Berapa Jumlah Kredit Bermasalah Bank BTN?


Jumlah Kredit Bermasalah Bank BTN

Kuhuni.com – Kredit bermasalah Bank BTN (BBTN) atau Non-Performing Loan  (NPL) kuartal 1 tahun 2020 seberapa besar dan mengkhawatirkan? Belakangan ini muncul berita yang menyatakan bahwa ada beberapa bank yang mengalami kesulitan  likuiditas di tengah pandemi covid 19. Berita ini tentu saja membuat sebahagian investor ritel di pasar modal merasa tidak nyaman bahkan ketakutan. Ketakutan yang muncul di tengah-tengah investor ritel  dan masyarakat akan keberadaan berita buruk tersebut cukup wajar di tengah kondisi perekonomian yang terpuruk saat ini. Ditambah berita kasus-kasus gagal bayar yang sedang terjadi seperti Jiwasraya, KSP Indosurya dan kasus-kasus lainnya tentu saja membuat investor ritel dan masyarakat seperti merasa trauma, khususnya bagi mereka-mereka yang tersangkut dananya.

Ini 5 Saham Terbaik di 2020 Berdasarkan Nilai Kapitalisasi

Ini 5 Saham Terbaik di 2020 Berdasarkan Nilai Kapitalisasi

Kuhuni.com – Apakah kamu tahu saham terbaik di tahun 2020 berdasarkan nilai kapitalisasinya di bursa saham Indonesia? Saham-saham terbaik ini semuanya masuk di jajaran saham blue chip sejak lama. Sepanjang sejarah saham-saham terbaik ini belum pernah keluar dari daftar saham blue chip.Berikut telah dirangkum 5 saham terbaik di tahun 2020 berdasarkan nilai kapitalisasinya. Saham-saham ini juga konsisten mencatatkan laba yang selalu naik tiap tahun.

Daftar Jumlah Kredit Macet Bank Buku Empat, Siapa Juaranya?


Kuhuni.com – Jakarta. Kredit macet bank buku empat (IV) akan mengalami kenaikan akibat pandemi Virus Corona yang sedang melanda Indonesia. Saat ini ada 7 bank yang masuk dalam daftar bank buku empat. Yaitu Bank BRI, Mandiri, BCA, BNI, Danamon, CIMB Niaga dan Bank Pan Indonesia. Bank buku empat sendiri yaitu bank yang memiliki modal inti di atas 30 triliun.


Ada beberapa bank yang berpotensi masuk ke dalam daftar bank buku empat yaitu Bank BTPN. Saat ini Bank BTPN memiliki ekuitas Rp 29,9 triliun, hampir mencapai di atas 30 triliun. Bank  OCBC NISP Tbk juga menjadi kandidat bank buku empat. Sekarang, Bank OCBC memiliki ekuitas sebesar Rp 27,9 triliun. Sehingga tim riset Kuhuni akan memasukkan daftar kredit macet Bank BTPN dan Bank OCBC sebagai tambahan.

Pada kuartal pertama tahun 2020 ini, daftar bank di atas telah melaporkan kinerjanya dalam laporan keuangannya masing-masing. Berikut daftar kredit macet masing-masing dari bank tersebut.

Jumlah Kredit Macet Bank BRI, BCA dan BNI, Siapa Terbesar?



Kuhuni.com – Jakarta. Kredit macet bank mulai mengalami kenaikan akibat ekonomi yang semakin buruk. Kredit macet ini juga mulai menjalar ke bank besar di Indonesia. Hingga akhir maret ini sejumlah bank besar di Indonesia sudah menyampaikan laporan keuangan. Meskipun demikian kredit macet yang tercatat di laporang keuangan tersebut masih belum mencerminkan dampak dari pandemi Virus Corona di Indonesia.

Sebab, Virus Corona mulai terdeteksi di Indonesia yaitu sejak awal Maret. Dan PSBB baru mulai diterapkan sejak awal April. Seperti Jakarta sebagai pusat awal penyebaran Virus Corona baru menerapkan PSBB pada tanggal 10 April 2020. Jadi bisa disimpulkan laporan keuangan bank besar di tanah air belum mencerminkan dampak dari Virus Corona. Dampak dari keterpurukan ekonomi yang sendang terjadi saat ini akan mulai tercermin di laporan keuangan di berikutnya di tahun 2020 ini.


Dari laporan keuangan kuartal pertama tahun 2020 sejumah bank besar seperti bank buku 4 sudah menyampaikan besaran kredit macetnya. Berikut tim Kuhuni sudah melakukan riset  dari laporan keuangan pada sejumlah bank dan mengurutkan besaran kredit macetnya.

Kredit Macet Bank BNI

Bank BNI hingga kuartal pertama di tahun 2020 telah menyalurkan kredit sebesar Rp 579.604.360.000.000 atau Rp 579,6 triliun. Total CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) Bank BNI yaitu Rp 32.686.673.000.000 atau Rp 32,6 triliun. Sehingga total pinjaman bersih yang disalurkan Bank BNI adalah Rp 546,9 triliun.

Bank BNI mencatatkan kredit macet sebesar Rp 6.119.158.000.000 atau Rp 6,1 triliun sampai pada tanggal 31 Maret 2020. Rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto Bank BNI 2,45%  dan  rasio NPL neto BNI adalah 0,58%.

Kredit Macet Bank BCA

Bank BCA hingga tanggal 31 Maret 2020 sudah menyalurkan kredit dengan total sebesar Rp 596.409.652.000.000 atau Rp 596,4 triliun. Dari total kredit tersebut Bank BCA melaporkan nilai CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp. 22.045.913.000.000. atau Rp 22 triliun. Sehingga total pinjaman bersih yang telah diberikan Bank BCA yaitu Rp 574 triliun.

Bank BCA juga melaporkan total kredit macet hingga 31 Maret 2020 yaitu sebesar Rp. 6.907.389.000.000 atau Rp. 6,9 triliun. Sebagai tambahan, hingga pada tanggal 31 Maret 2020, rasio non-performing loan (NPL) bruto Bank BCA sebesar 1,60% dan rasio NPL neto Bank BCA  0,59%..

Kredit Macet Bank BRI

Bagaimana dengan kredit macet Bank BRI? Pertama mari kita lihat total kredit yang telah disalurkan bank pemilik aset terbesar di Indonesia ini. Sampai pada tanggal 31 Maret 2020 Bank BRI telah menyalurkan total kredit sebesar Rp. 901.805.704.000.000 atau Rp 901,8 triliun. Bank BRI melaporkan nilai CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) dari total kredit yang disalurkan sebesar Rp 56.862.633.000.000 atau Rp. 56,8 triliun. Sehingga Bank BRI telah menyalurkan kredit bersih sebesar Rp 844,9 triliun.


Bagaimana dengan kredit macet Bank BRI? Hingga tanggal 31 Maret 2020 Bank BRI mencatat kredit macet sebesar Rp 19.866.789.000.000 atau Rp 19,8 triliun. Rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto Bank BRI (entitas induk) 2,81% dan  rasio NPL neto BRI adalah 0,63%.

Dari data di atas dapat disimpulkan Bank BRI menduduki peringkat pertama yang memiliki total nilai kredit macet terbesar. Bahkan mencapi 3 kali nilai kredit macet Bank BNI. Riset kredit macet ini akan kembali dirilis untuk menampilkan kredit macet Bank Mandiri. Berhubung Bank Mandiri hingga akhir bulan Mei belum merilis laporan keuangan kuartal pertama tahun 2020, sehingga tim Kuhuni belum bisa menampilkan datanya.

Awas! Pinjaman Online Ilegal Berkedok Koperasi





Kuhuni.com – Jakarta. Pinjaman online ilegal kembali tumbuh subur di masyarakat. Kali ini pada tanggal 22 Mei 2020, Satgas Waspda Investasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menemukan 50 aplikasi Koperasi Simpan Pinjam (lihat daftarnya di bawah) yang memberikan penawaran pinjaman online ilegal.

Warren Buffett Jual 84% Saham Bank Goldman Sachs


Warren Buffett salah satu orang terkaya di dunia, baru ini menjual saham-saham bank miliknya. Melansir dari situs Forbes.com pada tanggal 16 Mei 2020 mengungkapkan Warren Buffett telah menjual  sebagian besar 84% sahamnya di Goldman Sachs. Dari awalnya 12 juta saham kini hanya tinggal di bawah 2 juta lembar saham.


Perusahaan Goldman sachs salah satu bank besar di Amerika. Warren telah lama berinvestasi di Goldman sachs dan pada tahun 2008 saat krisis Warren Buffett menginvestasikan uang US$ 5 miliar di Goldman sachs. Kini berdasarkan laporan pengarsipan perusahaan Berkshire Hathaway (perusahaan milik Warren Buffett) nilai investasi mereka di Goldman sachs tersisa sekitar US$ 330 juta.

Berkshire Hathaway juga menjual saham bank lainnya yaitu JPMorgan Chase & Co sebesar 3%. Selain itu Warren juga ke luar dari perusahaan asuransi Travelers dan energi Phillips 66.

Yang lebih mengejutkan lagi, Warren Buffett  menjual sahamnya di Amazon salah satu e-commerce raksasa dunia. Warren Buffett memangkas kepemilikannya sebesar 0,7% di Amazon.

Namun, ada juga hal yang menarik untuk diperhatikan. Warren Buffett  melakukan investasi disaat pandemic virus covid-19 di salah satu bank di Amerika. Yaitu sebuah bank pemberi pinjaman terbesar di Amerika yaitu PNC Financial Services Group. Warren Buffett menambah kepemilikannya di PNC Financial Services Group hingga mencapai 6%.

Sebagai tambahan, pada saat pertemuan para pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway pada awal Mei 2020. Tumpukan uang tunai perusahaan Warren Buffett Berkshire Hathaway mengalami peningkatan dari US$ 125 miliar menjadi $ 137,3 miliar atau dari Rp 1.875 triliun menjadi Rp 2.059 triliun (kurs US$ 1=  Rp 15.000).

Melihat fenomena langkah Warren Buffett yang menjual saham-saham bank miliknya. Apakah ini yang menjadikan saham-saham bank besar di Indonesia berjatuhan? Yang membuat asing selama satu pekan terakhir ke luar dari saham perbankan besar di bursa. Mengutif laporan RTI Business selama satu minggu terakhir asing telah jual bersih sebesar Rp 1,76 triliun di saham BBRI.  Di saham BBCA sebesar Rp 919,7 miliar dan saham BMRI Rp 273,9 miliar. Apabila ditotal, asing telah kabur dari ketiga bank besar tersebut dengan nilai mencapai Rp 2,95 triliun. 

Aplikasi Trading Saham Terbaik

Aplikasi Trading Saham Terbaik
10 Aplikasi Saham Terbaik OJK: Resmi dan Aman Digunakan

Berita Utama

20 Aplikasi Trading Terdaftar di OJK: Paling Banyak Digunakan

Aplikasi Trading Terdaftar di OJK – Paling banyak digunakan tahun 2022  yaitu Neo Host Mobile milik Mirae Aset Sekuritas (YP),  aplikasi IPO...