Cara Mendapatkan Passive Income dari Saham


Cara mendapat passive income dari saham cukup mudah. Bahkan bagi pemula yang ingin investasi saham juga bisa melakukannya karena caranya memang tidak sulit.

Saham adalah tanda bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham termasuk salah satu jenis investasi yang bisa memberikan passive income bagi siapa saja.

Bagaimana cara mendapatkan passive income dari saham?
Berikut langkah-langkah cara menghasilkan passive income dari saham:

1. Fokus Mendapatkan Dividen

Investasi saham memberikan dua sumber keuntungan yaitu:

Capital Gain. Capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari naiknya harga saham. Harga saham setiap saat selalu berubah (naik dan turun). Investor akan mendapatkan keuntungan dari menjual saham yang harganya sudah naik.

Pembagian Dividen. Perusahaan tbk yang mencetak laba biasanya akan membagikan dividen tunai setiap tahun ke pemegang saham /  investor.

Tujuan utama kita adalah mendapatkan pasif income dari saham, maka kita harus fokus mendapatkan keuntungan dari deviden. Ada beberapa alasan kenapa kita fokus mendapatkan devidien dari saham:

Satu, dividen tidak terpengaruh dengan harga saham. Dividen akan selalu dibagikan apabila perusahaan mencetak laba. Dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri.

Dua, Dividen bebas pajak. Pada tahun 2021 pemerintah Indonesia memutuskan untuk membebaskan pajak dividen bagi investor khususnya bagi investor WNI.

Dividen yang dibagikan perusahaan kini 100% masuk ke rekening investor, tanpa ada pungutan pajak. Dulu dividen saham kena pajak sebesar 10%, namun kini sudah tidak ada pajak.

Tiga, Dividen compounding effect.

Salah satu kunci sukses investasi adalah adanya compounding effect atau lebih dikenal dengan istilah  ‘bunga berbunga’. Artinya, jumlah pokok investasi di tahun berikutnya bertambah dari hasil bunga investasi itu sendiri. Demikian seterusnya tiap tahun sehingga menghasilkan keuntungan yang makin besar.

Warren Buffet salah satu investor sukses dunia bahkan mengatakan bahwa compounding membuat investasi semakin berkembang lebih cepat sehinga orang bisa sukses dan sejahtera.

Dividen tunai yang dihasilkan dari saham sangat cocok dengan konsep compounding, karena duit hasil dividen dapat dibelikan kembali saham untuk kembali menghasilkan dividen yang lebih banyak.

Empat, Dividen yield saham bisa di atas bunga deposito bahkan lebih 2 kali lipat.

Dividen yield adalah besar keuntungan yang kita dapat dari dividen saham. Contoh saham yang dividen yield tinggi yaitu saham BJBR, BJTM, ITMG. Saham-saham ini memberikan keuntungan menarik setiap tahun. Nanti akan dibahas lebih lanjut tentang keuntungan yang kita dapat dari dividen saham.

Dividen yield tinggi sangat penting kita dapatkan. Ini bisa membuat kita mendapatkan passive income yang besar tiap tahun. Bahkan kita bisa pensiun hanya dengan mengandalkan dividen saham tiap tahun.

2. Memilih Saham yang Rutin Membagi Dividen

Saham yang rutin membagikan dividen adalah saham yang wajib kita pilih. Jadi kita harus tahu saham-saham apa yang selalu rutin membagikan dividen tiap tahun.

Saham yang membagikan dividen yang tidak rutin jangan dipilih. Misalnya tahun ini bagi, tahun berikutnya tidak. Saham-saham seperti ini susah untuk menghasilkan passive income.

Kita harus bisa memilih saham yang bisa membayar dividen secara konsisten dari waktu ke waktu. Bukan yang tahun ini bayar, tahun depan tidak membayar dividen. 

Bagaimana cara melihat saham yang  selalu membagi dividen? Kita bisa melihatnya di situs bursa efek. Lihat histori pembagian dividen saham selama mungkin. Minimal histori dividen saham selama 10 tahun. Lebih lama akan lebih bagus, sehingga kita bisa menilai konsistenti perusahaan dalam membagi dividen.

3. Pilih Dividen Yield Tinggi

Dividend Yield tinggi menandakan keuntungan yang kita dapat dari dividen saham juga tinggi. Apabila dividen yield rendah keuntungan yang kita dapat juga rendah.

Dividen yield sangat penting sebagai indicator apakah nantiya kita akan mendapatkan passive income yang tinggi dari dividen.

 LIHAT JUGA: Cara Mendapatkan Dividen Saham

Cara menghitung dividen yield. Caranya sangat mudah, kita cukup membagi jumlah dividen dengan harga saham yang kita beli.

Contoh menghitung dividen yield. Misalnya kita membeli saham BJBR seharga Rp 1.000 per lembar. Kemudian saham BJBR membagikan dividen sebesar Rp 98 per lembar. Maka dividen yield BJBR sebesar 9,8%. Dividen yield itu ibarat bunga yang kita dapat tiap tahun dari hasil membeli saham.

Rumus dividen yield= dividen  / harga saham yang dibeli

5. Analisa Kinerja Fundamental Perusahaan


Fundamental perusahaan sangat penting untuk kita tahu, sehingga kita bisa memilih saham yang bagus untuk jangka panjang. Jadi kita bisa memastikan perusahaan dapat membayar dividen secara rutin di masa mendatang.

Menemukan perusahaan yang rutin membayar dividen di masa mendatang memang tidak mudah. Ini ibarat meramal masa depan. Namun, bukan tidak bisa. Lewat data-data kinerja perusahaan ditambah penilaian terhadap fundamental perusahaan, tentu kita bisa mendapatkannya.

Perusahaan yang kinerjanya selalu bagus dan posisi keuangan yang selalu sehat menjadi faktor penting untuk bisa membayar dividen. Perusahaan yang utangnya banyak tentu akan membuat posisi keuangan tidak sehat karena laba akan berkurang buat bayar bunga utang tiap tahun.

Ada beberapa rujukan untuk melihat daftar saham yang selalu membagikan dividen secara rutin. Ini bisa dilihat di index saham IDX High Dividend 20. Saham-saham yang ada di daftar ini biasaya rutin membagikan dividen, tetapi kita harus melakukan pengecekan kembali.

6. Pilih Saham Value Stock

Value Stock adalah saham perusahaan yang sudah established, sudah berdiri cukup lama dan memiliki pangsa pasar yang kuat dan terkenal. Kinerja perusahaan dan keuangannya biasanya sangat bagus dan konsisten.

Perusahaan seperti ini biasanya tidak akan bertumbuh lebih cepat. Pertumbuhannya perlahan dan lambat karena market share-nya sudah jenuh. Contoh saham value stock yang paling terkenal di dunia adalah saham Coca Cola.

LIHAT JUGA: Istilah Pasar Saham yang Wajib Diketahui

Minuman Coca Cola sangat terkenal di dunia. Namun, pertumbuhan penjualan minuman ini tidak lagi tumbuh besar karena market share mereka sudah besar.

Kenapa harus saham value stock? Saham ini memiliki keunggulan yaitu rajin bagi dividen. Perusahaan sudah untung besar jadi dividen selalu dibagikan tiap tahun. Perusahaan tidak lagi butuh dana besar untuk ekspansi jadinya laba bisa dibagikan semuanya ke pemegang saham.

Saham value stock juga punya kelemahan. Kelemahannya adalah harga sahamnya tidak bisa naik cepat. Bahkan harga sahamnya bisa naik turun dalam rentang itu-itu saja. Jadi untuk membeli saham ini harus menunggu disaat harga sahamya lagi anjlok.

7. Lakukan Diversifikasi

Saham yang kita beli tidak boleh hanya 1 saja, lakukan diversifikasi. Walaupun saham yang kita pilih sudah bagus dan selalu rutin membayar dividen tiap tahun, namun kita tetap harus menerapkan manejemen resiko.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Sebagus apapun analisa kita tetap saja masa depan masih tidak bisa terduga apa yang akan terjadi. Begitu juga dengan perusahaan, kita tidak tahu apakah perusahaan tetap bisa bagi dividen.

LIHAT JUGA: 1 Lot Berapa Lembar? Tanya Jawab tentang Saham 

Beli saham saham secara diversifikasi yaitu membagi investasi ke beberapa saham yang kinerjanya bagus dan rutin membagi dividen. Tujuannya agar saat 1 saham tidak bayar dividen, masih ada saham lain. Jadi kita tetap dapat dividen tiap tahun karena tujuan awal kita adalah passive income.

8. Dividend Reinvestment Plan

Salah satu strategi investasi saham adalah membelikan kembali saham dari hasil dividen tunai. Hal ini dikenal dengan istilah “Dividend Reinvestment Plan”.

Dividend Reinvestment Plan bertujuan untuk meningkatkan hasil investasi secara compounding. Cara ini telah diterapkan di bursa saham Amerika. Dimana para investor punya opsi untuk menukarkan dividen tunai mereka untuk dijadikan saham.

Perusahaan di Bursa Amerika akan menawarkan dividen tunai untuk dijadikan saham. Namun di bursa Efek Indonesia belum ada. Namun kita bisa melakukannya secara manual. Caranya yaitu saat dapat dividen tunai kita tinggal belikan sahamnya kembali.

Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa Dividend Reinvestment Plan akan memberikan imbal hasil (return) yang bagus dalam jangka panjang dibandingkan yang tidak melakukan Dividend Reinvestment Plan .

Cara Pembagian Dividen


Bagaimana dividen dibagikan? Siapa yang menentukan dividen dibagi atau tidak? Tentu pertanyaan pasti muncul di benak kita.

Yang menentukan dividen dibagi atau tidak adalah pemegang saham pengendali. Penentuannya nantinya akan ditetapkan pada saat RUPS.

Besar dividen yang dibagikan akan diputuskan saat RUPS. Setiap pemegang saham berhak menerima pembayaran dividen tunai sesuai hasil keputusan RUPS.

Seluruh pemegang saham yang namanya tercatat sampai cum dividen berhak mendapatkan dividen.

Perusahaan akan membayar dividen ke seluruh pemegang saham yang namanya sudah terdaftar. Dividen akan ditransfer ke rekening investor atau sering disebut ke RDN (rekening dana investor) yang tercatat di salah satu broker saham.

Dividen bebas pajak bagi investor Indonesia. Bagi investor asing akan bebas pajak apabila hasil dividen diinvestasikan kembali di Indonesia.

 

Contoh Dividen Passive Income

Saya sudah melakukan riset beberapa saham yang menunjukkan bahwa dividen bisa jadi passive income. Saya akan memberikan 2 contoh saham dan kita bisa berkaca dan menganalisa dari 2 saham ini. Berikut contoh sahamnya:

Saham BJBR (Bank BJB)

Saham BBRI (Bank BRI)

1. Saham BJBR

Saham BJBR adalah Bank BJB milik pemda Jawa Barat. Saham BJBR termasuk rutin membagikan dividen tiap tahun ke pemegang saham. Selain itu Bank BJB juga masih punya ruang untuk berkembang, sehingga harga sahamnya bisa naik apabila perusahaan ini turut berkembang.

Saham BJBR sejak IPO tahun 2010 sampai sekarang rutin membagikan dividen. BJBR belum pernah tidak bagi dividen. Saya juga pernah mengulas khusus tentang dividen BJBR (bisa dicek pada artikel berikut: Dividen BJBR dari Tahun ke Tahun).

Dividen yield BJBR tinggi dan memberikan keuntungan yang lebih besar. Berikut data Dividen BJBR yang saya dapat dari Bursa Efek Indonesia.

Tahun

Dividen BJBR

Dividen Yield BJBR

2011

Rp 59,67

6,56%

2012

Rp 61,07

5,82%

2013

Rp 68,46

7,69%

2014

Rp 78,10

10,70%

2015

Rp 71,60

9,48%

2016

Rp 84,80

2,50%

2017

Rp 89,00

3,71%

2018

Rp 90,30

4,40%

2019

Rp 89,40

7,54%

2020

Rp 94,02

10,28%

2021

Rp 95,74

5,97%

Tabel di atas kita bisa menarik beberapa poin penting dari catatan pembagian dividen saham BJBR.

Pertama, BJBR konsisten membagikan dividen setiap tahun selama 11 tahun tanpa absen. 

Hal ini menunjukkan bahwa Bahwa Bank BJB memiliki kinerja yang baik dan menghasilkan laba bersih tiap tahun. Apabila tidak punya laba mana mungkin membagikan dividen tiap tahun.

Kedua, Dividen yield BJBR termasuk tinggi bahkan pernah mencapai 10% dari harga sahamnya. Artinya keuntungan yang kita dapat pun tiap tahun semakin besar.

Saya telah membandingkan harga beli saham BJBR pada tahun 2013 Rp 890 per lembar saham. Pada tahun 2013 dividennya hanya Rp 68,46 per lembar. Keuntungan yang kita dapat dari dividen pada saat itu sebesar 7,69%. Apabila kita bandingkan dengan dividen tahun 2021 maka keuntungan yang kita dapat sudah jadi 10,7%.

Dividend yield akan terus meningkat apabila besar dividen yang dibagikan juga meningkat. Dengan demikian keuntungan kita juga akan naik tiap tahun.

Ketiga, Jumlah dividen BJBR selalu naik tiap tahun. Ini poin yang penting. Dividen yang naik tiap tahun otomatis keuntungan yang kita juga akan naik.

Apabila dividen turun, maka keuntungan yang kita dapat juga turun. Apabila kita perhatikan dari histori dividen BJBR di atas, maka dapat kita simpulkan dividennya naik tiap tahun.

B. Saham BBRI


Saham Bank BRI mungkin sudah kita kenal. Bahkan hampir seluruh masyarakat Indonesia tau Bank BRI.

Saham BBRI dikenal rutin membagikan dividen tiap tahun ke investor. Saham BBRI juga dikuasi oleh pemerintah, makanya berstatus bank BUMN.

Sama dengan BJBR, dividen BBRI juga rutin dibagikan sejak IPO tahun 2003. Saya cek dividen BBRI sejak tahun 2004 sampai 2021 terus membagikan dividen. Berikut dividen BBRI:

Tahun

Dividen BBRI (Rp)

Dividen Yield BBRI

2004

84,19

5,85%

2005

152,88

10,10%

2006

156,18

6,07%

2007

173,04

4,68%

2008

196,34

8,58%

2009

168,82

4,41%

2010

178,01

3,38%

2011

70,04

1,04%

2012

122,28

1,76%

2013

225,23

3,11%

2014

257,33

2,21%

2015

294,8

2,58%

2016

311,66

2,67%

2017*

428,61

2,36%

2018

106,75

2,92%

2019

132,17

3,00%

2020

168,200

3,75%

 

Dari tabel di atas kita bisa melihat beberapa poin penting dari histori pembagian dividen saham BBRI, yaitu:

Pertama, Bank BRI selalu membagikan dividen setiap tahun selama 17 tahun tanpa putus. Artinya sejak saham BBRI terbit di bursa Efek Indonesia saham BBRI belum pernah tidak bagi dividen.

Konsistensi BBRI membagikan dividen tiap tahun menunjukkan bahwa perusahaan punya kinerja bagus dan keuangan yang sehat, sehingga bisa terus menerus bagi dividen.

Kedua, Dividen yield BBRI termasuk tinggi bahkan pernah mencapai 8% dari harga sahamnya. Artinya keuntungan yang kita dapat pun tiap tahun semakin besar.

LIHAT JUGA: Saham BBCA, Apakah Masih Menguntungkan Cek Faktanya!

Saya telah membandingkan harga beli saham BBRI pada tahun 2013 Rp 1.450 per lembar saham. Pada tahun 2013 dividennya hanya Rp 45 per lembar. Kenapa berbeda dengan tabel. Itu karena saham BBRI telah stock split 1:5 di tahun 2017.

Jadi keuntungan yang kita dapat dari dividen pada saat itu sebesar 3,11%. Apabila kita bandingkan dengan dividen tahun 2021 maka keuntungan yang kita dapat sudah jadi 11,6%. Artinya tiap tahun mengalami peningkatan.

Ketiga, Jumlah dividen BBRI selalu naik tiap tahun. Ini poin yang penting. Dividen yang naik tiap tahun otomatis keuntungan yang kita juga akan naik.

Saham BBRI juga terus naik dari harga IPO. Bahkan saham BBRI sudah memberikan keuntungan ribuan persen. Saya pernah membahas artikel khusus dari keuntungan investasi saham BBRI.

Dividen yang naik tiap tahun menandakan perusaan berhasil mendapatkan laba yang naik tiap tahun. Dengan demikian keuntungan kita tiap tahun juga akan terus naik.

Kesimpulan

Mendapatkan passive income dari saham sangat bisa dilakukan semua orang. Caranya hanya mengandalan dividen yang dibagikan tiap tahun. Cara ini sangat mudah dan bisa dipraktetkan siapa saja. Apalagi sejak tahun 2021 pemerintah membebaskan pajak dividen, maka passive income dari dividen saham yang kita dapat juga makin besar.

*Sumber tulisan: bankdigitalnews.com

0 comments

Posting Komentar

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...