Daftar Saham LQ45 Terbaru: November 2025 – Januari 2026

Saham LQ45

Saham LQ45 adalah indeks saham yang terdiri dari 45 perusahaan dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini berfungsi sebagai acuan utama bagi investor dalam menilai kinerja saham-saham unggulan di pasar modal Indonesia.

Dibentuk pertama kali pada tahun 1997, LQ45 mencerminkan stabilitas dan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Perusahaan yang masuk ke indeks ini menunjukkan kinerja fundamental yang kuat, tata kelola yang baik, dan volume perdagangan yang tinggi.

Evaluasi Terbaru BEI 2025

Berdasarkan Pengumuman BEI No. Peng-00198/BEI.POP/10-2025, evaluasi mayor dilakukan dan berlaku efektif 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. Dalam periode ini, BEI menyesuaikan daftar saham LQ45 dengan mempertimbangkan performa likuiditas, kapitalisasi, serta free float.

Evaluasi ini juga mencakup penyesuaian bobot indeks dengan batas maksimum 15% (cap limit), agar tidak ada satu emiten mendominasi indeks secara berlebihan.


Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode November 2025 – Januari 2026

Berikut daftar 45 saham konstituen LQ45 terbaru berdasarkan pengumuman BEI:

Daftar 45 Saham dan Status Perubahan Terbaru
No Kode Nama Perusahaan Status
1AADI Tbk.Turun
2ACESAspirasi Hidup Indonesia Tbk.Tetap
3ADMRAdaro Minerals Indonesia Tbk.Naik
4ADROAlamtri Resources Indonesia Tbk.Turun
5AKRAAKR Corporindo Tbk.Naik
6AMMNAmman Mineral Internasional Tbk.Naik
7AMRTSumber Alfaria Trijaya Tbk.Turun
8ANTMAneka Tambang Tbk.Tetap
9ASIIAstra International Tbk.Tetap
10BBCABank Central Asia Tbk.Naik
11BBNIBank Negara Indonesia Tbk.Turun
12BBRIBank Rakyat Indonesia Tbk.Turun
13BBTNBank Tabungan Negara Tbk.Tetap
14BMRIBank Mandiri Tbk.Turun
15BRPTBarito Pacific Tbk.Turun
16BUMIBumi Resources Tbk.Baru
17CPINCharoen Pokphand Indonesia Tbk.Tetap
18CTRACiputra Development Tbk.Tetap
19DSSADian Swastatika Sentosa Tbk.Baru
20EMTKElang Mahkota Teknologi Tbk.Baru
21EXCLXL Axiata Tbk.Turun
22GOTOGoto Gojek Tokopedia Tbk.Turun
23HEALMedikaloka Hermina Tbk.Baru
24ICBPIndofood CBP Sukses Makmur Tbk.Tetap
25INCOVale Indonesia Tbk.Naik
26INDFIndofood Sukses Makmur Tbk.Naik
27INKPIndah Kiat Pulp & Paper Tbk.Tetap
28ISATIndosat Ooredoo Hutchison Tbk.Tetap
29ITMGIndo Tambangraya Megah Tbk.Tetap
30JPFAJapfa Comfeed Indonesia Tbk.Naik
31KLBFKalbe Farma Tbk.Naik
32MAPIMitra Adiperkasa Tbk.Tetap
33MBMAMerdeka Battery Materials Tbk.Turun
34MDKAMerdeka Copper Gold Tbk.Naik
35MEDCMedco Energi Internasional Tbk.Naik
36NCKLTrimegah Bangun Persada Tbk.Baru
37PGASPerusahaan Gas Negara Tbk.Naik
38PGEOPertamina Geothermal Energy Tbk.Naik
39PTBABukit Asam Tbk.Tetap
40SCMASurya Citra Media Tbk.Turun
41SMGRSemen Indonesia Tbk.Turun
42TLKMTelkom Indonesia Tbk.Tetap
43TOWRSarana Menara Nusantara Tbk.Naik
44UNTRUnited Tractors Tbk.Tetap
45UNVRUnilever Indonesia Tbk.Turun

Saham Baru di LQ45 2025

Pada periode evaluasi mayor ini, BEI menambahkan enam emiten baru ke dalam daftar Saham LQ45, yaitu:

  • BUMI (PT Bumi Resources Tbk.)

  • DSSA (PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.)

  • EMTK (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.)

  • HEAL (PT Medikaloka Hermina Tbk.)

  • NCKL (PT Trimegah Bangun Persada Tbk.)

Masuknya saham-saham ini menunjukkan peningkatan diversifikasi sektor dalam indeks LQ45. Misalnya, HEAL memperkuat sektor kesehatan, sementara NCKL menambah eksposur pada industri pertambangan dan nikel yang sedang naik daun berkat permintaan global untuk baterai kendaraan listrik.

Sementara itu, BUMI kembali masuk setelah mengalami peningkatan volume perdagangan signifikan, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek batubara dan energi Indonesia.


Saham yang Keluar dari LQ45

BEI juga mengumumkan lima saham yang keluar dari indeks LQ45 pada periode ini, yaitu:

  1. ARTO – Bank Jago Tbk.

  2. BRIS – Bank Syariah Indonesia Tbk.

  3. JSMR – Jasa Marga (Persero) Tbk.

  4. MAPA – Map Aktif Adiperkasa Tbk.

  5. SMRA – Summarecon Agung Tbk.

Keluarnya saham-saham tersebut terutama disebabkan oleh penurunan likuiditas perdagangan, kapitalisasi pasar yang stagnan, serta penurunan free float di pasar. Namun, bukan berarti saham-saham ini kehilangan potensi — mereka hanya tidak memenuhi kriteria ketat BEI untuk periode evaluasi ini.


Perubahan Bobot Indeks dan Implikasinya

Dalam evaluasi kali ini, BEI juga memperbarui bobot indeks maksimum (15% cap) agar keseimbangan tetap terjaga. Beberapa saham mengalami penurunan bobot, di antaranya:

  • BBRI dari 14,41% menjadi 13,52%

  • ASII dari 6,65% menjadi 5,83%

  • BMRI dari 9,17% menjadi 7,94%

Sebaliknya, BBCA meningkat menjadi 15,00% dan menjadi saham dengan pengaruh terbesar dalam indeks. Peningkatan bobot BBCA ini mencerminkan kinerja kuat sektor perbankan swasta di tengah pemulihan ekonomi nasional.

Implikasinya, saham-saham dengan bobot tinggi akan lebih memengaruhi pergerakan indeks LQ45 secara keseluruhan, terutama dalam fluktuasi harian IHSG.


LQ45 Sektor Perbankan

Sektor perbankan masih menjadi tulang punggung LQ45. Tiga emiten besar — BBCA, BBRI, dan BMRI — terus mendominasi karena fundamental yang kuat, efisiensi operasional, serta penetrasi digital yang luas.

  • BBCA mencatat pertumbuhan laba bersih stabil dengan manajemen risiko yang solid. Bank ini dikenal sebagai saham “defensif” dengan volatilitas rendah.

  • BBRI tetap unggul berkat portofolio mikro yang kuat dan ekspansi kredit UMKM.

  • BMRI terus memperkuat digital banking dan membukukan peningkatan pendapatan bunga bersih.

Bagi investor jangka panjang, ketiga saham ini sering dianggap sebagai “blue chip pilihan” yang cocok untuk strategi buy and hold.


LQ45 Sektor Pertambangan dan Energi

Sektor energi dan tambang masih menjadi penggerak utama LQ45, terutama karena kontribusi besar dari:

  • ADRO dan AMMN di sektor batu bara dan mineral.

  • MDKA, MBMA, dan NCKL di sektor nikel dan logam dasar.

  • PGEO dan MEDC di sektor energi terbarukan dan minyak & gas.

Kenaikan permintaan global terhadap nikel dan emas mendorong emiten seperti MDKA dan AMMN mencetak pertumbuhan signifikan. Sementara PGEO menarik perhatian investor ESG (Environmental, Social, and Governance) karena fokus pada energi hijau.


LQ45 Sektor Konsumer dan Ritel

Sektor konsumsi dan ritel tetap stabil di LQ45 berkat kinerja solid dari UNVR, ICBP, AMRT, dan KLBF.
Permintaan domestik yang kuat dan strategi distribusi omnichannel membuat sektor ini tetap menarik bagi investor defensif.

  • UNVR masih menjadi benchmark sektor FMCG, meski pertumbuhan melambat.

  • ICBP menunjukkan kinerja positif dari peningkatan ekspor produk makanan.

  • AMRT terus memperluas jaringan toko dan digitalisasi layanan.

  • KLBF mempertahankan pertumbuhan berkat inovasi produk farmasi dan suplemen.


LQ45 Sektor Teknologi dan Telekomunikasi

Sektor teknologi dan telekomunikasi turut memberikan warna baru dalam indeks ini.
GOTO, TLKM, ISAT, dan TOWR menjadi pilar utama dengan kontribusi signifikan terhadap digitalisasi ekonomi Indonesia.

  • GOTO terus menata strategi profitabilitas dengan fokus pada efisiensi operasional.

  • TLKM memperluas infrastruktur 5G dan transformasi digital melalui anak usaha Telkomsel.

  • ISAT menunjukkan lonjakan pelanggan pasca merger dengan Hutchison 3.

  • TOWR tetap menjadi pilihan investor institusi karena pendapatan berulang yang stabil dari sewa menara.


Strategi Investasi di Saham LQ45

Berinvestasi di Saham LQ45 dapat dilakukan melalui dua pendekatan:

  1. Jangka Pendek (Trading)
    Fokus pada fluktuasi harga dan momentum pasar. Cocok bagi trader aktif yang memantau berita makroekonomi dan volume perdagangan.

  2. Jangka Panjang (Investasi Nilai)
    Menargetkan emiten dengan fundamental kuat seperti BBCA, BBRI, ASII, dan ICBP. Strategi ini ideal bagi investor yang mencari stabilitas dan dividen rutin.

Banyak investor juga memilih ETF LQ45 sebagai alternatif investasi otomatis yang mengikuti kinerja indeks tanpa harus membeli saham satu per satu.


Keunggulan Berinvestasi di Saham LQ45

  • Likuiditas tinggi: Saham LQ45 memiliki volume perdagangan besar dan mudah diperjualbelikan.

  • Kualitas emiten terjamin: Hanya perusahaan dengan kinerja keuangan baik yang masuk daftar.

  • Diversifikasi sektor: Meliputi perbankan, tambang, telekomunikasi, konsumer, dan energi.

  • Acuan kinerja portofolio: Banyak reksa dana dan ETF menggunakan LQ45 sebagai benchmark utama.


Risiko dan Tantangan

Meski kuat, Saham LQ45 tetap menghadapi risiko, seperti:

  • Ketidakpastian ekonomi global yang memengaruhi harga komoditas dan nilai tukar.

  • Kenaikan suku bunga yang dapat menekan kinerja sektor perbankan.

  • Fluktuasi harga energi dan dampak geopolitik terhadap saham pertambangan.

Investor disarankan untuk tidak hanya mengandalkan indeks, tetapi juga melakukan analisis fundamental dan teknikal secara menyeluruh sebelum berinvestasi.


Cara Membeli Saham LQ45

  1. Buka rekening saham di sekuritas resmi yang terdaftar di OJK.

  2. Setor dana investasi ke Rekening Dana Nasabah (RDN).

  3. Pilih saham LQ45 melalui aplikasi trading sekuritas.

  4. Lakukan riset harga dan volume sebelum membeli.

  5. Pantau portofolio secara berkala untuk mengatur strategi keluar atau tambah modal.

Untuk panduan lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi Bursa Efek Indonesia.


FAQ tentang Saham LQ45

1. Apa itu indeks LQ45?
Indeks LQ45 adalah kumpulan 45 saham paling likuid dan berkinerja baik di BEI.

2. Seberapa sering daftar LQ45 diperbarui?
BEI melakukan evaluasi dua kali setahun, yaitu setiap Februari dan Agustus (evaluasi mayor), dan bisa ada evaluasi minor di antaranya.

3. Apa manfaat berinvestasi di saham LQ45?
Memberikan eksposur ke perusahaan berkualitas tinggi dengan risiko relatif lebih rendah.

4. Apakah semua saham LQ45 selalu untung?
Tidak. Harga saham tetap berfluktuasi sesuai kondisi ekonomi dan performa perusahaan.

5. Bagaimana cara berinvestasi di LQ45 tanpa membeli satu per satu?
Gunakan ETF LQ45, yang mengikuti kinerja indeks secara keseluruhan.

6. Apakah LQ45 cocok untuk investor pemula?
Ya, karena memberikan paparan ke saham-saham besar dan stabil yang relatif lebih aman.


Kesimpulan

Saham LQ45 tetap menjadi indikator penting bagi investor untuk menilai arah pasar modal Indonesia. Dengan komposisi baru periode November 2025 – Januari 2026, indeks ini menunjukkan keseimbangan antara sektor tradisional dan industri masa depan seperti energi hijau dan teknologi.

Baca:Rahasia Trading Saham yang Jarang Diketahui, Pemula Bisa Untung Besar 

Bagi investor jangka panjang, fokus pada saham dengan fundamental kuat seperti BBCA, BBRI, MDKA, dan TLKM dapat menjadi strategi yang solid untuk mencapai pertumbuhan portofolio berkelanjutan.

 Disclaimer: Informasi hanya untuk edukasi, bukan rekomendasi investasi. Analisis ini tidak bertujuan untuk mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham tertentu. 

0 comments

Posting Komentar

Terbaru

    Rekomendasi

      Trading Saham