Jadwal IPO PJHB, Cek Prospek Saham Pelayaran Jaya Hidup Baru

 

saham PJHB

Kuhuni.com – Jadwal IPO PJHB. PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (IDX: PJHB) akan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 5 November 2025. Masa penawaran awal (bookbuilding) saham PJHB berlangsung pada 22–27 Oktober 2025, dan masa penawaran umum perdana saham dilaksanakan pada 30 Oktober–3 November 2025.

Harga penawaran saham PJHB berada pada kisaran Rp310–Rp330 per lembar, dengan nilai nominal Rp50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan kepada publik mencapai 480.000.000 lembar saham baru, atau setara 25% dari modal disetor setelah IPO.

Bersamaan dengan penawaran umum, PJHB juga menerbitkan 240.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru. Setiap 2 saham baru akan memperoleh 1 Waran Seri I, yang dapat dieksekusi mulai 4 Mei 2026 hingga 4 November 2026 dengan harga pelaksanaan Rp330 per saham.

 Lihat Juga: Tips Trading Saham untuk Pemula Agar Cepat Cuan

Perkiraan total nilai IPO PJHB berada pada kisaran Rp148,8 miliar hingga Rp158,4 miliar, tergantung pada harga final yang akan ditetapkan saat masa penawaran umum. Sementara itu, nilai maksimal pelaksanaan waran mencapai Rp79,2 miliar.

Penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini adalah PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Profil Saham PJHB

PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) adalah perusahaan pelayaran yang berbasis di Samarinda, Kalimantan Timur, dengan kegiatan utama di bidang angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri untuk barang berupa alat berat dan kontainer.

Perusahaan ini berdiri sejak 9 Oktober 2008 dan sebelumnya bernama PT Pelayaran Dalam Negeri Jaya Hidup Baru. Berdasarkan anggaran dasar terakhir (Akta No.27 tanggal 4 Juli 2025), kegiatan utama PJHB meliputi angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri (KBLI 50132) serta aktivitas perusahaan holding (KBLI 64200).

Kantor pusat PJHB beralamat di Jl. Panglima Batur No. 36, Pelabuhan, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (75112).
Situs web: www.pelayaranjayahidupbaru.com
Email: info@ptjhbgroup.com

Prospek Bisnis PJHB

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia sangat bergantung pada transportasi laut untuk mendukung logistik dan konektivitas antarwilayah.

Pemerintah melalui program tol laut dan hilirisasi mineral-batubara terus memperkuat sektor maritim, yang berpotensi mendorong peningkatan kebutuhan jasa pelayaran nasional. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, muatan tol laut meningkat dari 30 ton (2015) menjadi 851,7 ton (2024), sementara jumlah pelabuhan singgah naik dari 11 menjadi 109 dalam periode yang sama.

Sektor logistik laut juga diproyeksikan tumbuh pesat. Menurut riset Technavio, pasar logistik Indonesia akan meningkat sebesar USD 25,57 miliar (CAGR 7,7%) hingga 2028. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi PJHB yang fokus pada jasa pengangkutan alat berat, kontainer, dan peralatan proyek energi serta industri.

Penggunaan Dana IPO

Dana hasil penawaran umum perdana setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sepenuhnya untuk belanja modal (CAPEX), yaitu pembangunan tiga unit kapal baru berjenis Landing Craft Tank (LCT) guna memperkuat armada dan meningkatkan kapasitas angkut perusahaan.

Total estimasi investasi pembangunan tiga kapal tersebut mencapai sekitar Rp167 miliar, dengan rincian:

  1. Kapal LCT berukuran 75m x 16m x 4,8m (kapasitas 2.500 DWT) senilai Rp57 miliar, di mana Rp5,53 miliar telah dibayar dari kas internal, dan Rp51,47 miliar akan menggunakan dana hasil IPO.

  2. Kapal LCT berukuran 72m x 16m x 4,8m (kapasitas 2.500 DWT) senilai Rp53 miliar.

  3. Kapal LCT berukuran 70m x 15m x 4,5m senilai Rp57 miliar.

Sebagian besar dari hasil IPO, sekitar Rp150–Rp155 miliar, akan dialokasikan untuk pembangunan tiga kapal tersebut. Sisanya akan digunakan untuk biaya penunjang proyek dan modal kerja operasional.

Kapal-kapal baru ini akan dibangun bekerja sama dengan PT Untung Brawijaya Sejahtera dan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, dua galangan kapal yang telah lama bermitra dengan PJHB.

Lihat Juga: Cara Membeli Saham Online untuk Pemula agar Untung

Langkah ini diambil karena seluruh armada eksisting PJHB telah beroperasi dengan tingkat utilisasi maksimum, sehingga tambahan kapal baru sangat diperlukan untuk menangkap potensi peningkatan permintaan angkutan logistik nasional.


Jadwal IPO PJHB (Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk)

  1. Masa Penawaran Awal: 22–27 Oktober 2025

  2. Tanggal Efektif: 29 Oktober 2025

  3. Masa Penawaran Umum: 30 Oktober–3 November 2025

  4. Penjatahan Saham dan Waran: 3 November 2025

  5. Distribusi Saham dan Waran: 4 November 2025

  6. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 5 November 2025

  7. Awal Perdagangan Waran Seri I: 5 November 2025

  8. Periode Pelaksanaan Waran Seri I: 4 Mei 2026 – 4 November 2026


Kesimpulan

IPO PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) menarik perhatian karena hadir dari sektor pelayaran — sektor yang sedang diuntungkan oleh kebijakan tol laut, hilirisasi industri, dan peningkatan konektivitas logistik nasional. Dengan nilai penawaran hingga Rp158,4 miliar, PJHB berpotensi memperkuat posisinya di bisnis angkutan alat berat dan kontainer.

Dari sisi fundamental, penggunaan dana yang berfokus pada pembangunan tiga kapal baru menunjukkan arah ekspansi yang agresif dan strategis untuk menambah kapasitas pendapatan. Namun, investor tetap perlu memperhatikan risiko cuaca, volatilitas biaya bahan bakar, serta likuiditas perdagangan saham di awal pencatatan yang mungkin masih terbatas.

 Lihat Juga: Panduan Lengkap Investasi Saham untuk Pemula

Secara umum, IPO PJHB dinilai menarik untuk investor jangka menengah hingga panjang, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi di sektor pelayaran dan logistik nasional yang tengah berkembang pesat.

0 comments

Posting Komentar

Berita Terbaru

    Berita Utama

    Kode broker PO: Cek Profil, Modal Kerja dan Nilai Trading Saham Pilarmas Investindo Sekuritas

    Kuhuni.com  —   Pilarmas Investindo Sekuritas (Broker  PO). Di tengah ketatnya persaingan antar perusahaan sekuritas di Bursa Efek Indonesia...