29 Daftar Emiten Bank di Bursa Efek Indonesia yang Terdaftar di Papan Utama

Daftar saham Bank di Papan Utama Bursa Efek Indonesia
Ilustrasi gambar sebuah kantor pusat sebuah Bank. Foto Mediasaham.com

Kuhuni.com – Hingga tahun 2025, ada 29 bank tercatat di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) memperkuat posisi sektor keuangan. Kehadiran mereka mencerminkan stabilitas, kinerja kuat, dan kepercayaan tinggi dari investor.

Saham bank papan utama juga dikenal memiliki likuiditas tinggi. Investor domestik maupun asing banyak menjadikannya pilihan utama untuk investasi jangka panjang.

Apa Itu Papan Utama BEI?

Papan Utama BEI adalah segmen untuk perusahaan besar dan mapan. Hanya emiten dengan rekam jejak keuangan dan tata kelola yang baik yang bisa masuk.

Perusahaan di papan ini dikenal stabil dan menghasilkan laba konsisten. Karena itu, saham di Papan Utama sering disebut saham blue chip.

Saham dari emiten papan utama juga menjadi tolok ukur pergerakan indeks seperti IHSG dan LQ45. Cek di sini daftar lengkap saham LQ45 periode 2025-2026. Investor menjadikannya acuan utama dalam strategi investasi mereka.

Keunggulan Emiten di Papan Utama

Masuk ke Papan Utama BEI memberikan banyak keuntungan. Pertama, sahamnya lebih likuid karena sering diperdagangkan.

Kedua, reputasi perusahaan lebih dipercaya oleh investor. Emiten papan utama juga memiliki akses pendanaan luas untuk ekspansi bisnis.

Selain itu, mereka wajib menerapkan tata kelola perusahaan yang ketat. Hal ini meningkatkan transparansi dan kredibilitas di mata publik.

Saham di papan ini juga menjadi komponen utama indeks seperti IHSG, LQ45, dan IDX30. Karena itu, bank di papan utama sering dianggap fondasi pasar modal Indonesia.

Syarat Masuk Papan Utama BEI

Masuk ke Papan Utama BEI tidak mudah. Emiten harus memenuhi berbagai syarat ketat dari OJK dan Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan masa operasional minimal tiga tahun. Selain itu, mereka wajib mencatat laba bersih dalam satu tahun terakhir.

Laporan keuangan juga harus diaudit selama tiga tahun berturut-turut. Dua tahun terakhir wajib memperoleh opini “Wajar Tanpa Modifikasi”.

Dari sisi keuangan, perusahaan harus memiliki aktiva berwujud bersih minimal Rp100 miliar. Saat IPO, mereka wajib menawarkan saham ke publik dalam jumlah tertentu.

Proporsi penawaran saham bergantung pada ekuitas perusahaan:

  • 20% jika ekuitas di bawah Rp500 miliar.

  • 15% jika ekuitas Rp500 miliar – Rp2 triliun.

  • 10% jika ekuitas lebih dari Rp2 triliun.

Jumlah pemegang saham minimal 1.000 pihak, dengan harga IPO setidaknya Rp100 per saham. Proses penjaminan emisi juga harus dilakukan dengan sistem full commitment.

Syarat ini memastikan hanya perusahaan sehat dan transparan yang bisa bergabung di Papan Utama.

Peran Bank Papan Utama dalam Ekonomi Nasional

Bank yang masuk ke Papan Utama memiliki pengaruh besar. Mereka berperan menjaga stabilitas keuangan nasional dan likuiditas pasar modal.

Saham bank besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BRIS menjadi pilihan favorit investor. Kinerjanya stabil, prospeknya kuat, dan dividennya menarik.

Kehadiran 29 bank di Papan Utama BEI memperkuat kepercayaan terhadap sistem keuangan Indonesia. Ini juga menunjukkan daya saing tinggi perbankan nasional di kawasan Asia Tenggara.

29 Daftar Emiten Bank di Papan Utama Bursa Efek Indonesia 2025 

Berikut daftar bank di Indonesia yang tercatat di papan utama Bursa Efek Indonsia:

1. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kode Saham: BBRI
Tanggal IPO: 10 November 2003
Jumlah Saham: 150.043.411.587
Cek info lebih lanjut mengenai bank BRI di sini.

2. Bank Central Asia Tbk.

Kode Saham: BBCA
Tanggal IPO: 31 Mei 2000
Jumlah Saham: 122.042.299.500
Info lebih lanjut tentang saham BCA cek di sini

3. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kode Saham: BMRI
Tanggal IPO: 14 Juli 2003
Jumlah Saham: 92.399.999.996

4. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Kode Saham: BBNI
Tanggal IPO: 25 November 1996
Jumlah Saham: 36.924.339.786

5. Bank Capital Indonesia Tbk.

Kode Saham: BACA
Tanggal IPO: 4 Oktober 2007
Jumlah Saham: 19.753.494.636

6. Allo Bank Indonesia Tbk.

Kode Saham: BBHI
Tanggal IPO: 12 Agustus 2015
Jumlah Saham: 21.512.953.877

7. Bank Jago Tbk.

Kode Saham: ARTO
Tanggal IPO: 12 Januari 2016
Jumlah Saham: 13.722.768.400

8. Bank OCBC NISP Tbk.

Kode Saham: NISP
Tanggal IPO: 20 Oktober 1994
Jumlah Saham: 22.715.776.032

9. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Kode Saham: BBTN
Tanggal IPO: 17 Desember 2009
Jumlah Saham: 13.894.099.969

10. Bank Neo Commerce Tbk.

Kode Saham: BBYB
Tanggal IPO: 13 Januari 2015
Jumlah Saham: 13.216.977.523

11. Bank Danamon Indonesia Tbk.

Kode Saham: BDMN
Tanggal IPO: 6 Desember 1989
Jumlah Saham: 9.675.817.341

12. Bank Ina Perdana Tbk.

Kode Saham: BINA
Tanggal IPO: 16 Januari 2014
Jumlah Saham: 6.073.369.498

13. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Kode Saham: BJBR
Tanggal IPO: 8 Juli 2010
Jumlah Saham: 10.416.229.249

14. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.

Kode Saham: BJTM
Tanggal IPO: 12 Juli 2012
Jumlah Saham: 14.865.343.101

15. Bank Raya Indonesia Tbk.

Kode Saham: AGRO
Tanggal IPO: 8 Agustus 2003
Jumlah Saham: 24.493.093.216

16. Bank CIMB Niaga Tbk.

Kode Saham: BNGA
Tanggal IPO: 29 November 1989
Jumlah Saham: 24.890.783.784

17. Bank Maybank Indonesia Tbk.

Kode Saham: BNII
Tanggal IPO: 21 November 1989
Jumlah Saham: 75.357.433.911

18. Bank Permata Tbk.

Kode Saham: BNLI
Tanggal IPO: 15 Januari 1990
Jumlah Saham: 35.819.545.925

19. Bank Syariah Indonesia Tbk.

Kode Saham: BRIS
Tanggal IPO: 9 Mei 2018
Jumlah Saham: 45.667.877.639

20. Bank Sinarmas Tbk.

Kode Saham: BSIM
Tanggal IPO: 13 Desember 2010
Jumlah Saham: 19.517.921.842

21. Bank SMBC Indonesia Tbk.

Kode Saham: BTPN
Tanggal IPO: 12 Maret 2008
Jumlah Saham: 10.536.203.690

22. Bank BTPN Syariah Tbk.

Kode Saham: BTPS
Tanggal IPO: 8 Mei 2018
Jumlah Saham: 7.626.663.000

23. Bank Victoria International Tbk.

Kode Saham: BVIC
Tanggal IPO: 30 Juni 1999
Jumlah Saham: 18.231.064.589

24. Bank Artha Graha Internasional Tbk.

Kode Saham: INPC
Tanggal IPO: 23 Agustus 1990
Jumlah Saham: 20.021.178.779

25. Bank Mayapada Internasional Tbk.

Kode Saham: MAYA
Tanggal IPO: 29 Agustus 1997
Jumlah Saham: 25.906.179.152

26. Bank China Construction Bank Indonesia Tbk.

Kode Saham: MCOR
Tanggal IPO: 3 Juli 2007
Jumlah Saham: 37.540.533.209

27. Bank Mega Tbk.

Kode Saham: MEGA
Tanggal IPO: 17 April 2000
Jumlah Saham: 11.623.514.905

28. Krom Bank Indonesia Tbk.

Kode Saham: BBSI
Tanggal IPO: 7 September 2020
Jumlah Saham: 3.637.976.068

29. Bank Pan Indonesia Tbk.

Kode Saham: PNBN
Tanggal IPO: 29 Desember 1982
Jumlah Saham: 23.837.645.998
Papan Pencatatan di BEI: Utama


FAQ – Pertanyaan Umum tentang Bank di Papan Utama BEI

1. Berapa jumlah bank di Papan Utama BEI tahun 2025?
Ada 29 bank yang tercatat di Papan Utama Bursa Efek Indonesia hingga 2025.

2. Apa beda Papan Utama dan Papan Pengembangan?
Papan Utama untuk perusahaan besar dan stabil. Papan Pengembangan untuk perusahaan yang masih bertumbuh.

3. Kenapa bank besar bisa masuk ke Papan Utama BEI?
Karena bank besar memenuhi syarat laba, ekuitas, dan tata kelola sesuai standar BEI.

4. Apakah semua saham bank di BEI termasuk blue chip?
Tidak semua. Namun, bank besar seperti BCA, BRI, dan Mandiri termasuk kategori blue chip.

5. Apa keuntungan berinvestasi di saham bank papan utama?
Likuiditas tinggi, reputasi kuat, dan potensi keuntungan jangka panjang.

6. Di mana bisa melihat daftar resmi bank di Papan Utama BEI?
Daftar lengkap tersedia di situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

0 comments

Posting Komentar

Terbaru

      Konten Pilihan