IPO PJHB Tetapkan Harga Rp330 per Saham

 IPO PJHBKuhuni.com, – Dunia pelayaran Indonesia kembali kedatangan pemain baru di pasar modal. Kali ini, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (IDX: PJHB), perusahaan pelayaran asal Samarinda, Kalimantan Timur, resmi menetapkan harga penawaran umum perdana (IPO) di Rp320 per saham.

PJHB dijadwalkan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 November 2025.

Dana IPO Capai Rp153,6 Miliar

Dalam prospektus terbarunya, PJHB melepas 480 juta saham baru atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga final Rp330 per lembar, total dana yang akan dihimpun mencapai Rp158,4 miliar.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan 240 juta Waran Seri I secara gratis kepada pemegang saham baru dengan rasio 1 waran untuk setiap 2 saham baru.
Waran ini dapat ditebus mulai 4 Mei 2026 hingga 4 November 2026 dengan harga pelaksanaan Rp330 per lembar.

Penjamin pelaksana emisi efek tetap dipegang oleh PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Jadwal IPO PJHB

  1. Masa Penawaran Umum: 31 Oktober–4 November 2025

  2. Penjatahan Saham dan Waran: 4 November 2025

  3. Distribusi Saham dan Waran: 5 November 2025

  4. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 6 November 2025

  5. Awal Perdagangan Waran Seri I: 6 November 2025

  6. Periode Pelaksanaan Waran Seri I: 5 Mei 2026 – 5 November 2026

Fokus Ekspansi: Bangun Tiga Kapal LCT Baru

Dana hasil IPO tidak akan dibiarkan menganggur. PJHB sudah menyiapkan rencana ekspansi besar: membangun tiga kapal baru berjenis Landing Craft Tank (LCT) yang digunakan untuk mengangkut alat berat, kontainer, dan material industri.

Total nilai proyek pembangunan ketiga kapal tersebut mencapai sekitar Rp167 miliar.

Dengan harga IPO Rp330, pembiayaan proyek akan sedikit disesuaikan. Berdasarkan perhitungan terbaru, sekitar Rp153,6 miliar atau 92% dari total biaya pembangunan akan dibiayai dari hasil IPO, sementara sisanya Rp13,4 miliar akan ditopang dari kas internal perusahaan.

Rincian proyek tiga kapal baru:

  • LCT 75m x 16m x 4,8m (2.500 DWT) – senilai Rp57 miliar, dengan Rp5,53 miliar telah dibayar dari kas internal.

  • LCT 72m x 16m x 4,8m (2.500 DWT) – senilai Rp53 miliar.

  • LCT 70m x 15m x 4,5m – senilai Rp57 miliar.

Proyek pembangunan akan dikerjakan bersama dua galangan ternama: PT Untung Brawijaya Sejahtera dan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia.

Jika seluruh kapal selesai sesuai jadwal, kapasitas armada PJHB akan naik lebih dari 50%, membuka peluang peningkatan pendapatan dan efisiensi operasi.

Kondisi Keuangan: Margin Tinggi, Likuiditas Ketat

Hingga April 2025, PJHB mencatat total aset sebesar Rp9,19 miliar, dengan liabilitas Rp8,77 miliar dan ekuitas Rp427 juta.

Baca juga informasi mengenai Laporan Keuangan Saham PJHB (Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk): Laba Bersih Turun 22%  Jadi Rp5,86 Miliar

Posisi kas menurun cukup tajam dari Rp16,25 miliar (2024) menjadi Rp4,74 miliar (2025) karena kebutuhan modal kerja dan pembayaran awal pembangunan kapal.

Meski begitu, margin keuntungan perusahaan masih tergolong solid:

Rasio KeuanganNilai
Gross Margin46,18%
Operating Margin32,35%
Net Profit Margin32,45%

Margin tebal ini menunjukkan efisiensi biaya yang kuat dan kemampuan menetapkan harga (pricing power) di segmen pengangkutan proyek dan alat berat.

Prospek Industri: Ombak Positif Masih Menggulung

Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, menjadikan transportasi laut sebagai tulang punggung logistik nasional.

Pemerintah terus memperkuat sektor ini melalui program Tol Laut dan hilirisasi industri tambang. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, volume muatan tol laut melonjak dari 30 ton pada 2015 menjadi 851,7 ton di 2024.

Baca: Profil Hero Gozali, Sang Pengendali Saham PJHB (Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk)

Sementara riset Technavio memperkirakan pasar logistik Indonesia tumbuh USD 25,57 miliar hingga 2028, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) 7,7%. Dengan momentum ini, PJHB berpotensi memanfaatkan peluang besar di sektor pelayaran nasional.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

Meski prospeknya menjanjikan, bisnis pelayaran tetap mengandung risiko signifikan:

  • Cuaca ekstrem bisa menghambat operasi dan menaikkan biaya bahan bakar.

  • Harga solar yang fluktuatif berpotensi menekan margin.

  • Keterlambatan pembangunan kapal dapat menunda realisasi pendapatan.

  • Likuiditas saham terbatas di awal perdagangan karena ukuran IPO relatif kecil.


Ringkasan IPO PJHB

KeteranganDetail
Nama EmitenPT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB)
SektorPelayaran & Logistik Laut
Jumlah Saham Ditawarkan480.000.000 lembar (25%)
Harga PenawaranRp330 per saham
Nilai PenawaranRp158,4 miliar
Waran Seri I240.000.000 lembar (rasio 2:1)
Harga Pelaksanaan WaranRp330 per saham
Tanggal Listing di BEI6 November 2025
Penjamin EmisiPT Pilarmas Investindo Sekuritas
Tujuan Dana IPOPembangunan 3 kapal LCT & modal kerja

0 comments

Posting Komentar

Terbaru

    Kredit Tanpa Agunan BCA: Simulasi, Syarat, dan Tips Cepat Cair

    Kredit Tanpa Agunan BCA (KTA BCA) adalah solusi pinjaman tanpa jaminan yang ditawarkan oleh Bank Central Asia untuk memenuhi berbagai kebu...