575,19 miliar, naik
dibanding Q2-2019 yang hanya Rp 551,22 miliar. Penjualan aksesoris dan
lain-lain sebesar Rp 987,90 miliar, naik dibanding Q2-2019 yang hanya Rp 910,70
miliar. Bila diperhatikan penjualan ERAA
mengalami penurunan terbesar dipenjualan telepon seluler dan tablet. Sehingga
total penjualan mengalami penurunan mencapai 6,26%
dibanding semester 1 tahun 2019 yang penjualannya mencapai Rp 15,42 triliun.
Beban pokok penjualan ERAA pada
kuartal II tahun 2020 sebesar Rp 13,12 triliun, mengalami penurunan 7,38% dari sebelumnya QII-2019 Rp 14,17
triliun. Sehingga laba kotor menjadi Rp 1,33 triliun, mengalami kenaikan
dibanding QII-2019 yang hanya Rp 1,25
triliun. Sementara beban penjualan dan distribusi mengalami kenaikan, QII-2020
Rp 593,34 miliar (QII-2019 Rp 578,18 miliar). Sedangkan beban umum dan
administrasi juga mengalami kenaikan dimana QII-2020 Rp 474,08 miliar (QII-2019
Rp 410,59 miliar). Biaya keuangan tercatat sebesar Rp 98,25 miliar, turun
dibanding kuartal II tahun 2019 yang mencapai Rp 187,71 miliar. Untuk beban
lain-lain tercatat sebesar Rp 40,98 miliar, naik dibanding kuartal II tahun
2019 yang hanya Rp 9,52 miliar. ERAA mencatatkan penghasilan lain-lain sebesar
Rp 60,81 miliar, turun dibanding
QII-2019 yang mencapai Rp 106,11 miliar.
Laba periode berjalan
Erajaya tercatat sebesar Rp 124,22 miliar, turun dibanding QII-2019 yang
mencapai Rp 124,40 miliar. Peningkatan laba bersih Erajaya disebabkan menurunnya
pembagian laba kepada nonpengendali menjadi Rp 10,80 miliar dari sebelumnya di
QII-2019 yang mencapai Rp 15,22 miliar. Laba bersih per saham ERAA pada kuartal
II tahun 2020 ikut naik menjadi Rp 36 per
saham (QII-2019 Rp 34 per saham).
Hingga 30 Juni 2020 PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) memiliki total aset sebesar Rp 9,06 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 5,88 triliun yang di
dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 721,33 miliar. Sementara Aset
tidak lancar sebesar Rp 3,17
triliun. Jumlah liabilitas/hutang ERAA tercatat sebesar Rp 3,90 triliun. Terdiri dari jumlah hutang
jangka pendek sebesar Rp 3,52
triliun. Hutang jangka panjang sebesar Rp 378,59 miliar. Terakhir, ERAA memiliki total
ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,92 triliun.
BACA JUGA:
BACA JUGA:
0 comments
Posting Komentar