Pendapatan Asuransi Tugu Kuartal 1 2021 Naik 34,88 Persen


Kuhuni.com
 – Asuransi Tugu kuartal 1 tahun 2021 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 131,46 miliar. Laba bersih Asuransi Tugu yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ini turun sebesar 14,62% dibanding kuartal I/2020 (Rp 153,99 miliar). Pendapatan Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) sepenjang kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 711,75 miliar (Q1-2020 Rp 527,66 miliar) atau meningkat sebesar 34,88 persen.

Pendapatan Asuransi Tugu ini berasal dari penjualan asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi rangka kapal, asuransi rekayasa, asuransi penerbangan dan asuransi lainnya.

Lihat Juga: Asuransi Mobil Terbaik 2021,Terbaru!

Total beban underwriting Asuransi Tugu di kuartal 1 tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp 362,43 miliar dari sebelumnya hanya Rp 341,24 miliar (Q1-2020). Sementara beban usaha melonjak naik jadi Rp 543,34 miliar dari sebelumnya hanya Rp 303,60 miliar (Q1-2020). Melonjaknya beban Asuransi Tugu akhirnya membuat labanya turun. Alhasil laba bersih per saham Asuransi Tugu juga turun jadi Rp 76,56 dari sebelumnya mencapai Rp 89,84 per saham (Q1-2020).

LIHAT JUGA: Luar Biasa! Laba BCA Salip BRI dan Mandiri Kuartal I/2021

Total aset Asuransi Tugu (Asuransi Tugu) hingga 31 Maret 2021 sebesar Rp 27,33 triliun terdiri dari aset lancar sebesar Rp 20,09 triliun yang di dalamnya terdapat kas dan setara kas sebesar Rp 201,48 miliar. Total investasi Asuransi Tugu sebesar sebesar Rp 8,45 triliun.

Total liabilitas Asuransi Tugu sebesar Rp 11,49 triliun yang terdiri dari liabilitas asuransi sebesar Rp 9,10 triliun dan utang reasuransi dan retrosesi sebesar Rp 1,36 triliun dan liabilitas lainnya. Terakhir, Asuransi Tugu memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 7,90 triliun.

Lihat Juga: 15 Saham Ini Dapat “Tato” Dari BEI, Cek Apakah Saham Kamu Ada?

Luar Biasa! Laba BCA Salip BRI dan Mandiri Kuartal I/2021


Kuhuni.com
– Laba bersih Bank BRI (BBRI) kuartal 1 tahun 2021 Rp 16,37 triliun. Laba bersih BBRI kuartal I/2021 turun 16,37 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Dari segi pendapatan BBRI juga mengalami penurunan di kuartal I/2021 jadi Rp 29,63 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 30,38 triliun. Alhasil laba bersih per saham BBRI pada kuartal 1 tahun 2021 menjadi Rp 55 per lembar saham (QI-2020 Rp 66 per lembar saham).

Jadi kenapa laba bersih Bank BRI turun? Laba Bersih Bank BRI kuartal I/2021 turun karena naiknya beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bank BRI menjadi Rp 8,46 triliun sedangkan kuartal I/2020 hanya Rp 6,54 triliun atau naik 29,3 persen.

Pendapatan Bank BRI Kuartal I/2021 Rp 29,63 Triliun


Kuhuni.com
– Pendapatan Bank BRI (BBRI) kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 29,63 triliun. Pendapatan ini turun dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp 30,38 triliun. Sementara beban bunga dan syariah mengalami penurunan tajam jadi Rp 6,45 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 10,37 triliun di kuartal 1 tahun 2020. Dengan demikian pada kuartal 1 tahun 2021 pendapatan bersih bunga dan syariah Bank BRI naik manjadi Rp 23,18 triliun dari sebelumnya hanya Rp 20,96 triliun.

Pada kuartal 1 tahun 2021 pendapatan operasional Bank BRI naik tipis jadi Rp 8,25 triliun dari sebelumnya Rp 8 triliun. Pendapatan operasional ini terdiri dari pendapatan provisi dan komisi Rp 3,79 triliun, pendapatan kembali aset yang telah dihapusbukukan Rp 1,79 triliun dan keuntungan dari penjualan efek dan obligasi sebesar Rp 1,07 triliun dan lain-lain sebesar Rp 1,21 triliun.

Tahun 2020 IPCC / IPC Car Terminal Rugi 23,77 Miliar


Kuhuni.com
– Laba bersih Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tahun 2020 minus 23,77 miliar. Sepanjang tahun 2020 IPCC mengalami kerugian, padahal di tahun 2019 IPPC masih berhasil mencatatkan keuntungan sebesar Rp 135,30 miliar.

Total pendapatan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di tahun 2020 sebesar Rp 356,53 miliar. Turun 31,85% dibanding  tahun 2019 yang mencapai Rp 523,21 miliar. Beban pokok pendapatan IPCC tahun 2020 juga ikut turun menjadi Rp 280,82 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 305,57 miliar di tahun 2019.  Laba kotor IPCC juga turun drastic menjadi Rp 75,71 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 217,64 miliar.

LIHAT JUGA: Tahun 2020 Waskita Rugi 7,37 Triliun

Menurunnya pendapatan IPCC sepanjang tahun 2020 akhirnya tidak mampu menutupi seluruh biaya operasional, sehingga IPCC mengalami kerugian. Alhasil laba bersih per saham IPCC juga jadi minus yaitu sebesar  Rp -13,07 per saham dari sebelumnya mencapai Rp 74,41 per saham di tahun 2019.

Per 31 Desember 2020 PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) memiliki total aset sebesar Rp 1,82 triliun. Mengalami kenaikan dibanding tahun 2019 yang asetnya Rp 1,26 triliun.

LIHAT JUGA: 20 Istilah Saham yang Sering Dipakai dan Wajib Diketahui

Jumlah aset lancar  IPCC tercatat sebesar Rp 599,96 miliar yang di dalamnya terdapat kas sebesar Rp 519,65 miliar. Sementara Aset tidak lancar sebesar Rp 1,22 triliun.

Hingga tahun 2020 IPCC memiliki hutang/liabilitas sebesar Rp 820,11 miliar. Mengalami kenaikan drastis dibanding tahun 2019 hanya Rp 191,59 miliar. Jumlah hutang jangka pendek sebesar Rp 134,86 miliar. Hutang jangka panjang sebesar Rp 685,25 miliar mengalami kenaikan tajam dibanding tahun 2019 hutang jangka panjangnya tidak ada. Kenaikan hutang jangka panjang ini berupa biaya sewa.

LIHAT JUGA: Tanya Jawab tentang Dividen

Terakhir, IPCC memiliki total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,00 triliun. Mengalami penurunan dibanding tahun 2019 mencapai  Rp 1,07 triliun.

Pendapatan INTP / Indocement Kuartal I/2020 Naik 2,23 Persen


Kuhuni.com
 – Laba bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) kuartal 1 tahun 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 351,31 miliar. Laba bersih INTP ini turun sebesar 12,26% dibanding kuartal I/2020 (Rp 400,43 miliar). Laba per saham INTP akhir juga turun jadi Rp 95,43 dari sebelumnya mencapai Rp 108,78 per saham (Q1-2020).

Pendapatan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepenajang kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp 3,43 triliun (Q1-2020 Rp 3,36 triliun) atau meningkat sebesar 2,23%. Pendapatan INTP ini berasal dari penjualan semen sebesar Rp 3,19 triliun, beton siap pakai sebesar Rp 238,48 miliar dan penjualan agregat sebesar Rp 97 juta.

Laba Bersih JPFA Kuartal I/2021 Meroket 149 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih Japfa (JPFA) kuartal 1 tahun 2021 meroket 149,12 persen. Pendapatan Japfa Comfeed Tbk (JPFA) kuartal I/2021 sebesar Rp 10,76 triliun. Meningkat sebesar 11,5 persen dari sebelumnya hanya Rp 9,65 triliun di kuartal I/2020.

Beban pokok penjualan JPFA kuartal  I/2021 naik sedikit jadi Rp 7,97 triliun dari sebelumnya hanya Rp 7,82 triliun. Sementara beban penjualan juga naik sedikit menjadi Rp 421,85 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 406,27 miliar. Sedangkan beban administrasi dan umum  juga meningkat menjadi Rp 894,84 miliar dari sebelumnya hanya Rp 796,58 miliar.

Laba Bersih MAPA Kuartal I/2021 Anjlok 92,67 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih MAPA kuartal 1 tahun 2021 anjlok 92,67 persen. Pendapatan Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) kuartal I/2021 sebesar Rp 1,27 triliun. Turun sebesar 13,12 persen dari sebelumnya mencapai Rp 1,46 triliun di kuartal I/2020.

Beban pokok penjualan MAPA kuartal  I/2021 juga ikut turun jadi Rp 729,41 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 821 miliar. Sementara beban penjualan juga turun sedikit menjadi Rp 432,38 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 491,490 miliar. Sedangkan beban administrasi dan umum  meningkat menjadi Rp 80,61 miliar dari sebelumnya hanya Rp 59,15 miliar.

Laba Bersih ULTJ / Ultrajaya Kuartal I/2021 Turun 7,39 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih Ultrajaya (ULTJ) kuartal 1 2021 turun 7,39 persen. Pendapatan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) sepanjang kuartal 1 2021 juga turun 5,73 persen menjadi Rp 1,52 triliun dari sebelumnya Rp 1,61 triliun.

Beban pokok penjualan ULTJ kuartal 1 2021 juga ikut turun jadi Rp 975,39 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 983,41 miliar. Sementara beban penjualan juga turun menjadi Rp 144,04 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 211,48 miliar. Sedangkan beban administrasi dan umum  naik sedikit menjadi Rp 54,49 miliar dari sebelumnya hanya Rp 52,76 miliar.

Laba Bersih Bali Towerindo Kuartal I/2021 Meroket 311 Persen


Kuhuni.com
 – Laba bersih Bali Towerindo (BALI) kuartal 1 tahun 2021 meroket 311% atau sebesar Rp 36,68 miliar. Pada kuartal  I/2020 laba bersih BALI hanya tercatat sebesar Rp 8,92 miliar.

Pendapatan usaha Bali Towerindo (BALI) tiga bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp 220,04 miliar. Mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya Rp 180,45 miliar di kuartal I/2020. Beban pokok pendapatan BALI juga naik menjadi Rp 93,86 miliar dari sebelumnya hanya Rp 78,45 miliar.

Laba Bersih Telkom / TLKM Tahun 2020 Naik 11,47 Persen


Kuhuni.com
– Laba bersih Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tahun 2020 sebesar Rp 20,80 triliun. Meningkat sebesar 11,47 persen dari sebelumnya Rp 18,66 triliun di tahun 2019. Sepanjang tahun 2020 pendapatan Telkom sebesar Rp 136,46 triliun. Naik tipis sebesar 0,66% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 136,46 triliun.

Pendapatan Telkom ini terdiri dari. Pendapatan telepon sebesar  Rp 21,61 triliun, turun dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp 27,97 triliun. Pendapatan interkoneksi sebesar Rp 7,68 triliun, naik dibanding tahun 2019 Rp 6,28 triliun.

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...