Kuhuni.com – Laba bersih PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) pada
semester 1 atau kuartal II tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk sebesar USD -6,76
juta. Pada semester 1 tahun 2020 ini, ESSA mencatatkan kerugian atau minus.
Padahal pada semester 1 tahun 2019 yang lalu, ESSA masih mencatatkan laba
bersih mencapai USD 4,23 juta.
Bila
diperhatikan pada laporan keuangan perusahaan di atas. Pendapatan PT Surya Esa
Perkasa Tbk dari Januari hingga Juni 2020 sebesar USD 95,78 juta. Pendapatan
ini terdiri dari penjualan amonia sebesar USD 79,69 juta, penjualan elpiji USD
14,23 juta dan jasa pengolahan sebesar Rp 1,85 juta. Pendapatan ESSA semester 1
2020 ini mengalami penurunan sebesar 18,05% dibanding semester 1 2019 USD 116,88
juta. Beban pokok pendapatan ESSA mengalami
penurunan 4,68%, QII-2020 USD 87,62 juta (QII-2019 USD 91,93 juta).
Menurunnya tingkat penjualan mengakibatkan laba kotor ESSA juga turun menjadi
USD 8,15 juta dibanding semester 1 tahun 2019 mencapai USD 24,94 juta.
Laba
kotor ESSA yang hanya mencapai USD 8,15 juta tidak mampu menutupi beban umum
dan administrasi yang mencapai USD 7,85 juta dan ditambah beban keuangan
sebesar USD 18,45 juta. Sehingga, ESSA pun mengalami kerugian di semester I
tahun 2020 ini. Laba bersih per saham ESSA pada kuartal II tahun 2020 menjadi
USD -0,000478 per saham
(QII-2019 USD 0,000301 per saham).
Hingga 30 Juni 2020 PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) memiliki total
aset sebesar USD 856,65 juta. Terdiri
dari aset lancar sebesar USD 167,96 juta yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar USD 131,38
juta. Sementara aset tidak lancar
sebesar USD 688,68 juta. Jumlah liabilitas/hutang ESSA tercatat sebesar USD 563,35 juta yang terdiri dari jumlah
hutang jangka pendek sebesar USD 86,54 juta dan hutang jangka panjang USD
476,80 juta. Terakhir, ESSA memiliki total ekuitas sebesar USD 293,29 juta.
0 comments
Posting Komentar