Kuhuni.com – Pendapatan PT AKR CorporindoTbk (AKRA) kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 5,11 triliun. Turun dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp 6,23 triliun.
Berikut uraian penjualan dan pendapatan AKRA sepanjang Januari hingga Maret 2021. Pendapatan dari perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) pihak ketiga Rp 4,40 triliun. Jasa logistik (pelabuhan, transportasi dan penyewaan tangki) sebesar Rp 146,27 miliar. Penjualan tanah kawasan industri sebesar Rp 375,07 miliar. Pabrikan pihak ketiga sebesar Rp 127,35 miliar
PT
AKR CorporindoTbk (AKRA) kuartal 1 tahun 2021 mampu menekan beban
pokok pendapatan jadi Rp4,47 triliun dari sebelumnya mencapai Rp5,78 triliun. Dengan
demikia laba bruto naik menjadi Rp 634,77 miliar dari sebelumnya
hanya Rp 557,73 miliar di kuartal 1 tahun 2020. Maka laba usaha AKRA hingga akhir Maret 2021 naik sedikit jadi Rp 457,98 miliar
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp434,43 miliar.
Lihat Juga: Jumlah Kredit Macet Bank BRI, BNI, BCA dan Mandari, Lihat Kredit Macet Terbesar dan Terkecil!
Laba bersih PT AKR
CorporindoTbk (AKRA) pada kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 305,31 miliar. Laba bersih AKRA tahun 2020 yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 34,36% dibandingkan kuatal 1 tahun 2020 laba bersih hanya Rp 227,73
miliar. Maka laba per saham AKRA kuartal 1 tahun 2021 jadi Rp 77,34 per lembar saham (Q1-2020 Rp 57,25 per lembar)
Hingga 31 Maret 2021 PT AKR
Corporindo Tbk (AKRA) memiliki total aset sebesar Rp 19,88 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 9,24
triliun. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 10,63 triliun.
Jumlah liabilitas/hutang AKRA
tercatat sebesar Rp 8,91 triliun. Terdiri
dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 5,98 triliun yang di dalamnya terdapat hutang bank Rp 361,56 miliar. Sementara
hutang jangka panjang Rp 2,92 triliun
yang di dalamnya terdapat hutang bank Rp 2,46 triliun dan obligasi Rp 104,30
miliar.
Terakhir, hingga kuartal 1 tahun 2021 AKRA memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 9,06 triliun. Mengalami kenaikan dibanding kuartal 1 tahun 2020 hanya Rp Rp 8,75 triliun.
0 comments
Posting Komentar