Laba Bersih TBIG Kuartal II 2020 Meningkat 33,58%


Laba Bersih TBIG Semester 1 2020 Meningkat 33,58%

Kuhuni.com – Laba bersih Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 510,48 miliar. Laba bersih TBIG kuartal II tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 33,58% dibandingkan kuartal II tahun 2019 laba bersih hanya Rp 382,14 miliar.

Laporan keuangan Tower Bersama Infrastructure Tbk Kuartal 2 tahun 2020
Sumber: Laporan keuangan Tower Bersama Infrastructure Tbk Kuartal II tahun 2020
Bila diperhatikan pada laporan keuangan perusahaan di atas. Pendapatan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dari Januari hingga Juni 2020 sebesar Rp 2,57 triliun. Pendapatan ini berasal dari sewa menara telekomunikasi dan properti investasi. Pendapatan TBIG semester 1 2020 ini mengalami kenaikan 13,17% dibanding semester 1 tahun 2019 yang pendapatannya hanya Rp 294,62 miliar. Beban pokok pendapatan TBIG pada Q2-2020 sebesar Rp 482,96 miliar mengalami  kenaikan 11,78% dari sebelumnya QII-2019 Rp 432,03 miliar. Sedangkan beban usaha mengalami penurunan sebesar 0,52%, QII-2020 Rp 111,52 miliar dibanding QII-2019 Rp 212,63 miliar. Sehingga laba operasional TBIG juga ikut meningkat sebesar  15,32%, QII-2020 Rp 1,88 triliun dibanding QII-2019 hanya Rp 1,63 triliun.


Untuk beban lainnya (keuangan,dll) mengalami kenaikan 9,92%, QII-2020 Rp 1,18 triliun dibanding QII-2019 hanya Rp 1,08 triliun. Berhasilnya perusahaan meningkatkan pendapatan membuat laba bersih TBIG turut meningkat, sehingga laba per saham juga naik. Laba bersih per saham TBIG pada kuartal II tahun 2020 menjadi Rp 24,47 per saham (QII-2019  Rp 18,29 per saham).

Hingga 30 Juni 2020 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki total aset sebesar Rp 34,04 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 3,22 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 761,82 miliar. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 30,81 triliun. Jumlah liabilitas/hutang TBIG tercatat sebesar Rp 27,79 triliun. Terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 9,07 triliun yang di dalamnya terdapat pinjaman bank sebesar Rp 4,90 triliun. Hutang jangka panjang sebesar Rp 18,72 triliun, yang di dalamnya terdapat surat utang sebesar Rp 11,62 triliun dan pinjaman bank sebesar Rp 6,77 triliun. Terakhir, TBIG memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,65 triliun.

Baca Juga

0 comments

Posting Komentar

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...