Tahun 2020 Pendapatan FREN Naik 34,63% Jadi Rp 9,40 Triliun

Kuhuni.com – Laba bersih PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pada  tahun 2020 sebesar Rp -1,52 triliun. Kerugian FREN tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 30,59% dibandingkan tahun 2019 yang kerugiannya mencapai Rp -2,18 triliun.

Laporan Keuangan FREN Tahun 2020

Bila diperhatikan pada laporan keuangan FREN di atas. Pendapatan usaha PT Smartfren TelecomTbk (FREN) pada tahun 2020 sebesar Rp 9,40 triliun. Pendapatan ini mengalami kenaikan 34,63% dibanding semester 1 tahun 2019 hanya Rp 6,98 triliun. Sementara total beban usaha sebesar  Rp 10,19 triliun mengalami kenaikan 9,70% dibanding semester 1 tahun 2019 hanya Rp 9,29 triliun.

Baca Juga: Kuartal II 2020 FREN Rugi  Rp 1,22 Triliun 

Meskipun pendapatan meningkat, tetapi beban usaha juga meningkat, sehingga FREN mengalami kerugian hingga Rp 784,67 miliar. Ditambah beban lainnya (beban bunga dan keuangan) yang juga turut meningkat tajam hingga Rp 812,68 miliar. membuat kerugian FREN semakin dalam. Laba bersih per saham FREN pada tahun 2020 menjadi Rp -4,92 per saham (tahun 2019  Rp -7,07 per saham).

Hingga akhir tahun 2020 PT Smartfren TelecomTbk (FREN) memiliki total aset sebesar Rp 38,68 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 2,64 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 36,03 triliun.

Selama tahun 2020 FREN mengalami kenaikan aset 39,90% yang sebelumnya jumlah asetnya hanya 27,65 triliun di tahun 2019.

Jumlah liabilitas/hutang FREN tercatat sebesar Rp 26,31 triliun. Jumlah hutang FREN di tahun 2020 juga ikut meningkat hingga 76,46% dibanding tahun 2019 hanya Rp 14,91triliun.

Hutang FREN di tahun 2020, terdiri dari jumlah hutang lancar sebesar Rp 8,41 triliun yang di dalamnya terdapat hutang pinjaman Rp 1,03 triliun dan sewa Rp 1,94 triliun.  Sementara hutang tidak lancar sebesar Rp 17,90 triliun yang di dalamnya terdapat hutang bank Rp 8,99 triliun, sewa pembiayaan Rp 6,54 triliun dan obligasi Rp 892,37 miliar.

Terakhir,di tahun 2020 FREN memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 12,36 triliun atau turun 2,90% dibanding tahun 2019 mencapai Rp 12,73 triliun.

0 comments

Posting Komentar

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...