Tahun 2020 Covid-19 Menerjang, Laba Bersih Panca Budi Idaman Malah Meningkat 66,71%

Kuhuni.com – Laba bersih Panca Budi Idaman Tbk (PBID) tahun 2020 sebesar Rp 371,60 miliar. Laba bersih PBID tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik hingga 66,71% dibandingkan  tahun 2019 yang hanya Rp 222,89 miliar.

Miningakatnya laba bersih Panca Budi Idaman membuat laba bersih per saham PBID tahun 2020 naik jadi Rp 198,19 per saham. Sementara  di tahun 2019 hanya Rp 118,88 per saham.

Laporan Keuangan Panca Budi Idaman Tahun 2020

Bila diperhatikan pada laporan keuangan PBID di atas. Total penjualan bersih PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) di tahun 2020 sebesar Rp 3,87 triliun. Turun 16,45% dibanding  tahun 2019 yang mencapai Rp 4,63 triliun. 

Penjualan PBID ini terdiri dari penjualan plastik kemasan sebesar  Rp 2,40 triliun, turun sedikit dibanding tahun 2019 Rp 2,58 triliun. Penjualan biji plastik sebesar Rp 1,21 triliun, mengalami penurunan dibanding tahun 2019 mencapai Rp 1,80 triliun. Sedangkan untuk penjualan lainnya sebesar Rp 248,25 miliar, naik dibanding tahun 2019 Rp 247,35 miliar.

Baca Juga: Laba Bersih Bali Towerindo Sentra Tahun 2020 Naik 83,38%

Beban pokok penjualan PBID pada tahun 2020 sebesar Rp 3,05 triliun. Mengalami  penurunan 24,29% dari sebelumnya Rp 4,03 triliun di tahun 2019.  Laba kotor PBID tercatat sebesar Rp 818,68 miliar. Mengalami kenaikan 36,01% dibanding 2019 Rp 2,28 triliun.

Berhasilnya  Panca Budi Idaman menurukan beban pokok penjualan hingga 22,29% atau sebesar Rp 979 miliar,  akhirnya membuat laba setelah dikurangi beban  penjualan, umum dan administrasi juga naik menjadi Rp 489,21 miliar. Naik 64,26% dibanding 2019 Rp 297,82 miliar.

Hingga akhir tahun 2020 PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) memiliki total aset sebesar Rp 2,42 triliun. Naik sedikit dibanding tahun 2019 yang asetnya Rp 2,33 triliun.

Jumlah aset lancar  PBID tercatat sebesar Rp 1,48 triliun yang di dalamnya terdapat kas sebesar Rp 475,78 miliar. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 934,33 miliar.

Hingga tahun 2020 PBID memiliki hutang sebesar Rp 492,49 miliar. Turun 26,57% dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp miliar. Jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 390,79 miliar. Hutang jangka panjang sebesar Rp 101,69 miliar. Terakhir, PBID memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,92 triliun. Naik 15,64% dibanding tahun 2019 yang hanya Rp 1,66 triliun.

0 comments

Posting Komentar

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...