Kuhuni.com – Laba bersih PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) kuartal 3 tahun 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 640,80 miliar. Laba bersih SIDO kuartal 3 tahun 2020 meningkat 10,78% dibandingkan kuartal 3 tahun 2019 laba bersihnya hanya Rp 578,44 miliar.
Bila diperhatikan pada laporan keuangan perusahaan di atas. Penjualan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dari Januari hingga September 2020 sebesar Rp 2,25 triliun. Penjualan ini terdiri dari Penjualan jamu herbal dan suplemen Rp 1,44 triliun. Penjualan makanan dan minuman sebesar Rp 722,18 miliar dan farmasi sebanyak Rp 92,83 miliar. Total penjualan SIDO kuartal 3 tahun 2020 ini mengalami kenaikan tipis 6,04% dibanding kuartal 3 tahun 2019 yang penjualannya hanya Rp 2,12 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih UNVR Kuartal 3 2020 Turun 1,29%
Beban pokok penjualan SIDO pada kuartal 3 tahun 2020 sebesar Rp 1,04 triliun, mengalami kenaikan 7,21% dari sebelumnya Q3-2019 Rp 970,22 miliar. Beban penjualan dan pemasaran mengalami penurunan sedikit, Q3-2020 Rp 305,34 miliar (Q3-2019 Rp 309,08 miliar). Sementara beban umum dan administrasi mengalami kenaikan, Q3-2020 Rp 134,34 miliar (Q3-2019 Rp 129,73 miliar). Sedangkan untuk pendapatan lainnya mencapai Rp 8,52 miliar dan penghasilan keuangan sebesar Rp 37,03 miliar.
Berhasilnya perusahaan meningkatkan penjualan membuat laba usaha SIDO turut meningkat. Laba bersih per saham SIDO pada kuartal 3 tahun 2020 menjadi Rp 21,53 per saham (Q3-2019 Rp 19,43 per saham).
Hingga 30 September 2020 PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memiliki total aset sebesar Rp 3,69 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 1,92 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 1,02 triliun. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 1,77 triliun. Jumlah liabilitas/hutang SIDO tercatat sebesar Rp 394,95 miliar. Terdiri dari jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 326,67 miliar dan hutang jangka panjang Rp 68,27 miliar. Terakhir, SIDO memiliki total ekuitas sebesar Rp 3,30 triliun.
0 comments
Posting Komentar