20 Istilah Dalam Saham yang Sering Dipakai dan Wajib Diketahui

istilah dalam saham

Istilah dalam saham - Bagi pemula yang ingin jual beli saham di Bursa Efek Indonesia. Kamu wajib tahu istilah-istilah di saham yang sering muncul. Jadi saat orang mengucapkan istilah-istilah dalam saham, kamu jadi tahu artinya.


Istilah ara dan arb dalam saham adalah singkatan yang sering dipakai dalam trading saham. Contoh istilah lain dalam saham yaitu  lot, bid, offer dan masih banyak istilah lain. Jadi saat istilah itu disebutkan, tentu kamu harus paham artinya. Berikut istilah-istilah di saham yang sering dipakai.

Profil dan Sejarah Bisnis Unilever Indonesia Sejak Tahun 1933

Unilever Indonesia

Kuhuni.com
 – Unilever Indonesia adalah perusahaan fast moving consumer goods terdepan di Indonesia.. Unilever Indonesia memiliki kegiatan usaha memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan barang-barang konsumsi, termasuk di dalamnya sabun, deterjen, margarin, es krim, bumbu-bumbu masak, kecap, produkproduk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah.

Unilever Indonesia memiliki brand-brand ternama Indonesia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Royco, Bango, Buavita dan banyak lagi.

Unilever saat ini memiliki sembilan pabrik yang berlokasi di kawasan industri Jababeka, Cikarang dan Rungkut, Surabaya. Kantor pusat Unilever Indonesia (UNVR) berlokasi di Bumi Serpong Damai pada lahan seluas 3 hektar, yang dibangun secara khusus untuk ditempati oleh lebih dari 1.200 karyawan.

Jumlah Kredit Macet Bank BRI, BNI, BCA dan Mandari, Lihat Kredit Macet Terbesar dan Terkecil!

Kredit Macet Bank Tahun 2020

Kuhuni.com
– Perbankan raksasa di Indonesia telah melaporkan hasil kinerja sepanjang tahun 2020. Rata-rata kinerja bank besar di Indonesia mencatatkan penurunan laba bersih.


Bank besar di Indonesia seperti Bank BRI, Mandiri, BCA dan BNI sepanjang tahun 2020 kompak mengalami penurunan laba bersih. Penurunan laba bersih rata-rata terjadi kerena meningkatnya cadangan kerugian penurunan nilai setiap bank.


Dari laporang keuangan masing-masing bank juga menunjukkan adanya peningkatan terhadap kredit macet. Berikut ini akan diuraikan jumlah kredit macet dari masing-masing bank besar di atas. Bank manakah jumlah kredit macetnya paling besar? Dan bank Mana jumlah kredit macetnya yang paling kecil?

CKPN Kredit Bank BCA Naik 80,80% Ternyata Sektor Ini Penyebabnya!

CKPN Bank BCA

Bank BCA (BBCA) hingga tahun 2020 telah memberikan kredit sebesar Rp 574,58 triliun. Jumlah kredit ini turun 2,10 % dibanding jumlah kredit tahun 2019 yang mencapai Rp 586,93 triliun (perhatikan total perbandingan kredit pada gambar di bawah).

Dividen HMSP 2021

Dividen HMSP Tahun 2021

Kuhuni.com –
 Dividen HMSP tahun 2021 diproyeksikan sebesar ±Rp 8,58 triliun atau ±Rp 74 per lembar saham. Estimasi besaran dividen tunai tahun 2021 ini berdasarkan histori pembagian dividen HMSP 5 tahun terakhir. Selama 5 tahun terakhir HMSP selalu rutin membagikan dividen yang besarnya mencapai 100%.

Kenapa Laba BCA Lebih Mantap dibanding BRI dan Mandiri? Ternyata Ini Alasannya!

Laba BCA 2020

Kuhuni.com –Laba bersih Bank BCA (BBCA) tahun 2020 tercatat sebesar Rp 27,13 triliun. Laba bersih per saham BBCA tahun 2020 Rp 1.100. Bila kita bandingkan dengan laba bersih BBCA tahun 2019 yang mencapai Rp 28,56 triliun, maka penurunan laba bersih tahun 2020 hanya 5,02% atau turun sebesar Rp 1,43 triliun.

Dividen ADMF Tahun 2021: Estimasi Rp 500 Miliar

Dividen ADMF 2021
 

Kuhuni.com – Dividen tunai Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) tahun 2021 diproyeksikan akan membagi dividen sebesar ±Rp 500 miliar atau ±Rp 500 per saham. Estimasi jumlah dividen tahun 2021 ini berdasarkan histori pembagian dividen ADMF selama 5 tahun terakhir. Mulai dari tahun 2016-2020, selalu membagikan dividen sebesar 50% dari laba bersih tiap tahunnya.

 

Berdasarkan laporan keuangan ADMF, tahun 2020 perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun atau Rp 1.026 per saham. Apabila perusaan tetap membagikan dividen tahun 2021 ini, maka kemungkinan dividen yang diperoleh para pemegang saham yaitu Rp 513 per saham. Dengan catatan, ADMF membagikan besaran dividen sama dengan tahun sebelumnya.

Saham LQ45 2020 – 2021

Bursa Efek Indonesia telah menerbitkan daftar saham lq45 untuk periode Agustus 2020 - Januari 2021. Daftar saham lq45 untuk tahun 2020-2021 ini ada 3 saham baru yang masuk yaitu saham MDKA (Merdeka Copper Gold Tbk), saham MIKA (Mitra Keluarga Kayasehat Tbk) dan saham SMRA (Summarecon Agung Tbk.

Tanggapan Bank BRI Terkait Dampak Covid-19 Periode Juni 2020


Tanggapan Bank BRI Terkait Dampak Covid-19 Periode Juni 2020

Manajemen Bank BRI  (BBRI) telah memberikan keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia mengenai dampak Covid-19 terhadap Bank BRI. Bursa Efek telah memberikan beberapa pertanyaan guna untuk mengetahui informasi terkini mengenai kondisi operasional dan kinerja keuangan.  Manajemen Bank BRI telah memberikan tanggapan sebagai berikut:

  1. Bagaimana kondisi kelangsungan usaha Perseroan saat ini? Terganggu oleh Covid-19
  2. Apakah Pandemi Covid-19 berdampak pada penghentian dan/atau pembatasan operasional Perseroan dan/atau Entitas Anak? Ya, berdampak pada pembatasan operasional sebagian.
  3. Berapa lama perkiraan jangka waktu penghentian/pembatasan operasional? Antara 1–3 bulan.
  4. Agar dijelaskan lebih lanjut rincian jenis kegiatan yang mengalami penghentian dan/atau pembatasan operasional Perseroan dan/atau Entitas Anak (misalnya: segmen usaha yang terhenti, bisnis unit yang terhenti, lokasi kegiatan usaha yang berhenti,dll).
    Pembatasan jam kerja operasional
    di kantor cabang disebabkan penerapan standar protokol Covid19 dan diterapakannya program Work from home bagi sebahagian pegawai.
  5. Seberapa besar kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti dan/atau mengalami pembatasan operasional tersebut terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019? 51%-75%
  6. Jumlah karyawan di PHK. Kondisi karyawan periode Januari 2020 hingga saat ini? 0 (kosong)
  7. Jumlah karyawan yang terdampak dengan status lainnya (contoh: pemotongan gaji, penyesuaian shift/hari/jam kerja, dll). Kondisi karyawan periode Januari 2020 hingga saat ini? 0 (kosong).
  8. Seberapa besar perkiraan perubahan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode terkini di tahun 2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang sama di tahun 2019? Penurunan total pendapatan < 25%
  9. Seberapa besar perkiraan perubahan laba (rugi) bersih (konsolidasi) untuk periode terkini di tahun 2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang sama di tahun 2019? Penurunan laba bersih < 25%
  10. Perkiraan total pendapatan dan laba (rugi) bersih yang digunakan Perseroan di atas berdasarkan? Periode yang berakhir per 31 Maret 2020 dibandingkan 31 Maret 2019.
  11. Apakah Pandemi Covid-19 berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek yang terkini Perseroan dan/atau Entitas Anak (Utang Usaha, Utang Bank/Lembaga Keuangan, Kupon dan/atau Pokok Obligasi, MTN dll)? Tidak berdampak
  12. Apakah Pandemi Covid-19 berdampak pada Permasalahan hukum yang bersifat material seperti gugatan pailit/PKPU terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
  13. Apakah Pandemi Covid-19 berdampak pada Permasalahan hukum yang bersifat material seperti pembatalan kontrak material terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
  14. Apakah Pandemi Covid-19 berdampak pada Permasalahan hukum yang bersifat material seperti somasi atau tuntutan hukum karena wanprestasi terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
  15. Apakah Pandemi Covid-19 berdampak pada Permasalahan hukum yang bersifat material selain 3(tiga) dampak di atas terhadap Perseroan dan/atau Entitas Anak? Tidak
  16. Bagaimana strategi/upaya Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi Pandemi Covid-19?
    Untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan, BRI melakukan penyesuaian terhadap strategi perusahaan baik di sisi operasional dan bisnis. Di masa pandemik, BRI tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan pekerja dengan mengaktifkan protokol Business Continuity Management yang menerapkan 3 Pillar of Crisis, yaitu people first, business process dan good corporate governance.
    Selama masa PSBB dan penerapan kebijakan WFH (work from home), BRI juga melakukan mitigasi risiko dan meningkatkan awareness terhadap data security. Sebagai langkah antisipatif pada sisi bisnis, BRI fokus untuk melakukan selective growth yang fokus melakukan penyaluran di wilayah dan sektor yang kurang/tidak terdampak Covid-19. BRI juga melakukan prioritasisasi program restrukturisasi kredit yang terdampak Covid-19. Dengan pembelakukan PSBB dan himbauan physical distancing, BRI menyadari bahwa terjadi perubahan pola transaksi keuangan masyarakat menjadi digital. Oleh karenanya BRI mengandalkan layanan transaksi digital untuk kebutuhan transaksi nasabah.
Sumber: Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
 Baca Juga

Ini Tanggapan Bank BCA Terkait Dampak Covid-19 Periode Juni 2020


Ini Tanggapan Bank BCA Terkait Dampak Covid-19 Periode Juni 2020

Manajemen Bank BCA (BBCA) telah memberikan keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia mengenai dampak Covid-19 terhadap Bank BCA. Bursa Efek telah memberikan beberapa pertanyaan guna untuk mengetahui informasi terkini mengenai kondisi operasional dan kinerja keuangan.  Manajemen Bank BCA telah memberikan tanggapan sebagai berikut:

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...