Kuhuni.com – Laba bersih PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) pada tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ -19,12 juta. Sepanjang tahun 2020 ESSA mencatatkan kerugian atau minus. Padahal pada di tahun 2019, ESSA masih mencatatkan laba bersih mencapai US$ 2,63 juta.
Bila diperhatikan pada laporan keuangan perusahaan di atas. Pendapatan PT Surya Esa Perkasa Tbk dari Januari hingga Desember 2020 sebesar US$ 175,51 juta.Pendapatan
ini terdiri dari penjualan amonia sebesar US$ 147,50 juta, penjualan elpiji US$
24,42 juta dan jasa pengolahan sebesar Rp 3,48 juta. Pendapatan ESSA selama
tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 20,9% dibanding 2019 mencapai US$ 221,91 juta.
Baca Juga: Laba Bersih PTBA Tahun 2020 Turun 41,17%
Beban pokok pendapatan ESSA mengalami penurunan 25,5%, menjadi US$ 166,13 juta di tahun 2020 dan US$ 182,82juta di tahun 2019. Menurunnya tingkat penjualan mengakibatkan laba kotor ESSA juga turun menjadi US$ 9,37 juta dibanding tahun 2019 mencapai US$ 39,08 juta.
Laba kotor ESSA yang hanya mencapai US$ 9,37 juta tidak mampu menutupi beban umum dan administrasi yang mencapai US$ 14,30 juta dan ditambah beban keuangan sebesar US$ 35,47 juta. Sehingga, ESSA pun mengalami kerugian di tahun 2020. Laba bersih per saham ESSA pada tahun 2020 menjadi US$ -1,307per saham dari sebelumnya tahun 2019 US$ 0,187 per saham.
Baca Juga: Kuartal 2 Tahun 2020 ESSA Rugi 6,67 Juta USD
Hingga akhir tahun 2020 PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) memiliki total aset sebesar US$ 792,05 juta. Terdiri dari aset lancar sebesar US$ 103,41
juta yang di dalamnya terdapat kas dan
setara kas sebesar US$ 73,77 juta. Sementara aset tidak lancar sebesar US$ 688,683juta.
Jumlah
liabilitas/hutang ESSA tercatat sebesar US$ 480,27 juta. Terdiri dari jumlah hutang jangka pendek
sebesar US$ 94,89 juta dan hutang jangka panjang US$ 385,37 juta. ESSA
memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar
US$ 196,38 juta.
0 comments
Posting Komentar