Laba Bersih Indofood Tahun 2020 Meningkat 32%

Kuhuni.com – Laba bersih Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tahun 2020 sebesar Rp 6,45 triliun. Laba bersih INDF  tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 32% dibandingkan  tahun 2019 laba bersih hanya Rp 4,90 triliun. 

Laporan Keuangan INDF Tahun 2020

Dari laporan keuangan INDF di atas menunjukkan penjualan bersih Indofood selama tahun 2020 sebesar Rp 81,73 triliun (tahun 2019 Rp 76,59 triliun). Mengalami kenaikan sebesar 7%. Penjualan bersih ini terdiri dari.

  1. Produk konsumen bermerek sebesar  Rp 46,96 triliun, naik dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 42,75 triliun.
  2. Segmen bogasari  Rp 22,96 triliun, naik sedikit dibanding tahun 2019 Rp 22,83 triliun.
  3. Segmen agribisnis sebesar  Rp 14,55 triliun, naik dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 13,59 triliun.
  4. Segmen distribusi sebesar Rp 4,56 triliun, naik dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 4,14 triliun.

Baca Juga: Laba Bersih ICBP Tahun 2020 Melonjak 31% 

Beban pokok penjualan INDF di  tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 2%, tahun 2020 Rp 54,97 triliun (2019 Rp 53,87 triliun). Sehingga laba bruto Indofood jadi Rp 26,75 triliun, naik 17% dibanding 2019 hanya Rp 22,71 triliun. Sementara beban pemasaran dan penjualan pada tahun 2020 Rp 9,00 triliun, naik dibanding 2019 Rp 8,48 triliun. Beban umum dan administrasi juga naik, tahun 2020 Rp 5,08 triliun (tahun 2019 Rp 4,69 triliun).

Laba Bersih INDF 2020
Meningkatnya penjualan Indofood selama tahun 2020 membuat laba usaha dan laba bersih meningkat, sehingga laba bersih per saham juga ikut naik.  Laba bersih per saham Indofood pada  tahun 2020 jadi Rp 735 per saham (2019 Rp 559 per saham).

Hingga akhir tahun 2020 PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) memiliki jumlah aset sebesar Rp 163,13 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 38,41 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 17,33 triliun. Sementara aset tidak lancar INDF sebesar Rp 124,71 triliun.

Jumlah hutang/liabilitas INDF tercatat sebesar Rp 83,99 triliun. Terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 27,97 triliun yang di dalamnya terdapat hutang bank dan cerukan Rp 13,80 triliun.

Sedangkan hutang jangka panjang sebesar Rp 56,02 triliun yang di dalamnya terdapat hutang bank Rp 36,56 triliun dan obligasi Rp 1,99 triliun.  Terakhir, INDF memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 42,37 triliun.

0 comments

Posting Komentar

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...