Kuhuni.com – Jakarta. PT Adaro Energy Tbk (BEI: ADRO) pada 30 November 2021 mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk sembilan bulan pertama tahun 2021, serta laporan operasional 3Q21. Adaro mencatat peningkatan profitabilitas berkat kondisi pasar batu bara yang lebih baik. ADARO juga mempertahankan operasi yang kuat dan efisien serta berfokus pada keunggulan operasional.
Adaro membukukan pendapatan usaha sebesar AS$2.569 juta pada 9M21, atau naik 31% dari 9M20, terutama karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 42% y-o-y berkat tingginya harga batu bara. Pada 9M21 AE memproduksi batu bara hampir 40 juta ton, atau turun 4% y-o-y dan mencatat penjualan batu bara sebesar 38,86 juta ton pada 9M21, atau turun 5% y-o-y. Pengupasan lapisan penutup mencapai 173,03 Mbcm pada 9M21, atau naik 8% y-o-y, dan nisbah kupas periode ini mencapai 4,36x. Cuaca yang kurang baik memperlambat aktivitas pengupasan penutup.
Beban pokok pendapatan Adaro naik 7% y-o-y menjadi
AS$1.598 juta terutama karena kenaikan nisbah kupas maupun biaya penambangan
dengan adanya peningkatan harga bahan bakar dan pembayaran royalti yang
disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata.
Laba bersih
Adaro melonjak jadi AS$420,90
juta atau melonjak 285% dibandingkan sebelumnya hanya AS$109,37 juta.
Total aset Adaro yang tercatat sebesar AS$7.118 juta
setara dengan kenaikan 10% dari periode yang sama tahun lalu. Aset lancar
tercatat sebesar AS$2.326 juta, sementara aset non lancar tercatat AS$4.792
juta. Pada akhir 9M21, saldo kas tercatat sebesar AS$1.511 juta.
Total liabilitas naik 8% menjadi AS$2.794 juta dari
AS$2.582 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pada akhir 9M21, tingkat
ekuitas Adaro 11% lebih tinggi y-o-y menjadi AS$4.324 juta dibandingkan AS$3.889
juta pada akhir 9M20.
LIHAT JUGA: Saham BBCA, Apakah Masih Menguntungkan Cek Faktanya!
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi
Thohir, mengatakan: “Fokus kami pada keunggulan operasional dan efisiensi di
sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi vertikal memungkinkan
pencapaian kinerja yang solid. Walaupun dihadapkan dengan kondisi cuaca yang
kurang baik, kami berhasil menyediakan pasokan yang andal bagi para pelanggan,
suatu hal yang membuktikan kekuatan model bisnis yang diterapkan perusahaan.
Selain itu, kondisi pasar batu bara yang kondusif semakin
meningkatkan profitabilitas ADARO pada periode laporan ini. Kontribusi kami
terhadap negara melalui pembayaran royalti dan pajak juga meningkat. Dengan
mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, kami
memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas. Karenanya,
panduan EBITDA operasional direvisi menjadi AS$1,75 miliar – AS$1,90 miliar
untuk tahun 2021.”
Ringkasan Kinerja Adaro 2021 Kuartal Ketiga:
1. ADRO mencatat EBITDA operasional sebesar AS$1.149 juta,
atau naik 70% y-o-y. EBITDA operasional tidak termasuk komponen non-operasional
dan mencerminkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya.
2. ADRO merevisi panduan EBITDA operasional tahun 2021 menjadi
AS$1,75 miliar – AS$ 1,90 miliar karena fundamental pasar batu bara
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
3. ADRO membukukan laba inti sebesar AS$644 juta, atau
naik 98% y-o-y, yang mencerminkan kinerja yang tinggi dari bisnis inti.
4. ADRO menghasilkan arus kas bebas sebesar AS$641 juta
pada 9M21, atau naik 33% y-o-y.
5. Kontribusi terhadap Pemerintah RI melalui royalti dan
pajak penghasilan mencapai AS$510 juta.
0 comments
Posting Komentar