Tahun 2020 Laba Bersih Chitose Longsor 84 Persen

Kuhuni.com – Laba bersih PT Chitose Internasional Tbk (CINT) pada tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,06 miliar. Laba bersih Chitose longsor 84,93% dibanding tahun 2019 laba bersih mencapai Rp 7,08 miliar. Laba per saham CINT tahun 2020 akhirnya jadi Rp 1,07 dari sebelumnya mencapai Rp 7,08 per lembar saham.

Laba Chitose 2020

Dari laporan keuangan Chitose tahun 2020 di atas menunjukkan penjualan bersih Chitose (CINT) selama tahun 2020 sebesar Rp 330,67 miliar. Mengalami penurunan dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 407,45 miliar.

Baca Juga: Tahun 2020 Matahari Rugi 873 Miliar

Penjualan Chitose ini berasal dari penjualan lokal sebesar Rp 309,99 miliar. Penjualan ekspor sebesar Rp 20,68 miliar.

Laba Bersih Per Saham Chitose 2020

Beban pokok penjualan Chitose di tahun 2020 mengalami penurunan menjadi Rp 233,76 miliar di tahun 2020 dari sebelumnya Rp 292,19 miliar di tahun 2019. Maka, laba kotor Chitose menjadi Rp 96,91 miliar. Turun 15,91% dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 115,25 miliar.

Beban penjualan Chitose juga mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 38,11 miliar di tahun 2019 jadi Rp 30,57 miliar pada tahun 2020. Beban umum dan administrasi juga ikut turun manjadi Rp Rp 56,24 miliar dari sebelumnya Rp 60,61 miliar di tahun 2019. Sementara beban keuangan mengalami kenaikan jadi Rp 6,86 miliar dari sebelumnya Rp 4,83 miliar di tahun 2019.

Baca Juga: Laba Bersih Indofood Tahun 2020 Meningkat 32%

Hingga akhir tahun 2020, PT Chitose Internasional Tbk (CINT) memiliki jumlah aset sebesar Rp 498,02 miliar. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 235,89 miliar. Kas dan setara kas sebesar Rp 40,19 miliar atau turun dibanding tahun 2019 mencapai Rp 44,70 miliar. Sementara aset tidak lancar CINT tercatat sebesar Rp 262,12 miliar.

Liabilitas Chitose tercatat sebesar Rp 112,66 miliar. Terdiri dari jumlah liabilitas jangka pendek sebesar Rp 94,58 miliar dan jangka panjang sebesar Rp 18,07 miliar. Terakhir, CINT memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 374,69 milliar atau turun dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 378,05 miliar.

0 comments

Posting Komentar

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...